February 26, 2015

Perawatan Sepatu Nubuck

by , in
Perawatan Sepatu Nubuck

Perawatan Sepatu Nubuck Mirip Suede


Perawatan Sepatu Nubuck tak banyak berbeda dengan merawat sepatu dari bahan Suede, hanya saja Nubuck lebih lembut dan  eksklusif, sehingga perlu perhatian lebih intens.

Perawatan sepatu Nubuck memang harus dilakukan lebih intens dan hati-hati, meskipun Nubuck mirip dengan Suede tetapi memiliki serabut yang lebih halus, pendek dan rata. Tidak hanya perawatannya, pembuatannya pun memerlukan kecermatan yang tinggi, karena itu pula Nubuck menjadi pilihan untuk material sepatu wanita yang eksklusif dan dijual dengan harga lebih mahal.

Perawatan terbaik untuk semua jenis dan model sepatu, baik flat maupun high heels yang menggunakan bahan Nubuck leather adalah melakukan pencegahan dari kemungkinan terkena kotoran atau noda dengan cara memakai sepatu Nubuck hanya pada kesempatan tertentu dimana lokasi penampilan Anda benar-benar bersih dan terutama tidak pada musim penghujan. Seperti halnya Suede, Nubuck sangat peka terhadap percikan air, apalagi jika sebelumnya tidak dilakukan pengamanan dengan menyemprotkan protector.

Bagaimana cara merawat sepatu kulit Nubuck ?

Berbeda dengan membeli sepatu dari jenis bahan kulit atau sintetis, pada saat Anda membeli sepatu Nubuck di saat yang sama Anda juga harus membeli satu set perangkat perawatan Nubuck. Bisa dibeli secara terpisah atau sendiri-sendiri, tetapi sebaiknya langsung beli satu set yang terdiri dari Nubuck Protector, Nubuck  Cleaner, penghapus debu dan kotoran yang biasanya disebut Eraser dan sikat Nubuck.

Perawatan Sepatu Nubuck

Fungsi protector yang berbentuk tabung aerosol adalah untuk melindungi permukaan Nubuck, sehingga percikan air dan kotoran tidak menempel langsung ke serabut Nubuck, melainkan tertahan oleh lapisan tipis protector. Karena itu, ketika baru membeli sepatu Nubuck dan sebelum memakainya untuk pertama kali, semprotkan protector secara merata ke seluruh permukaan Nubuck.

Tanpa protector setetes air yang terpercik ke permukaan Nubuck akan terserap dan mengubah warna Nubuck menjadi belang, begitu pula akibatnya andaikata Anda langsung mengusapnya dengan tissue, justru “belang”-nya akan semakin meluas. Apalagi jika terkena kotoran seperti percikan lumpur atau air yang mengandung oli, tertumpah kopi, terkena tetesan ice cream atau kejatuhan cuwilan kue taart.

Memang protector tidak bisa memberikan perlindungan total terhadap kotoran yang terlalu berat dan banyak, tetapi bisa mengurangi intensitas pencemaran terhadap permukaan Nubuck,. sehingga akan membantu untuk lebih mudah membersihkannya. Karena itu protector harus selalu digunakan pada saat sepatu masih baru dan setiap kali sepatu selesai dibersihkan.

Cara membersihkan sepatu kulit Nubuck

Untuk membersihkan debu pada permukaan Nubuck yang harus dilakukan setiap kali sepatu Nubuck selesai digunakan adalah membersihkannya dengan kemucing atau penghisap debu. Jika dibersihkan dengan cara dilap,  debu justru akan lebih tersebar secara merata karena permukaan Nubuck merupakan serabut-serabut halus, bukan seperti permukaan kulit biasa yang licin dan mengkilap.

Cara membersihkan kotoran yang menempel adalah biarkan kotoran benar-benar mengering lebih dulu. Pada prinsipnya kotoran tersebut tidak menempel ke serabut Nubuck, tetapi menempel ke lapisan protector. Setelah kering, gunakan sikat sepatu yang disikat searah tapi jangan ditekan terlalu keras karena tujuan sebenarnya adalah melepas kotoran berikut protektor tempatnya menempel.

Jika masih terdapat sisa kotoran, gunakan penghapus atau eraser yang lebih lembut agar tidak merusak serabut. Tujuannya adalah mencegah kotoran yang menempel menjadi melebar. Selain itu juga meringankan kerja Nubuck Cleaner untuk proses selanjutnya, yakni ketika melakukan pembersihan terakhir dengan penyemprotan Nubuck cleaner dan melapnya menggunakan kain flanel atau bahan lain sejenisnya.

Biarkan sepatu Nubuck benar-benar kering, bisa dikeringkan dengan menggunakan kipas angin atau ditaruh di tempat dengan sirkulasi udara kering. Tetapi jangan sekali-sekali dijemur di bawah terik matahari. Terakhir semprotkan Nubuck protector untuk perlindungan selanjutnya. Jika sepatu Nubuck tak pernah dibersihkan karena tak terkena kotoran, semprotkan protektor sedikitnya setiap enam bulan sekali. Hal ini untuk mencegah kemungkinan berkurangnya lapisan Nubuck protector akibat gesekan atau hal lain sehingga kotoran bisa menempel langsung ke serabut Nubuck.

Sekali lagi, jika Anda bukan penyuka sepatu sejati, pertimbangkan secara serius apakah memang perlu membeli sepatu berbahan Nubuck. Penampilan sepatu berbahan Nubuck memang eksklusif  dan fashioned karena bukan terbilang sebagai sepatu murah. Sepatu Nubuck memang menuntut perhatian lebih banyak dari pemiliknya dalam perawatan dan penggunaannya, tetapi juga mampu memberikan efek yang setara.


Artikel Terkait :
Mengenal Jenis Bahan Untuk Sepatu Wanita
Mengenal Jenis Kulit Bahan Sepatu Wanita
Apa Yang Dimaksud Suede Leather ?
Sepatu Wanita Suede Perlu Perawatan Khusus
Apa Itu Nubuck Leather, Apa Sejenis Suede ?
Apa Perbedaan Suede Dan Nubuck ?
Apa Perbedaan Antara Suede Dan Beludru ?
Bagaimana Cara Membersihkan Sepatu Beludru ?
February 22, 2015

Apa Itu Nubuck Leather

by , in

Apa Itu Nubuck Leather,

Apa Bedanya Dengan Suede ?


Apa Itu Nubuck Leather ? Nubuck leather adalah bahan untuk membuat sepatu yang lebih lembut dari Suede, juga lebih rentan terhadap noda dan kotoran.

Pertanyaan Apa Itu Nubuck Leather ?  mirip dengan Apa itu Suede Leather ? Keduanya memang merupakan jenis bahan untuk sepatu wanita fashion yang lebih dikenal oleh para penyuka sepatu. Orang awam biasanya sudah mengenal Suede leather meskipun tidak tahu persis proses pembuatan dan karakteristik dari salah satu jenis hasil pengolahan kulit tersebut.

Jika Suede digunakan untuk bahan pembuatan sepatu wanita fashion sehingga menjadi lebih elegan, maka Nubuck Leather juga demikian. Tetapi hasilnya adalah sepasang sepatu yang lebih elegan, lebih lembut dan karenanya dijual dengan harga yang lebih mahal. Seperti Suede, Nubuck tidak hanya digunakan sebagai bahan utama pembuatan sepatu, tetapi juga berbagai perangkat fashion, jaket, meubel dan pelapis berbagai produk untuk menimbulkan kesan eksklusif.

Apa yang membuat Nubuck Leather lebih eksklusif ?

Istilah Nubuck berasal dari kata new and buck. Nubuck leather biasanya dibuat dari kulit sapi karena lebih mudah didapat. Jenis kulit ini dibuat dari kulit bagian luar, setelah melalui proses pengolahan, permukaan kulit tersebut kemudian diampelas atau disikat untuk menghilangkan lapisan kulit paling atas sampai timbul tekstur yang halus dan rata.

