Wedges Gaya New York untuk Trend 2015-2016
Sepatu model Wedges untuk trend 2015-2016 yang diperagakan di New York sangat terbatas, diperkirakan para penyuka fashion negeri Paman Sam itu cenderung beralih ke model Chunky yang makin aplikatif.
Sepatu model wedges rancangan para desainer New York untuk trend 2015-2016 memiliki ciri yang sama, yakni tanpa platform. Sehingga kaki bagian depan berada pada posisi sangat dekat dengan lantai dan efek tinggi penggunanya hanya diperoleh dari ukuran sole di bagian tumit. Agaknya kemiripan desain dasar tersebut meskipun tanpa ada saling kesepakatan, didorong oleh motivasi yang sama untuk menonjolkan desain asli Wedges yang pernah mendominasi dunia fashion.
Hal ini karena kompetitornya, model chunky platform yang nota bene memiliki penampilan tak banyak berbeda dengan wedges : tebal dan terkesan sebagai “ganjal kaki”. Perbedaannya hanya chunky merupakan hak yang berdiri sendiri, sedangkan wedges merupakan hak tunggal. Penambahan platform pada model chunky memberikan efek lebih tinggi tanpa pemakainya harus mengalami kesulitan untuk memelihara keseimbangan.
Model wedges dengan kreasi inovatif yang paling menonjol dalam fashion week di New York untuk autumn dan winter 2015-2016 dirancang oleh Max Azria, Anna Sui dan Tommy Hilfiger. Meskipun ketiga desiner tersebut mendesain model yang sama tetapi kreativitas mereka dalam mengaplikasikan dengan beragam style membuat masing-masing wedges memiliki karakterisrik yang berbeda.
Wedges Max Azria berkonsep fleksibilitas
Tidak hanya busana yang didesain dengan konsep fleksibilitas, sepatu fashion Max Azria pun didesain dengan konsep yang sama. Hasilnya berupa sepasang Wedges ankle boots yang benar-benar fleksibel, tidak hanya bisa dipakai hanya untuk musim dingin, tapi untuk segala musim. Tampak dari depan Wedges ini tidak berbeda dengan boots konvensional karena dilengkapi dengan kulit berbulu tebal.
Tetapi saat dilihat dari samping akan menjadi surprise, karena mulai dari bagian tumit hingga ke atas pergelangan kaki didesain terbuka. Tidak hanya itu, platform khas wedges diaplikasi dari Stiletto heels yang disambungkan ke outer sole depan. Konstruksi tersebut memenuhi definisi Wedges sebagai sepatu fashion yang memiliki satu sole tersambung dari bagian bawah tumit sampai ke ujung jari kaki.
Meskipun konsep fleksibilitas Max Azria mampu menghadirkan Wedges booties yang belum pernah ditampilkan oleh rumah mode mana pun, tetapi desainer asal Tunisia ini cukup toleran dengan menampilkan Wedges over knee boots yang secara fungsional melindungi kaki penggunanya. Ditampilkan dengan desain platform yang sama dalam balutan satu warna, wedges boots tersebut tampil elegan.
Kehadiran Wedges boots berlabel BCBG Max Azria yang bermarkas di Los Angeles itu nampaknya menyiratkan keinginan Max untuk tetap mempertahankan model Wedges dalam sengitnya persaingan pasar high heels, terutama dari gencarnya kehadiran Chunky heels beberapa tahun terakhir ini. Target Max adalah para wanita pemakai Wedges yang fashioned, mereka menuntut Wedges dengan sentuhan baru dan Max memberinya tidak hanya desain yang kreatif, juga penampilan elegan.
Wedges Anna Sui dirancang konsisten untuk musim dingin
Disainer AS Anna Sui menawarkan wedges dengan konsep konvensional karena memang sedianya untuk dipakai pada musim dingin yang berakhir sekitar April 2016. Wedges hasil rancangannya berupa booties yang dibalut dengan material berbulu sehingga mengasosiasikan pada penampilan sepatu yang dipakai oleh orang-orang Eskimo. Tetapi tentu saja jauh lebih modis dan stylish.
Sole wedges tetap dipertahankan dengan gaya klasik, yakni tanpa tambahan platform. Bagian upper diaplikasi dengan style oxford yang terdiri dari dua belahan dengan bagian tengah berlidah. Untuk merapatkan kedua belahan tersebut digunakan tali yang tak berbeda dengan sepatu konvensional pria. Aplikasi tersebut justru mempertajam kesan bahwa sepatu ini tidak hanya sebagai perangkat fashion untuk alas kaki, melainkan juga sekaligus berfungsi menghangatkan kaki pemakainya.
Kali ini wedges booties rancangan Anna Sui tidak diproduksinya sendiri. Desainer kelahiran 4 Agustus 1964 ini menggandeng Frye Company, sebuah perusahaan yang terkenal dengan produksi sepatu boots berkualitas. Dipilihnya perusahaan yang sejak tahun 1960 lebih mengkhususkan diri untuk memproduksi sepatu boots itu karena telah memiliki pengalaman dan reputasi yang cukup memadai.
Tak hanya model wedges yang diproduksi bersama Frye Company, tetapi juga knee high boots dengan hak model chunky dalam berbagai style serta tas wanita rancangan para desainer rumah mode milik Anna Sui. Istimewanya, khusus model wedges yang diperagakan untuk trend 2015-2016 adalah hasil disain Anna Sui sendiri.
