Wedges Model Paris Trend 2015-2016


Trend Wedges Ala Paris Sampai Maret 2016

Model Wedges Paris untuk trend 2015-2016 lebih banyak menampilkan beberapa platform asli, seolah menunjukkan tingkat stabilitasnya juga tidak kalah dengan Chunky yang mulai masuk ke pasar high heels.


Desain sepatu wanita model Wedges yang ditampilkan oleh para desainer dan rumah mode cenderung menurun dalam fashion week beberapa tahun terakhir ini. Baik pada fashion week di Milan, Paris dan New York, bahkan fashion week di London sama sekali tidak menampilkan model Wedges. Khusus di Paris yang juga memiliki latar belakang sejarah fashion cukup panjang, tercatat hanya tiga rumah mode menawarkan model Wedges untuk trend sampai akhir musim dingin, Maret 2016.

Konsisten dengan fungsi sepatu untuk pelindung kaki dari percikan salju musim winter, para desainer menghadirkan Wedges booties. Ciri dasar Wedges dengan konstruksi tumit tinggi dalam hak tunggal masih nampak jelas. Aplikasi yang dilakukan pada upper dengan mengadopsi beragam style serta variasi bahan baku dan pilihan warna membuat penampilan Wedges di Paris ini menjadi beragam.

Siapa saja perancang Wedges tersebut dan bagaimana detailnya ?

Model Wedges trend 2015-2016 yang ditujukan untuk penyuka fashion saat musim dingin dirancang serba tertutup, hal ini untuk memenuhi tuntutan pada aspek fungsi sepatu, meskipun beberapa desainer kadang-kadang mengabaikannya karena pertimbangan aspek estetika. Karena itu, sepasang sepatu tidak harus bisa memenuhi seluruh tuntutan aspek fungsi, estetika dan kenyamanan.

Masalahnya, minat konsumen yang cenderung lebih mempertimbangkan aspek estetika sehingga seringkali sepatu yang didesain memenuhi syarat keamanan dan kenyamanan menjadi tersisih dalam kompetisi pasar sepatu fashion. Contoh riel adalah Stiletto high heels, sepatu wanita yang memiliki stabilitas paling rendah, mengandung resiko paling tinggi dan bisa merusak persendian kaki jika dipakai dalam jangka panjang, justru mendominasi pasar.

Dalam perkembangannya, desain platform Wedges yang terkenal aman juga berevolusi dengan orientasi mengutamakan aspek estetika. Sehingga sole atau platform di bagian bawah tumit cenderung semakin sempit dan kecil. Sebagian kalangan fashion menyebut bentuk itu sebagai Prism heel, memang aspek keamanannya menjadi berkurang. Tetapi harus diakui bahwa penampilan Wedges berubah menjadi sangat elegan.

Meskipun demikian, sampai saat ini masih ada beberapa desainer yang tetap mempertahankan konstruksi platform Wedges yang lama. Di era dominasi Stiletto dan Cone heels sedang terancam oleh kehadiran Chunky heels, bisa jadi desain Wedges dengan platform lama tersebut merupakan pesan untuk kembali pada hakekat pemakaian sepatu sebagai pelindung kaki.


Para designer dan pemilik rumah mode yang menampilkan model Wedges selama fashion week di Paris, sebenarnya bukan berasal dari Perancis. Meskipun demikian, kehidupan mereka selama bertahun-tahun di kalangan fashion yang dikenal sebagai salah satu pusat mode dunia itu, setidaknya bisa merefleksikan selera masyarakat fashion Kota Paris.

Chitose Abe misalnya, designer wanita ini berasal dari Jepang. Setelah melalui perjalanan karir yang cukup panjang akhirnya menetap di Paris dan memiliki produk fashion sendiri yang dilabeli Sacai. Rick Owens meskipun berasal dari Los Angeles, AS, tapi lebih banyak menghabiskan waktunya di lingkungan fashion Eropa. Akhirnya pria yang bernama lengkap Richard Saturnino Owens ini menetap di Paris untuk menjalankan bisnis fashionnya.