Selain membutuhkan waktu yang cukup lama proses pengampelasan tersebut juga harus dilakukan dengan kecermatan yang tinggi. Karena tekanan yang tidak sama bisa mengakibatkan serabut tidak rata, akibatnya perbedaaan itu menyebabkan perbedaan warna pada permukaan Nubuck. Sehingga penampilannya pun bisa tidak rata, secara visual akan terkesan dalam satu permukaan terdapat warna gelap dan terang.

Karena merupakan hasil dari proses pengolahan kulit bagian luar yang keras, maka jenis dan model sepatu yang dibuat dari bahan Nubuck relatif lebih kuat, baik jahitan maupun ketahanannya dibandingkan sepatu dengan jenis kulit Suede. Nubuck memiliki permukaan yang lebih halus karena serabut-serabutnya lebih rapat dan pendek. Dengan tekstur tersebut maka secara visual juga nyaris tidak terdapat perbedaan warna gelap dan terang pada pemukaan Nubuck. 


Permukaan Nubuck yang lembut membuat penampilan warnanya lebih solid yang secara signifikan membuatnya berbeda dengan sepatu yang mengkilat karena menggunakan bahan kulit jenis Full Grain atau Brush-Off. Harganyapun lebih mahal dibandingkan Suede meskipun penampilannya nyaris sama. Sepatu dengan bahan Nubuck juga rentan terhadap kotoran sehingga memerlukan perawatan secara khusus.


Artikel Terkait :
Mengenal Jenis Bahan Untuk Sepatu Wanita
Mengenal Jenis Kulit Bahan Sepatu Wanita
Apa Yang Dimaksud Suede Leather ?
Sepatu Wanita Suede Perlu Perawatan Khusus
Perawatan Sepatu Nubuck Mirip Suede
Apa Perbedaan Suede Dan Nubuck ?
Apa Perbedaan Antara Suede Dan Beludru ?
Bagaimana Cara Membersihkan Sepatu Beludru ?
February 19, 2015

Sepatu Wanita Suede

by , in
Sepatu Wanita Suede

Sepatu Wanita Suede Perlu Perawatan Khusus


Sepatu wanita suede memang memiliki penampilan yang lebih anggun, tetapi konsekuensinya memerlukan perawatan dengan peralatan dan bahan pembersih khusus

Sepatu wanita dari bahan suede nampak sangat berbeda jika dibandingkan dengan sepatu bermodel serupa yang berbahan kulit full-grain atau brush-off. Sepatu suede tidak mengkilat, tapi memiliki permukaan yang lembut. Dengan pilihan warna-warna pastel yang tidak norak akan mencerminkan citra penggunanya sebagai wanita yang anggun, dewasa dan bukan sosok yang sembarangan.
   
Jika Anda bukan type wanita seperti itu, dan Anda ingin menciptakan pencitraan bahwa diri Anda adalah seorang wanita seperti sosok tersebut, mungkin Anda bisa memanfaatkan sepatu suede untuk memperoleh penampilan dengan kesan demikian. Tetapi suede leather hanya sekali bisa diajak kompromi, yakni ketika baru dibeli dan langsung digunakan. Selanjutnya dia akan mengungkapkan kepribadian Anda yang sebenarnya.

Mengapa demikian, apakah suede memiliki semacam kekuatan magis ?

Suede bisa digunakan untuk bahan berbagai jenis dan model sepatu wanita, tetapi pada umumnya para desainer memilih jenis high heels dengan model upper yang dominan atau model platform lebar seperti Wedges, bahkan banyak dipakai untuk model boots. Pilihan ini memang didasarkan alasan untuk lebih menampakkan penampilan suede yang lembut sekaligus mempertegas kesan elegan dan bukan sebagai sepatu yang murah.

Model sepatu yang dipilih untuk menggunakan bahan suede ini pada umumnya juga mengandung resiko lebih besar untuk terkena kotoran. Nilai yang membuat mahal dari sepatu berbahan suede tidak hanya disebabkan harga dari jenis bahan yang digunakan atau pada proses pembuatannya, tetapi juga terletak pada tuntutan perawatan dan penggunaannya yang memerlukan kehati-hatian.

Jika Anda bukan termasuk kategori wanita yang menyukai kebersihan dan kerapihan, atau jorok, sebaiknya tidak usah membeli sepatu berbahan suede. Masalahnya, suede adalah jenis kulit yang paling tidak tahan terhadap kotoran, apalagi noda yang mengandung minyak. Bisa jadi Anda rajin merawat sepatu suede Anda beberapa kali, terutama ketika masih baru. Selanjutnya jika kebetulan sedang tidak “mood” akan enggan membersihkannya. Akhirnya menunda dan dibiarkan terbengkelai sampai beberapa hari sampai kotorannya menjadi sulit dibersihkan.. 

Sepatu Suede biasanya menjadi salah satu dari koleksi beberapa pasang sepatu yang digunakan untuk kesempatan tertentu, karena pemiliknya tahu persis suede sangat rentan terhadap kotoran.Untuk membersihkannya juga harus disediakan sikat dan cairan khusus yang hanya dapat diperoleh di toko sepatu yang cukup besar. Sementara sepatu kulit biasa, terutama berwarna hitam membutuhkan semir sepatu yang bisa dibeli hampir di setiap toko kelontong.

Sepatu Wanita Suede Perlu Pengamanan Dini

Pada saat Anda pertama kali membeli sepatu suede, sangat dianjurkan untuk sekaligus melengkapi dengan membeli suede protector, sikat khusus untuk suede dan suede cleaner di toko yang sama sambil Anda minta penjelasan singkat tentang cara pemakaiannya. Hal ini agar tidak menunda membeli perangkat perawatan suede, sehingga jika sepatu suede terkena kotoran maka bisa langsung dibersihkan.

Sepatu Wanita Suede
Banyak pilihan ditawarkan oleh produsen suede clener dan suede protector

Sebelum memakai sepatu suede baru Anda, semprotkan suede protector ke seluruh permukaan sepatu suede. Tindakan ini tidak bisa mencegah kotoran menempel di sepatu suede, tetapi setidaknya jika terkena kotoran tidak berakibat fatal sehingga akan lebih mudah untuk membersihkannya. Selanjutnya gunakan protector tersebut setiap kali selesai membersihkan sepatu suede.

Cara merawat sepatu suede 

Tindakan paling baik dalam merawat sepatu dari bahan suede adalah mencegahnya dari kemungkinan terkena kotoran. Hal ini bisa dilakukan dengan memilih untuk tidak menggunakan sepatu suede pada setiap kesempatan. Gunakan hanya pada acara atau kegiatan yang tidak memungkinkan sepatu suede terkena kotoran atau noda. Bagi Anda yang terbiasa tampil fashioned, tentu sudah sangat paham untuk memilih gaun dan waktu yang tepat.

Setiap kali selesai menggunakan sepatu suede, bersihkan solnya dari kotoran yang menempel, angin-anginkan sebentar di tempat terbuka agar bagian dalam sepatu benar-benar kering dari keringat kaki. Bagian dalam sepatu yang lembab akibat terkena keringat selain akan menimbulkan bau tak sedap juga menjadi media untuk tumbuhnya jamur yang bisa berakibat melemahkan struktur jaringan material sepatu.

Simpan di rak sepatu, sebaiknya diberi pelindung dari plastik transparan untuk mencegah masuknya debu dan pastikan sudah dalam keadaan yang benar-benar kering. Letakkan posisi rak sepatu tidak menempel langsung ke dinding agar terdapat celah lebih luas untuk sirkulasi udara, dengan demikian kemungkinan terjadi kelembapan bisa dikurangi.