Anna Sui dan model wedges haril rancangannya |
Untuk selanjutnya wedges booties itu dipasarkan oleh jaringan Frye Company dan butik milik Anna Sui yang saat ini sudah tersebar lebih dari 50 negara. Wedges booties tersebut diproduksi dengan warna-warna dominan coklat, merah anggur serta hitam dan ditawarkan dengan kisaran harga antara $ 498 sampai $ 1.398, atau dengan kurs Rp. 13 ribu per USD sekitar Rp. 6,4 juta sampai Rp. 18 jutaan.
Wedges gaya New York hasil disain Hilfiger
Jika Max Azria menerapkan konsep fleksibilitas agar wedges rancangannya bisa dipakai di segala musim, sementara Anna Sui konsisten dengan prinsip wedges untuk musim dingin, maka Thomas Jacob Hilfiger menampilkan wedges yang berbeda. Desainer kelahiran AS yang lebih populer dengan panggilan Tommy Hilfiger ini mengaplikasi wedgesnya dengan model man shoes.
Dengan pilihan upper sebagai booties yang diaplikasi typikal model sepatu pria oxford, di bagian paling atas mengadopsi pola sepatu olahraga, maka penampilan wedges untuk trend musim dingin 2015-2016 rancangan Hilfiger ini menjadi sangat berbeda. Penerapan material dan warna yang sama pada sole dan upper menghilangkan kesan wedges sebagai “ganjal kaki”.
Penerapan jalinan tali yang cukup panjang membuat sepatu Wedges Hilfiger ini justru cenderung terkesan sebagai sepatu olahraga. Sangat mungkin Hilfiger diilhami oleh popularitas model sepatu casual yang saat ini sedang trend di New York yang penampilannya bukan saja mengadopsi model sport, tapi memang benar-benar sepatu sport.
Meskipun demikian, wedges Hilfger jauh lebih stylish. Sehingga kalau sekedar menjadi pelengkap untuk busana casual, maka penggunanya akan tampil paling menonjol dan elegan. Kesan casualnya nampak tajam karena diberi aksen garis berwarna putih, tetapi secara kontradiktif kesan itu dipudarkan oleh penampilan material kulit halus mengkilap yang “menyatukan” upper dengan sole wedges.
Wedges gaya New York untuk trend fashion fall-winter 2015-2016 yang dirancang oleh ketiga desainer kelas dunia tersebut tidak saja mencerminkan begitu beragamnya penampilan wedges dengan aplikasi-aplikasi baru meskipun sejak disain wedges pertama kali dipopulerkan oleh Ferragamo pada tahun 1936 hingga kini telah mencapai kurun waktu hampir satu abad.
Sementara itu dinamika dunia fashion terus bergerak dengan cepat dipicu oleh percepatan perkembangan teknologi dan perangkat yang.mendukung kreativitas desain dan terciptanya material-material baru. Di saat bersamaan pasar fashion mulai dimasuki oleh model chunky dan platform. Wedges yang usianya terhitung paling muda masih akan mampu bertahan diantara beragam model sepatu wanita untuk tetap tampil sesuai dengan tuntutan dunia fashion.
Tags : sepatu-model-wedges-new-york-trend-2015-2016
Artikel Terkait dengan “Wedges Gaya New York untuk Trend 2015-2016” :
Trend Model Wedges 2015-2016, Reinkarnasi Tahun 1939
Model Wedges Ferragamo yang ditawarkan sebagai trend 2015-2016 merupakan reinkarnasi Wedges rancangan tahun 1939, tanpa platform, tetapi lebih stylish dan terkesan aritokratis. Selain itu Ferragamo juga menawarkan heels dengan style baru yang belum pernah dirilis.
Model Wedges Fendi Trend 2015-2016
Wedges boots wanita yang ditampilkan rumah mode milik Silvia Venturini Fendi, merupakan sepatu boots fashion yang memenuhi seluruh aspek. Mulai dari aspek estetika, fungsinya dalam melindungi dan menghangatkan kaki pengguna sampai pada aspek stabilitasnya.
Wedges Gaya Italia Trend 2015 - Maret 2016
Model Wedges untuk trend 2015-2016 yang dihadirkan oleh Fendi adalah aplikasi booties yang fungsional dan estetik. Marni yuga mendisain Wedges booties yang sangat feminin, sementara Max Mara tetap mempertahankan platform khas Wedges dengan bagian upper diaplikasi model sepatu pria.
Trend Wedges Ala Paris Sampai Maret 2016
Model Wedges yang ditawarkan sebagai trend 2015-2016 oleh para desainer Paris, yakni Chitose Abe, Rick Owens dan Vivienne Westwood merupakan model dan aplikasi Wedges dengan sentuhan kreatif tetapi tetap menampakkan karakteristik Wedges yang berupa sole tunggal.
Referensi dan foto untuk artikel “Wedges Gaya New York untuk Trend 2015-2016” :
BCBG Max AzriaAnna Sui Fall 2015 Fashion Show
Tommy Hilfiger Fall 2015 Ready to Wear Collection
BCBG Max Azria Shoes New York Fashion Week Fall Winter 2015-2016
Anna Sui
Anna Sui For Collaboration
Tommy Hilfiger
No comments:
Post a Comment