Sementara Vivienne Westwood adalah desainer yang sudah lama dikenal di dunia fashion. Tidak berbeda dengan rumah mode lainnya, Westwood juga memiliki butik yang tersebar di berbagai negara. Khusus di Paris, wanita yang kini sudah berusia 74 tahun ini selain memperluas rumah mode juga akan melengkapinya dengan bangunan untuk perumahan karyawan dan ruang pamer di Rue Saint-Honoré di Paris, yang akan diresmikan pada awal 2016.

Wedges multi fungsi dari Chitose Abe

Wedges ankle boots rancangan Chitose Abe yang dilabeli dengan merk Sacai menggunakan platform masa-masa awal Wedges yang berukuran lebar pada bagian tumit, sehingga hanya dengan melihatnya secara sekilas bisa langsung disimpulkan bahwa sepatu tersebut adalah Wedges model lama. Ketika desainer lain mencoba untuk memperkecil hak Wedges di bagian bawah tumit agar lebih nampak stylish, Abe justru mempertahankan platform asli Wedges.


Bagian upper didesain mengadopsi model pantofel pria dengan beberapa aplikasi, selanjutnya material di atas pergelangan kaki digunakan kulit jenis Nappa yang bersifat lentur dengan warna berbeda. Hasilnya adalah sepasang Wedges ankle boots, tapi jika sepatu ini dipakai maka secara visual akan mengesankan sebagai sepatu pantofel dan menggunakan kaus kaki.

Model Wedges dari Paris untuk trend 2015-2016 yang ditawarkan oleh Abe ini mencerminkan prinsip fashion yang dianutnya, seperti yang pernah dia katakan saat diwawancarai Washington Post, bahwa setiap orang tidak akan memiliki waktu untuk mengganti perangkat yang dipakainya dalam setiap kesempatan yang berbeda. Wedges dari Abe memang didesain berdasarkan pertimbangan kelayakan pakai di berbagai kesempatan.

Tidak hanya Wedges dalam bentuk ankle boots, Abe juga mendesain Wedges knee boots yang benar-benar bisa berfungsi melindungi hampir seluruh kaki penggunanya. Hasil akhir rancangan Wedges ini merefleksikan kemampuan maksimal yang bisa dilakukan untuk memenuhi tuntutan aspek estetika, karena sesuai dengan prinsipnya, Abe lebih berorientasi pada rancangan yang bisa melindungi kaki konsumennya.

Rick Owens menawarkan hidden Wedges

Hidden Wedges atau Wedges yang tersembunyi adalah istilah untuk sepatu yang menggunakan platform Wedges, tetapi didesain sedemikian rupa sehingga bentuk khas Wedges menjadi tersamar. Desain tersebut ditawarkan oleh Rick Owens sebagai model Wedges ala Paris untuk trend 2015-2016. Sesuai kebutuhan konsumen di musim dingin, tak tanggung-tanggung semua Wedges Rick Owens diaplikasi menjadi over knee boots alias sepatu boot setinggi paha.

Uniknya, hidden Wedges rancangan pria asal AS yang sejak tahun 2003 menetap di Paris ini memiliki konstruksi platform belakang agak menjorok ke depan. Desain ini mengingatkan pada platform Wedges yang pernah dirancang oleh Salvatore Ferragamo di tahun 1947-1948 dan sempat menjadi ikon fashion Italia. Hanya saja pada dasar platform atau outer sole di bagian tumit milik Ferragamo sedikit dilengkungkan kembali ke belakang untuk menambah tingkat stabilitas.


Salah satu Wedges over knee bootsnya yang didesain polos dengan pilihan warna coklat muda saat diperagakan model dengan warna busana yang sama, secara keseluruhan menghasilkan penampilan akhir yang mempesona. Meskipun bernuansa kontemporer, kesan elegan tetap nampak dominan. Pilihan pada warna dan hair style sang model semakin memperkuat karakteristik penampilannya.