Menjelang musim hujan siapkan sepatu suede untuk penyimpanan yang aman dalam jangka waktu lama.  Sebelumnya, pastikan sepatu suede benar-benar dalam keadaan kering, masukkan kertas karton yang digulung untuk menjaga agar bentuknya tidak saling terhimpit ketika dimasukkan dalam kotak. Akan lebih baik jika dalam kotak juga dimasukkan silica gel untuk menyerap kelembapan dan kamper untuk mencegah bau dan kemungkinan masuknya serangga ke dalam sepatu.

Bagaimana cara membersihkan sepatu suede ?

Untuk membersihkan kotoran yang menempel, gunakan sikat khusus suede dengan cara menyikat pelan-pelan. Jika sejak awal Anda sudah menyemprotkan suede protector, maka sebenarnya kotoran tersebut tidak menempel langsung pada serabut suede, melainkan menempel pada lapisan protector. Meskipun demikian, gunakan sikat secara hati-hati. Jangan terlalu menekan seperti menyikat sepatu kulit biasa, kerena tindakan itu akan membuat serabutnya ikut tersikat, akibatnya di bagian tersebut bisa menjadi gundul.

Jika terdapat permukaan suede dengan warna yang tidak rata, untuk membuatnya rata kembali beri sedikit air di sekitar bagian tadi dengan cara menempelkan tissue yang sudah dilembabkan (bukan dibasahi !) dengan sedikit air. Lalu sikat pelahan-lahan dengan gerakan satu arah yang disesuaikan dengan arah serabut. Prinsipnya adalah “memindahkan” bagian berwarna ke bagian permukaan yang tidak rata.

Untuk mengeringkannya, taruh di tempat yang terkena angin atau gunakan kipas angin. Jangan sekali-sekali mengeringkan suede dengan cara menjemurnya di bawah  panas matahari  secara langsung. Tindakan ini bisa membuat warna sepatu suede menjadi pudar alias belang. Karena itu, pertimbangkan baik-baik sebelum membeli sepatu suede, baik secara online maupuin offline. Beli secara lengkap dengan perangkat perawatannya dan sekaligus pastikan Anda akan rajin untuk merawatnya.


Artikel Terkait :
Mengenal Jenis Kulit Bahan Sepatu Wanita
Mengenal Jenis Bahan Untuk Sepatu Wanita
Apa Yang Dimaksud Suede Leather ?
Apa Itu Nubuck Leather, Apa Sejenis Suede ?
Perawatan Sepatu Nubuck Mirip Suede
Apa Perbedaan Suede Dan Nubuck ?
Apa Perbedaan Antara Suede Dan Beludru ?
Bagaimana Cara Membersihkan Sepatu Beludru ?
February 19, 2015

Apa Itu Suede Leather

by , in
Apa Itu Suede Leather

Apa Yang Dimaksud Dengan Suede Leather ?


Apa itu Suede Leather ? Suede Leather adalah jenis kulit yang dihasilkan melalui proses khusus sehingga memiliki penampilan lembut, elegan dan terkesan mewah.

Apa itu Suede Leather ? pertanyaan ini sering dilontarkan oleh mereka yang tertarik melihat sepatu dari bahan Suede yang berpenampilan lembut, feminin dan sekaligus elegan. Keinginan untuk membeli sepatu dari Suede Leather itu biasanya juga disertai oleh keingintahuan mengenai jenis bahan yang digunakan tersebut. Suede Leather lebih mahal dibandingkan dengan harga kulit biasa, karena itu sepatu dari bahan Suede juga dijual dengan harga lebih tinggi.
    
Alternatif memperoleh sepatu wanita murah dari bahan Suede ditawarkan oleh Suede imitasi, tentu saja selain harganya jauh lebih murah kualitasnya juga lebih rendah karena merupakan hasil produksi pabrik secara masal, bukan hasil olahan tangan perajin kulit. Beberapa penjual yang nakal bahkan menawarkan kain bludru sebagai Suede karena penampilannya yang juga nyaris sama dengan Suede.
    
Apa saja kelebihan dan kekurangan Suede Leather ?

Suede sebenarnya adalah bagian dari leather atau kulit yang dihasilkan dengan proses yang berbeda. Pada umumnya yang paling banyak dikenal berasal dari kulit sapi, selebihnya dari hewan ternak lain seperti kambing, domba dan kerbau. Sepintas terlihat seperti bagian dalam kulit, sehingga orang menyimpulkannya sebagai kulit yang dibalik dan juga menyebut Suede sebagai”kulit balik”.

Sebutan Suede sebenarnya berasal dari bahasa Perancis "Gants de Suède", yang artinya "sarung tangan Swedia" (Wikipedia). Bisa jadi jenis kulit ini pertama kali dihasilkan di Swedia lalu dibawa ke perancis, kemudian dari Perancis dipulerkan ke seluruh dunia. Sesuai istilahnya dalam bahasa Perancis, Suede pada awalnya digunakan untuk bahan pembuatan sarung tangan wanita.

Apa Itu Suede Leather
Sepatu wanita yang menggunakan bahan Suede nampak lebih elegan tapi rentan kotoran.

Pada perkembangan selanjutnya Suede digunakan untuk bahan dari berbagai produk, termasuk sepatu. Meskipun berasal dari kulit yang sama, tetapi penampilan Suede sangat berbeda dengan Full Grain dan Brush-Off, lebih mirip dengan Nubuck yang proses penyamakannya sedikit berbeda. Karakteristik Suede yang lembut, berserabut dan berpori membuatnya sangat rentan terhadap kotoran.

Apa Itu Suede Leather

Penampilan Suede yang lembut dan elegan dihasilkan dari proses lebih rumit dibandingkan leather atau kulit biasa membuat harga Suede juga menjadi lebih mahal. Alternatif yang ditawarkan untuk mengganti Suede Leather selain produk dari bahan dasar kain yang disebut Bludru juga produk sintetis microfiber. Keduanya memiliki penampilan yang nyaris sama dengan Suede asli. Bahkan Suede imitasi dari microfibre lebih tahan terhadap bermacam kotoran serta lebih mudah dibersihkan.

Suede leather adalah jenis kulit dengan keunggulan pada penampilannya yang lembut. Selain itu  Suede lebih tahan terhadap panas matahari langsung dibandingkan leather biasa. Pengguna sepatu Suede akan tampil lebih elegan dan kaki mereka tidak merasa panas jika berada di luar ruang pada siang hari. Karena itu Sude banyak dipakai untuk bahan sepatu wanita model boots. Kekurangannya, Suede lebih mahal dan rentan terhadap kotoran, sehingga menuntut perawatan khusus dari para penggunanya.


Artikel Terkait :
Mengenal Jenis Bahan Untuk Sepatu Wanita
Mengenal Jenis Kulit Bahan Sepatu Wanita
Sepatu Wanita Suede Perlu Perawatan Khusus
Apa Itu Nubuck Leather, Apa Sejenis Suede ?
Perawatan Sepatu Nubuck Mirip Suede
Apa Perbedaan Suede Dan Nubuck ?
Apa Perbedaan Antara Suede Dan Beludru ?
Bagaimana Cara Membersihkan Sepatu Beludru ?
February 17, 2015

Jenis Kulit Bahan Sepatu Wanita

by , in
Mengenal Jenis Kulit Bahan Sepatu Wanita

Mengenal Jenis Kulit Bahan Sepatu Wanita


Jenis kulit bahan sepatu wanita bisa bermacam-macam meskipun berasal dari seekor sapi yang sama, masing-masing memiliki karakteristik berbeda sehingga bisa membuat penampilan sepatu juga ikut berbeda-beda.

Jenis kulit bahan sepatu khususnya untuk sepatu wanita merupakan hasil olahan industri dengan proses yang berbeda-beda, sehingga juga menghasilkan jenis kulit yang berbeda. Setiap jenis kulit tersebut digunakan untuk bahan sepatu yang disesuaikan dengan model dan style tertentu agar menghasilkan sepasang sepatu yang benar-benar memiliki nilai estetik optimal.

Jenis-jenis kulit bahan sepatu wanita yang biasanya diproduksi adalah Full Grain, Brush-Off, Nappa, Milling, Suede dan Nubuck. Setiap jenis kulit tersebut tidak hanya memiliki penampilan yang berbeda, tetapi juga memiliki karakteristik yang berbeda. Akibatnya, masing-masing menuntut perawatan yang berbeda pula.

Bagaimana bentuk penampilan dan karakteristik jenis-jenis kulit bahan sepatu tersebut ?

Jika Anda salah seorang wanita penyuka sepatu dan memiliki koleksi beberapa jenis dan model sepatu dengan bahan-bahan yang berbeda, maka pengetahuan  tentang bahan sepatu akan sangat menentukan efektivitas dalam merawat dan memelihara sepatu agar selalu nampak baru dan awet digunakan hingga bertahun-tahun.

Sebaliknya, jika pengetahuan Anda tentang bahan sepatu terhitung sedikit, ketika high heels kesayangan Anda yang berbahan nubuck terkena sedikit noda, maka Anda akan segera membersihkannya seperti membersihkan sepatu yang berbahan Full Grain. Akibatnya noda tersebut bukannya hilang tetapi justru semakin melebar dan mungkin sekali tidak bisa dibersihkan untuk selamanya.

Artikel ini tidak membahas tentang tips membersihkan noda pada sepatu yang berbahan nubuck, melainkan sekedar memperkenalkan jenis-jenis kulit yang secara umum digunakan untuk bahan sepatu wanita. Tujuannya, pengguna sepatu khususnya para wanita yang memiliki beberapa pasang sepatu bisa lebih mengenal sepatunya sendiri. Dengan pengenalan terhadap jenis kulit bahan sepatu maka selain menambah wawasan, perawatan dan pemeliharaannya pun bisa dilakukan secara lebih tepat.

Kulit yang digunakan untuk bahan sepatu pada umumnya berasal dari kulit sapi, karena daging sapi menjadi konsumsi sehari-hari dengan sendirinya kulit sapi juga cukup tersedia untuk dijadikan bahan baku industri kulit. Selain kulit sapi, kulit hewan ternak lainnya juga bisa digunakan sebagai bahan sepatu, seperti kulit kerbau, kulit kambing, kulit domba dan kulit babi.


Kulit untuk bahan sepatu pada umumnya berasal dari kulit sapi.

Kulit sapi memiliki kerapatan yang tinggi, kepadatan itu memberikan cukup kekuatan untuk digunakan bahan berbagai industri. Kulit sapi juga memiliki ukuran yang cukup lebar, sehingga kegunaannya pun lebih beragam dibandingkan dengan kulit domba atau kulit kambing dan babi. Sedangkan kulit kerbau juga memiliki kekuatan dan lebar yang sama dengan kulit sapi, hanya lebih tebal disamping ketersediaannya terbatas.

Sebelum kulit sapi mentah bisa digunakan menjadi bahan sepatu, lebih dulu harus diolah melalui proses yang amat panjang agar menjadi bahan baku dasar. Setelah itu masih harus diproses lagi dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan tujuan untuk menghasilkan jenis kulit yang dikehendaki. Jenis-jenis kulit bahan sepatu tersebut adalah

Jenis kulit full grain untuk bahan berbagai produk dari kulit

Full-Grain
Jenis Full-Grain adalah kulit yang paling mudah diperoleh di pasaran karena merupakan jenis kulit paling banyak digunakan. Full Grain tidak hanya digunakan untuk bahan sepatu, tetapi juga untuk tas kulit, jaket, meubel dan lain-lain. Jenis kulit ini tidak mudah mengalami perubahan, memiliki tekstur yang tebal tetapi berpori sehingga memungkinkan terjadi sirkulasi udara yang baik jika digunakan sebagai bahan sepatu. Full Grain diperoleh dengan cara disamak, tidak dibelah atau digosok. Bagian luar kulit dipertahankan secara utuh sehingga nampak masih alami.

Jenis kulit brush off yang memudahkan perawatan

Brush-Off
Jenis kulit yang digunakan berasal dari kulit sapi yang sudah tua, memilki permukaan yang halus dan mengkilap. Sepatu yang berbahan kulit jenis Brush-Off akan nampak selalu mengkilap. Jika terkena kotoran bisa dengan mudah dibersihkan dan sekaligus dikilapkan kembali.

Nappa memiliki penampilan yang lembut tetapi permukaannya mudah retak

Nappa
Jenis kulit ini pada awalnya hanya dibuat dari kulit anak domba atau anak kerbau, kini istilah Nappa juga digunakan untuk jenis kulit yang berasal dari kulit sapi. Nappa memiliki permukaan kulit yang lebih halus, mengkilap dan sudah diproses dengan berbagai warna. Kelemahan jenis Nappa adalah mudah retak, apalagi jika kualitas pewarna yang digunakan kurang bagus.

Jenis kulit suede yang eksklusif hanya digunakan sebagai bahan produk tertentu

Suede
Jenis kulit ini pada umumnya dibuat dari kulit sapi yang dibelah sehingga menjadi lebih tipis, memiliki serat yang lebih sedikit dengan permukaan yang berserabut. Suede juga sering disebut dengan “kulit balik”, istilah ini timbul karena orang mengasosiasikan Suede seperti kulit yang dibalik. Penampilan Suede yang elegan membuatnya sering digunakan untuk bahan sepatu fashion. Sebaliknya, Suede rentan terhadap noda dan kotoran.

Jenis kulit nubuck lebih eksklusif dibandingkan dengan suede
Nubuck
Jenis kulit ini mirip seperti Suede tetapi lebih halus, lebih lembut dan lebih banyak memiliki serabut sehingga sepintas akan sulit dibedakan dengan kain beludru. Nubuck merupakan hasil proses pengampelasan kulit sapi sampai mengeluarkan serabut-serabut yang sangat halus. Nubuck diproduksi dengan berbagai macam warna dan menjadi bahan sepatu fashion yang sangat elegan.Tetapi sebaliknya memiliki kekurangan seperti halnya Suede, rentan terhadap kotoran. Bahkan tingkat kerentanan Nubuck lebih tinggi dibandingkan dengan Suede.

Milling memiliki permukaan lembut dan lentur, tetapi lebih tebal dibandingkan nappa

Milling
Jenis kulit Miling dibuat dengan mengutamakan proses pengeringan sehingga diperoleh tekstur yang lembut. Biasanya Milling digunakan untuk bahan membuat tas wanita, tidak banyak sepatu yang menggunakan bahan Milling kecuali desain khusus model dan style tertentu. Milling diproduksi dengan berbagai warna dengan tujuan memberikan banyak pilihan untuk konsumen.

Sedangkan kualitas kulit sapi berdasarkan kerapatan dan intensitas struktur jaringan, terbagi dalam beberapa kategori sesuai dengan bagian-bagian badan sapi seperti “peta” berikut ini.

Bagian-bagian kulit sapi memiliki ketebalan dan kelenturan yang berbeda-beda

Kulit dari Bagian Punggung memiliki kualitas paling bagus karena terdiri dari jaringan struktur yang sangat padat.
Kulit dari Bagian Leher juga memiliki struktur yang padat tetapi juga memiliki beberapa kerutan.
Kulit dari Bagian Bahu memiliki kualitas cukup bagus, tetapi lebih tipis
Kulit dari Bagian Perut dan Dada memiliki kualitas lebih rendah karena strukturnya yang kurang padat, lebih tipis dan mudah melar.