Dengan memilih hidden Wedges sebagai platform, untuk selanjutnya Rick tinggal “bermain-main” pada upper yang memiliki ukuran panjang hingga setinggi paha. Luasnya ruang itu bisa lebih mudah untuk diaplikasi dengan beragam style dan asesories. Meskipun demikian, perhatian orang pada akhirnya akan terfokus pada platform yang digunakan, lalu berkesimpulan bahwa Wedges ternyata juga bisa bersembunyi dibalik penampilan yang sangat berbeda.


Wedges Vivienne Westwood yang dinamis kontemporer

Model Wedges ala Paris untuk trend 2015-2016 yang didesain oleh Vivienne Westwood hadir dengan penampilan bernuansa kontemporer, eksentrik dan lebih sesuai untuk kaum muda atau mereka yang berjiwa muda. Berlawanan dengan usia Westwood yang kini sudah menginjak 74 tahun, desain Wedges yang diaplikasi dengan model over knee boots memancarkan dinamisme dan penuh passion.

Meskipun tidak dikonstruksi untuk menyembunyikan platform Wedges, desain yang lebih memprioritaskan warna dan sentuhan gaya grafiti tanpa batas antara upper dengan platform mengakibatkan penampilan Wedges menjadi tersamar. Westwood lebih suka memilih platform Wedges lama yang memiliki stabilitas lebih tinggi, beberapa didesain menggunakan platform dengan bagian tumit lebih kecil, tetapi tidak seekstrim model Prism.



Untuk seorang desainer dan sekaligus pemilik rumah mode sekaliber Vivienne Westwood yang masih setia menampilkan model Wedges sebagai salah satu trend sepatu wanita 2016, tertentu didasari oleh pertimbangan yang lebih matang dan rasional. Paling tidak, Wedges masih akan tetap eksis dalam pasar sepatu fashion meskipun kini sedang terjadi pertarungan cukup sengit antara model Chunky dengan Stiletto dan model Cone di wilayah high heels.

Keyword : model-wedges-paris-trend-2015-2016

Artikel Terkait dengan “Trend Wedges Ala Paris Sampai Maret 2016” :


Trend Model Wedges 2015-2016, Reinkarnasi Tahun 1939
Model Wedges Ferragamo yang ditawarkan sebagai trend 2015-2016 merupakan reinkarnasi Wedges rancangan tahun 1939, tanpa platform, tetapi lebih stylish dan terkesan aritokratis. Selain itu Ferragamo juga menawarkan heels dengan style baru yang belum pernah dirilis.

Model Wedges Fendi Trend 2015-2016
Wedges boots wanita yang ditampilkan rumah mode milik Silvia Venturini Fendi, merupakan sepatu boots fashion yang memenuhi seluruh aspek. Mulai dari aspek estetika, fungsinya dalam melindungi dan menghangatkan kaki pengguna sampai pada aspek stabilitasnya.

”Trend Model Italia 2015-2016 Wedges Gaya Italia Trend 2015 - Maret 2016
Model Wedges untuk trend 2015-2016 yang dihadirkan oleh Fendi adalah aplikasi booties yang fungsional dan estetik. Marni yuga mendisain Wedges booties yang sangat feminin, sementara Max Mara tetap mempertahankan platform khas Wedges dengan bagian upper diaplikasi model sepatu pria.

Trend Wedges Ala Paris Sampai Maret 2016
Model Wedges yang ditawarkan sebagai trend 2015-2016 oleh para desainer Paris, yakni Chitose Abe, Rick Owens dan Vivienne Westwood merupakan model dan aplikasi Wedges dengan sentuhan kreatif tetapi tetap menampakkan karakteristik Wedges yang berupa sole tunggal.

Wedges Gaya New York untuk Trend 2015-2016
Model Wedges New York untuk trend 2015-2016 memiliki ciri yang sama, yakni tanpa platform. Wedges Max Azria berkonsep fleksibilitas, Wedges Anna Sui didesain konsisten untuk musim dingin, sedangkan Tommy Hilfiger mengaplikasi wedgesnya dengan model man shoes.

No comments:

Post a Comment