Tags : jenis-kulit-bahan-sepatu-wanita




Artikel Terkait :
Mengenal Jenis Bahan Untuk Sepatu Wanita
Apa Yang Dimaksud Suede Leather ?
Sepatu Wanita Suede Perlu Perawatan Khusus
Apa Itu Nubuck Leather, Apa Sejenis Suede ?
Perawatan Sepatu Nubuck Mirip Suede
Apa Perbedaan Suede Dan Nubuck ?
Apa Perbedaan Antara Suede Dan Beludru ?
Bagaimana Cara Membersihkan Sepatu Beludru ?
February 16, 2015

Jenis Bahan Sepatu Wanita

by , in
Jenis Bahan Sepatu Wanita

Mengenal Jenis Bahan Sepatu Wanita


Jenis bahan untuk membuat sepatu wanita terdiri dari berbagai macam material, meskipun terus bertambah dengan ditemukannya material baru tetapi bahan dari kulit hewan terutama sapi masih tetap menjadi favorit.

Jenis bahan sepatu wanita pada prinsipnya terdiri dari bahan yang bersifat alami dan bahan buatan atau sintetis. Bahan alami pada umumnya berasal dari kulit hewan seperti digunakan untuk membuat sepatu flat Areni-1 pada 5.500 tahun lalu yang ditemukan di sebuah gua di Armenia. Bahan sintetis seperti kulit imitasi, plastik dan akrilik baru digunakan di jaman modern sejalan dengan perkembangan teknologi.

Jenis bahan sepatu wanita yang bersifat alami dan paling populer dalam sejarah sepatu hingga saat ini adalah bahan yang berasal dari kulit sapi. Selain mudah diperoleh karena pada dasarnya merupakan hasil sampingan dari produksi daging sapi, setelah melalui beberapa proses kulit sapi bisa menghasilkan bermacam bahan yang berbeda, dari bahan yang berpenampilan sebagai kulit alami hingga bahan yang berpenampilan eksklusif.

Apa saja jenis bahan yang bersifat alami lainnya, dan yang bersifat buatan ?

Jenis bahan sepatu wanita yang bersifat alami selain berasal dari kulit binatang, juga bisa berasal dari tanaman. Misalnya kayu yang diambil dari pepohonan tertentu atau serat dari tanaman semak yang diwarnai dan dianyam. Bahan-bahan bersifat alami tersebut bisa menjadi bahan utama pembuatan sepatu atau saling dikombinasikan, tergantung pada desain sepatu mulai dari jenis flat sampai sepatu hak tinggi.

Jenis Bahan Sepatu Wanita

Selain bahan dari kulit sapi, kulit hewan ternak lainnya yang bisa diproses dan digunakan untuk bahan sepatu adalah kulit kerbau, kambing, domba, kuda dan babi. Bahan untuk membuat sepatu yang berasal kulit dari hewan lainnya adalah kulit buaya, biawak, dan ular. Dengan proses tertentu, kulit ikan pari, kulit ikan tuna dan beberapa jenis ikan lainnya juga bisa dibuat menjadi bahan sepatu.

Jenis Bahan Sepatu Wanita

Bahkan dulu sepatu yang mahal dan dijadikan pilihan untuk mengangkat status pemakainya dibuat dari kulit hewan langka. Kini dengan semakin berkembangnya  kesadaran manusia modern terhadap pelestarian lingkungan, pengguna sepatu yang terbuat dari kulit hewan langka justru akan dianggap terbelakang. Apalagi teknologi sudah berkembang pesat sehingga sanggup memproduksi kulit hewan buatan yang persis seperti aslinya.

Sampai saat ini bahan yang tetap populer untuk pembuatan sepatu masih tetap berasal dari kulit hewan ternak. Selain bisa memberikan nilai klasik tradisional pada sepatu, juga harganya terhitung murah dan pasokannya bisa tetap terjaga sepanjang manusia masih mengkonsumsi daging. Sementara jenis bahan sepatu yang bersifat buatan atau sintetis juga akan memiliki nilai yang tinggi, terutama jika digunakan untuk bahan sepatu dengan desain yang bernuansa futuristik.

Meskipun kebanyakan sepatu dibuat dari bahan kulit hewan, masing-masing memiliki karateristik dan kualitas yang tidak sama. Kulit Sapi memiliki kepadatan yang tinggi sehingga memberikan kekuatan yang memadai untuk berbagai produk. Ukurannya yang lebar memungkinkan untuk bahan pembuatan sepatu lars panjang atau sejenisnya tanpa menyulitkan kerja desainer. Kulit sapi juga bisa diproses sehingga menjadi bagian yang terpisah-pisah disesuaikan dengan kebutuhan bermacam-macam produk.

Jenis bahan sepatu wanita yang mirip dengan kulit sapi adalah kulit kerbau. Bahan ini memiliki karakteristik dan kualitas yang tidak jauh berbeda dengan kulit sapi, hanya kulit kerbau lebih tebal sedikit dibanding kulit sapi dan pasokannya lebih terbatas. Bahan sepatu lainnya yang mudah didapat adalah kulit kambing, meskipun ukurannya lebih kecil tetapi dapat diproses sehingga mengahasilkan bermacam kulit seperti kulit sapi. Kualitasnya lebih ditentukan oleh proses penyamakannya.

Sedangkan kulit domba lebih panjang dibandingkan dengan kulit kambing.Hasil proses akhir kulit domba tidak berbeda dengan kulit kambing, tetapi di Indonesia pasokan kulit domba lebih terbatas dibandingkan dengan kulit kambing.

Jenis bahan sepatu wanita bersifat buatan yang digunakan untuk pengganti kulit asli adalah kulit sintetis. Kulit sintetis yang digunakan untuk pembuatan didisain dengan tekstur mirip aslinya, kadang-kadang hasil kemajuan teknologi ini membuat orang awam sulit membedakan antara kulit asli dengan kulit sintetis. Kulit sintetis juga diproduksi dengan motif kulit ular, buaya atau motif apa saja yang sedang menjadi trend di pasar. Secara umum bahan sintetis ini akan menghasilkan sepatu murah yang memiliki jangkauan pasar lebih luas.

Ketahanan kulit sintetis umumnya separoh dari kulit asli. Jika sepatu yang dibuat dari kulit sapi asli mampu bertahan sampai 5 tahun, kulit sintetis hanya 2,5 tahun. Tetapi perbandingan ketahanan itu tidak mutlak karena dipengaruhi oleh frekuensi pemakaian dan intensitas perawatannya. Pada prinsipnya perawatan kulit sintetis lebih mudah dan harganya pun jauh lebih murah. Kelemahan lainnya jika bahan kulit jenis sintetis yang memiliki kadar timbal yang terlalu tinggi bisa berdampak buruk bagi kesehatan pemakainya.

Jenis bahan untuk pembuatan sepatu wanita tidak terbatas pada kulit asli atau sintetis, bisa pula dari kain kanvas atau kain jeans. Mungkin masih banyak ragam yang belum masuk ke pasar, tergantung pada temuan material baru yang memungkinkan dijadikan bahan untuk  jenis dan model sepatu yang kelak akan dirancang oleh para desainer.


Artikel Terkait :
Mengenal Jenis Kulit Bahan Sepatu Wanita
Apa Yang Dimaksud Suede Leather ?
Sepatu Wanita Suede Perlu Perawatan Khusus
Apa Itu Nubuck Leather, Apa Sejenis Suede ?
Perawatan Sepatu Nubuck Mirip Suede
Apa Perbedaan Suede Dan Nubuck ?
Apa Perbedaan Antara Suede Dan Beludru ?
Bagaimana Cara Membersihkan Sepatu Beludru ?
February 15, 2015

Di Usia Berapa Boleh Memakai High Heels

by , in
Di Usia Berapa Boleh Memakai High Heels

Di Usia Berapa Anak Perempuan

Boleh Memakai High Heels


Usia berapa Suri sudah boleh memakai high heels ? Pertanyaan disertai perasaan heran ini terlontar gara-gara banyak anak perempuan ingin meniru Suri Cruise yang saat itu terhitung masih balita, tapi selalu tampil fashioned lengkap dengan high heels.

Di usia berapa anak perempuan boleh memakai high heels adalah pertanyaan yang tidak pernah dikemukakan, karena sejak Stiletto ditemukan hanya digunakan oleh wanita dewasa yang merasa perlu untuk tampil optimal. Salah satu tujuannya agar bisa mengundang perhatian para pria, dengan demikian mereka akan lebih mudah untuk mendapat  pasangan.

Remaja putri, apalagi anak-anak perempuan tak terpikirkan untuk menggunakan high heels. Karena selain identik sebagai perangkat fashion bagi para wanita dewasa, high heels memiliki tingkat ketidakstabilan yang tinggi. Sehingga untuk memakai jenis dan model sepatu hak tinggi itu diperlukan latihan terlebih dulu meskipun kemudian resiko terkilir atau jatuh tetap tak bisa dihilangkan.

Kenapa kini high heels menjadi masalah para ibu dari anak-anak perempuan di bawah usia 10 tahun ?

Masalah ini dipicu oleh Suri Cruise, anak pasangan selebriti Katie Holmes dan Tom Cruise yang sejak usia tiga tahun sudah menunjukkan bakat menjadi seorang model yang diwarisi dari sang ibu. Sebagai anak selebriti, penampilan Suri menjadi perhatian di dunia entertainment. Tak urung anak-anak sebaya Suri jadi ikut-ikutan berdandan seperti idola mereka itu.

Lihat lebih banyak foto-foto penampilan Suri Cruise yang stylish layaknya wanita dewasa dengan memakai high heels dalam artikel : Di Usia Dini Suri Memakai High Heels

Kalau hanya berdandan seperti layaknya orang dewasa mungkin tidak memicu polemik. Masalahnya, Suri tampil sebagai wanita dewasa lengkap dengan memakai high heels. Meskipun jika dicermati, high heels yang paling sering digunakan Suri tergolong jenis low dan mid heels, bukan high heels model cone yang kebanyakan didisain dengan ukuran tinggi, apalagi Stiletto.

Kebanyakan orang yang kurang memahami dunia fashion, setiap kali mendengar “high heels”maka langsung membayangkan Stiletto. Padahal jenis high heels dibagi menjadi tiga kategori, yakni high heels yang sesungguhnya, mid heels dan low heels. Seseorang yang menggunakan sepatu model kitten dengan ukuran hak 3,5 Cm lebih beberapa milimeter sudah bisa diklasifikasi sebagai pengguna high heels.

Kerancuan pemahaman tersebut menjadi salah satu pemicu masalah penggunaan high heels oleh anak-anak. Pangkal masalah yang sebenarnya adalah: Usia berapa anak perempuan boleh memakai high heels ? Karena di usia yang masih belia, kaki para gadis kecil ini masih berada dalam masa pertumbuhan sehingga dikhawatirkan pemakaian high heels secara terus menerus akan mempengaruhi pertumbuhan mereka secara keseluruhan.

Mengenai masalah penggunaan high heels oleh anak-anak, Pakar kesehatan kaki dari Irlandia, Dr Joseph Kelly mengungkapkan bahwa high heels mengubah pola pendistribusian berat badan pada kaki. Saat memakai high heels, berat tubuh ditumpukan pada telapak kaki bagian depan dan ibu jari. Padahal, seharusnya berat tersebut didistribusikan ke seluruh kaki dengan seimbang. Sehingga kemungkinan terjadinya pergelangan kaki terkilir jadi lebih besar.

Sedangkan pakar dari London Foot Hospital, Gregor McCoshim berpendapat, anak-anak sebenarnya tidak boleh menggunakan sepatu yang memiliki hak lebih dari 2 cm karena selain akan meningkatkan risiko pergelangan kaki terkilir, juga mengakibatkan ketegangan di bagian belakang kakinya yang berpotensi menimbulkan masalah pertumbuhan dan perkembangan anak.

Pendapat serupa disampaikan oleh Ahli Bedah Ortopedi dari Dallas,US, Dr James Brodsky. Bahkan disarankan sebaiknya anak-anak tidak menggunakan sepatu dengan hak yang terlalu tinggi dan sepatu harus disesuaikan dengan usianya. Bahkan disarankan untuk memakai sepatu yang terbuat dari bahan-bahan alami yang lembut. Sepatu juga harus dipilih sesuai dengan bentuk kaki, tidak kebesaran atau kekecilan sehingga benar-benar bisa menjadi pelindung dan alas kaki yang baik.

Terkait dengan upaya menghindari akibat gangguan kesehatan tulang di saat anak masih dalam masa pertumbuhan, Ahli Orthopedic dari Ateneo School of Medicine and Public Health, Dr. Anne Kathleen B. Ganal-Antonio mengingatkan, ketika mengenakan high heels, otot-otot kaki akan bekerja ekstra keras. Jika wanita dewasa bisa merasakannya dan kadang sampai merasa sakit. Bagaimana jika hal itu terjadi pada anak-anak yang otot-ototnya sedang dalam masa pertumbuhan.

Karena itu Ahli bedah Tulang dari Philipina ini  menyarankan anak baru boleh mulai memakai sepatu high heels ketika mereka berusia antara 14-16 tahun. Pada usia tersebut otot-otot kaki telah mencapai perkembangan secara optimal. Setidaknya sepatu dengan hak rendah atau dalam kategori low heels yang lebih sedikit mengandung resiko dan lebih nyaman untuk dipakai melakukan banyak kegiatan.

Di Usia Berapa Boleh Memakai High Heels
Anak-anak bawah lima tahun ini bermain dan sekaligus sedang menjalani proses pengenalan dini terhadap high heels milik ibu mereka.

Secara logika anak-anak memang baru boleh menggunakan high heels di saat perkembangan tulang dan otot-otot kaki telah mencapai pertumbuhan optimal. Di saat yang sama, secara naluriah mulai tumbuh keinginan untuk menarik perhatian lawan dengan cara tampil lebih cantik. Dan high heels adalah sepatu wanita yang menjadi salah satu perangkat fashion yang identik dengan kecantikan.

Karena high heels sudah menjadi bagian dari fashion yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan wanita, maka antisipasi yang paling tepat adalah menumbuhkan sense of fashion sejak dini pada anak-anak. Dengan pemahaman tentang fashion yang cukup memadai, anak-anak di usia menjelang usia remaja sampai dewasa tidak akan terbelenggu oleh mindset bahwa high heels adalah segala-galanya.

Anak-anak menjelang remaja yang mulai ingin memakai high heels, mereka mencari tempat sepi untuk berlatih sepatu hak tinggi.

Setiap kesempatan berbeda akan menuntut penampilan yang sesuai dan tidak harus selalu dilengkapi dengan menggunakan sepatu high heels. Bagi wanita yang sadar fashion, memadu busana untuk tampil modis pada kesempatan yang berbeda menjadi suatu tantangan dan kesenangan, sekaligus berujung dengan kepuasan apabila dapat melakukannya dengan baik.

Berbeda dengan mereka yang fanatik terhadap high heels, selalu merasa kurang pas jika tidak menggunakan high heels di setiap penampilan. Jika dicermati ke belakang ternyata fanatisme tersebut berkembang karena tidak dimilikinya kepercayaan diri yang kuat. Akibatnya, mereka merelakan jari-jari kaki untuk mengalami rasa sakit sepanjang hari.

Secara normal remaja dan wanita dewasa akan mengistirahatkan jari-jari kakinya jika terlalu lama memakai high heels, selanjutnya akan selektif menggunakan high heels dan memutuskan untuk menggunakannya hanya pada kesempatan yang benar-benar tepat. Tampil cantik dan menarik memang membutuhkan pengorbanan, hal ini menjadi konsekuensi yang wajar dalam setiap aspek kehidupan.

Anak-anak perempuan di usianya yang masih dini belum memiliki motivasi sekuat jika kelak mereka beranjak dewasa dan mulai mengerti pentingnya memiliki penampilan yang menarik sebagai daya tarik terhadap lawan jenis. Keinginan memakai high heels cenderung hanya bersifat meniru, bukan kebutuhan bersifat permanen. Belum lagi ketika dipakai untuk bermain dalam waktu cukup lama, selain mengalami tekanan yang bisa mempengaruhi pertumbuhan kaki, mereka juga merasakan kejang dan sakit. Dengan sendirinya mereka akan segera melepas sepatu tersebut dan menggantinya dengan sepatu yang lebih nyaman atau sandal jepit.

Di Usia Berapa Boleh Memakai High Heels
Di usia dini, gangguan pada bagian-bagian tertentu pada kaki akibat memakai high heels secara terus menerus bisa mempengaruhi proses pertumbuhan anak.
February 14, 2015

Di Usia Dini Suri Memakai High Heels

by , in
Di Usia Dini Suri Memakai High Heels

Di Usia Yang Relatif Masih Dini

Suri Cruise Memakai High Heels


Suri Cruise memakai high heels di usia dini dan fotonya yang beredar di internet segera menuai banyak kritik. Tapi jauh lebih banyak yang mengagumi penampilan fashioned gadis kecil itu.

Jika di usia dini Suri Cruise sudah memakai high heels, maka untuk gadis imut itu sendiri bukanlah hal yang luar biasa. Pasalnya, sejak usia 3 tahun Suri sudah terbiasa memakai Kitten Heels. Jadi ketika usianya mulai meningkat, dia pun lalu mencoba mulai memakai high heels. Di usianya yang masih belia Suri bisa dengan cepat mengadaptasikan keseimbangannya dengan high heels.

Sementara sang ibu, Katie Holmes selain dikenal sebagai aktris juga seorang model, tentu saja tak bisa membendung keinginan puteri tercinta untuk mencontoh kebiasaan berbusana sang ibu yang selalu fashioned. Maklum, seorang model akan berperilaku untuk selalu cermat memperhatikan penampilannya di setiap saat. Walhasil, puteri pasangan Katie Holmes dan Aktor Hollywood papan atas, Tom Cruise itu menjadi perhatian sebagai selebriti kecil di dunia fashion.

Fenomena ini menjadi salah satu jawaban riel terhadap pertanyaan yang sering diajukan berkaitan dengan pemakaian high heels. Apa itu ?

Selama ini selalu muncul pertanyaan “klasik” : Apa yang membuat wanita masih tetap menyukai high heels, terutama Stiletto atau Cone Heels padahal di saat memakainya  akan menimbulkan rasa sakit ? Selama ini pula pertanyaan tersebut akan mendapat jawaban yang sama klasiknya : Karena penggunanya ingin terkesan tampil lebih langsing, cantik dan menarik.

Kecantikan itu sendiri sebenarnya bersifat relatif. Tetapi menurut kesimpulan seorang pakar gaya hidup, David Chaney, secara universal terdapat kecenderungan untuk melihat kecantikan hanya dari segi fisik dan penampilan luar. Karena itu pula orang butuh melengkapi penampilannya secara optimal agar memperoleh citra atau image yang diinginkan. Dan di dunia fashion, high heels adalah salah satu perangkat yang sangat penting bagi penampilan.

Pakar lain, Berscheid dan Walster bahkan menambahkan bahwa penampilan luar yang menarik dapat menciptakan pencitraan diri menjadi lebih positif, sehingga berdampak menyenangkan bagi orang lain dibandingkan dengan mereka yang berpenampilan biasa. Dalam realitas sehari-hari dicontohkan, karyawati yang berpenampilan menarik akan selalu mendapat perhatian lebih besar dibandingkan dengan teman-temannya. Demikian pula di sekolah-sekolah, murid yang berpenampilan menarik juga selalu mendapat perhatian lebih besar dari guru dibandingkan murid-murid lain yang berpenampilan biasa.

Proses transformasi nilai-nilai tentang kecantikan itu berlangsung secara alamiah. Keinginan untuk bisa tampil lebih cantik tidak muncul secara mendadak pada seorang wanita dewasa di saat hendak membeli sepatu. Tetapi sudah menjadi nilai-nilai budaya yang tertanam sejak seorang wanita masih menjadi gadis cilik, persis seperti yang dialami Suri Cruise.

Di Usia Dini Suri Memakai High Heels
Bermain dengan sepatu sang ibu adalah proses alamiah pewarisan nilai-nilai high heels.

Proses tersebut berlangsung secara alamiah dan muncul sebagai gejala yang wajar seperti ketika seorang anak berusaha untuk meniru perilaku sang ibu yang dianggapnya sebagai ideal figure. Diantaranya dengan mencoba-coba memakai sepatu wanita milik ibunya yang tergeletak di lantai, dan hal ini bisa terjadi berulang-ulang menjadi semacam kegiatan bermain bagi sang anak. Tetapi mungkin dianggap sesuatu yang luar biasa dan berbahaya jika dibandingkan dengan perbuatan serupa oleh seorang anak dari ibu yang tidak biasa memakai high heels.

Dilahirkan 18 April 2006 dalam keluarga selebriti yang sarat dengan gaya kehidupan glamour, nilai-nilai yang “tertanam” pada puteri pasangan selebriti ini juga berbeda dengan keluarga lain. Dua pasang sepatu mungkin sudah cukup untuk anak sebaya Suri dalam keluarga kebanyakan. Bandingkan dengan koleksi sepatu Suri Cruise yang konon seluruhnya bernilai Rp.1,2 miliar, karena sepatunya berukuran khusus dan dipesan pada desainer kelas dunia.

Selain itu, setiap tahun ukurannya pun bertambah sesuai dengan perkembangan usianya. Sehingga untuk  jenis dan model sepatu yang sama harus dipesan hampir setiap tahun. Belum lagi jika Suri tertarik dengan sepatu model baru, maka anggaran untuk sepatunya pun akan bertambah. Pada hakekatnya pola perilaku dan kebiasaan ini bisa terjadi pada setiap keluarga yang sekaligus merupakan proses pewarisan nilai-nilai yang berlangsung secara alamiah dan wajar.

Karena itu pula alasan kesehatan untuk mengalihkan wanita agar tidak membeli dan menggunakan sepatu high hells tak pernah bisa menghapuskan high heels dari pasar fashion. Meskipun alasan itu sangat rasional dan didukung hasil penelitian medis mutakhir, nilai-nilai kecantikan “versi high heels” sudah lebih dulu tertanam secara permanen dalam bawah sadar para wanita dan diwariskan dari satu generasi ke generasi seterusnya.

Berikut adalah foto-foto Suri Cruise memakai high heels yang dihimpun dari berbagai sumber. Foto-foto ini menuai banyak kritik, karena anak seusia Suri dianggap belum layak menggunakan high heels yang bisa mempengaruhi pertumbuhan kakinya. Padahal apabila benar-benar dicermati, Suri lebih sering memakai sepatu berkategori mid heels yang beresiko rendah. Tetapi secara jujur, penampilan Suri Cruise sulit dikomentari dengan satu kata yang mencerminkan arti : memang agak kurang layak, tetapi benar-benar imut dan sekaligus fashioned.

Di Usia Dini Suri Memakai High Heels

Di Usia Dini Suri Memakai High Heels

Di Usia Dini Suri Memakai High Heels

Di Usia Dini Suri Memakai High Heels






Di Usia Dini Suri Memakai High Heels

Di Usia Dini Suri Memakai High Heels

Dihimpun dari : dailymail.co.uk | picturesphoto.com | sheknows.com | losangelesfasion.net | nytimes.com | imgsrc.ru | bizlocallistings.com | careermovesjvs.blogspot.com | coisasdamy.com.br | www.celebritybabyscoop.com | nadyne.info | www.courtneybrownonair.com | vixely.com | www.socialitelife.com | es.celebrity.yahoo.com | www.quien.com

February 14, 2015

Chunky Heels Trend 2015

by , in
Chunky Heels Trend 2015

Chunky Heels Tampil Lebih Elegan

Untuk Bisa Menjadi Trend 2015


Chunky Heels Trend 2015 hadir sebagai alternatif high heels untuk menggeser dominasi Cone dan Stiletto yang beresiko tinggi dan menuntut pengorbanan kaki penggunanya.

Chunky Heels Trend 2015 berbeda dengan Chunky Heels 1650 yang popularitasnya diperoleh karena menjadi sepatu Raja Perancis Louis XIV, sehingga kerabat kerajaan dan kalangan bangsawan juga ikut-ikutan memakai model tersebut. Chunky Heels trend 2015 hadir dalam arena fashion tanpa referensi dan rekomendasi dari siapapun, kecuali keragaman inovasinya sendiri.

Chunky Heels style memang pernah populer pada tahun1970-an, kemudian menghilang menjelang tahun 1980. Sekitar dua tahun yang lalu model sepatu ini mulai muncul kembali. Tentu saja, sesuai dengan tuntutan dunia fashion penampilannya jauh lebih elegan dibandingkan sebelumnya. Dalam tahun 2015 Chunky Heels diperkirakan dapat meraih minat banyak wanita, karena ada beberapa faktor yang memungkinkan Chunky menjadi kompetitif dalam pasar high heels.

Apa saja faktor tersebut ?

Selama ini para pengguna high heels yang ingin memperoleh efek tinggi tetapi kurang menyukai model Wedges karena alasan estetik tidak memiliki pilihan kecuali model Stiletto High Heels atau Cone High Heels. Jika pilihannya jatuh pada Stiletto maka ada kendala yang harus diantisipasi, yaitu memerlukan waktu untuk berlatih lebih dulu sebelum terbiasa memakainya keluar rumah karena top heelnya yang rata-rata berdiameter kurang dari 1 Cm beresiko sangat tinggi. Selain itu pengguna harus siap mengalami gangguan kesehatan kaki, mulai dari ujung jari kaki hingga ke pinggul.

Chunky Heels Trend 2015
Perbandingan heels antara Cone dengan Chunky

Alternatifnya adalah menjatuhkan pilihan kepada Cone Heels. Meskipun demikian bukan berarti menjadi pilihan yang tidak memiliki resiko. Cone high heels pada umumnya didesain dengan top heel lebih kecil, sehingga resiko itu tetap ada. Pilihan untuk meminimalisir resiko adalah pada Banana High Heels atau Round Heels, submodel Cone Heels yang memiliki top heel paling luas bahkan mendekati top heel milik Chunky.

Karena itu banyak konsumen sepatu wanita yang sebenarnya merasa “tertindas” selama bertahun-tahun oleh mindset yang tercipta di dunia fashion bahwa kecantikan identik dengan high heels, dan high heels identik dengan Stiletto. Mindset ini menjadi harga mati yang tidak bisa ditawar sedikit pun, padahal Stiletto memiliki top heels dengan ketidakstabilan sangat tinggi. Alasannya, agar pemakai terkesan tinggi dan langsing. Ironisnya mindset ini berkembang di kalangan wanita negara-negara Barat yang dikenal  memiliki penalaran logis dan rasional.

Lebih ironis, mindset itu diimpor oleh para wanita dari negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Meskipun banyak wanita yang menyadari bahwa kecantikan yang sesungguhnya itu berasal dari dalam atau dalam istilah populernya inner beauty. Tetapi tetap merasa sulit melepaskan diri dari mindset yang kebanyakan pendukungnya terdiri dari para desainer, rumah mode dan produsen sepatu.

Maka setelah cukup lama berkompromi dengan Cone Heels, mindset itu semakin melemah. Apalagi di kalangan konsumen remaja, bukan berarti mereka lebih rasional, tetapi karena lebih suka memilih cara serba instan tapi minim resiko. Di saat itu Chunky menjadi jawaban dan sekaligus alternatif yang paling tepat. Chunky membuat pemakainya menjadi lebih tinggi tanpa resiko, dan agak sensasional.

Di era 1980-an, setelah berjaya selama sepuluh tahun dengan penampilannya yang terbilang konservatif karena masih setia dengan desain mirip sepatu Louis XIV, Chunky terpaksa harus terpinggirkan oleh para kompetitornya. Sampai beberapa lama model Chunky heel jarang ditemukan di pasar sepatu wanita.

Sekitar dua tahun belakangan, setelah absen dan melakukan instrospeksi, model Chunky sedikit demi sedikit mulai hadir dengan penampilan yang berbeda. Nampaknya, dalam kurun waktu tersebut Chunky sedang menjajagi pasar dan memilih aplikasi yang tepat untuk mengulang masa kejayaannya.

Chunky Heels 2015 yang diharapkan menjadi salah satu trend di dunia fashion hadir selain dengan keunggulannya yang tanpa resiko, ditawarkan dalam berbagai style yang bisa dipilih dan langsung dipakai tanpa latihan, memiliki kestabilan yang mantap bahkan jika digunakan oleh para wanita yang bertubuh tambun. Chunky 2015 tampil baru menjadi high heels yang memiliki beragam style dari hasil kreasi yang sangat inovatif.

Revolusi desain Chunky Heels 2015 tidak hanya pada keragaman ukuran tumit, juga meliputi kombinasi bahan, pilihan warna dan style yang kontemporer. Sehingga Chunky Heels 2015 yang ditampilkan dalam fashion show dari Milan hingga New York menjelang akhir tahun 2014 menjadi puncak dari berbagai inovasi yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.

Chunky Heels Trend 2015

Chunky Heels Trend 2015

Chunky Heels Trend 2015

Meskipun di kalangan wanita yang “mapan” fashion atau mereka yang sudah terbiasa dengan mindset lama, kehadiran Chunky Heels 2015 masih sulit diterima, Chunky style baru ini memiliki peluang yang amat besar di kalangan konsumen remaja dan wanita muda. Chunky Heels sekaligus juga menjadi alternatif bagi mereka yang ingin tampil lebih tinggi tapi tetap peduli terhadap kesehatan kaki.

Ciri khas tumit Chunky dari seat heel sampai top heel yang sama besarnya itu merupakan bentuk yang bertentangan dengan bentuk tumit Stiletto yang kecil, bulat dan runcing. Tumit Chunky yang tebal sekaligus menjadi simbol “perlawanan” terhadap Stiletto yang mendominasi high heels selama puluhan tahun.

Jika Stiletto terkesan ramping sehingga menimbulkan rasa khawatir akan terjatuh bagi mereka yang belum pernah memakainya, sebaliknya Chunky terkesan solid dan kokoh. Wanita yang belum pernah memakai high heel akan segera memilih Chunky dan sekaligus memakainya tanpa dibayangi kekhawatiran dan rasa sakit pada ujung jari kaki mereka.

Hanya masalahnya, mampukah Chunky Heels menjadi trend di tahun 2015 untuk menggeser dominasi Stiletto dan Cone yang telah menjadi ikon dunia fashion sejak puluhan tahun yang lalu ? Atau harus menunggu satu hingga dua tahun ke depan untuk meraih pasar di kalangan remaja ?