Sepatu Wanita Model Bit Loafers


Bit Loafers Adalah Style Sepatu Loafers
Rancangan Gucci Pada Tahun 1953

Style sepatu Loafers wanita yang awalnya dirancang Gucci pada tahun 1953 dinamakan HorseBit Loafers, tetapi mengapa dalam pasar sepatu fashion ada pula sebutan Bit Loafers ?


Style Loafers yang hadir belakangan berbeda dengan proses kehadiran Penny Loafers. Desain “Weejuns” yang tak sengaja bisa dipakai menyelipkan uang koin untuk ongkos menggunakan telepon umum menyebabkan Loafers buatan GH Bass menjadi terkenal dengan sebutan Penny Loafers dan mendominasi pasar sepatu Amerika di tahun 1950-an, kemudian tahun-tahun selanjutnya merambah ke berbagai negara

Sedangkan Tassel Loafers hadir setelah Arthur Tarlow Sr, Direktur Alden Shoe Co.diilhami oleh pesanan sepasang sepatu dari dua toko sepatu yang berbeda secara hampir bersamaan. Model sepatu tersebut lalu dimodifikasi dan diaplikasikan dengan konstruksi model Loafers. Dua tahun setelah diluncurkan, tepatnya tahun 1952, Tassel Loafers merambah New York dan Los Angeles untuk menggeser dominasi Penny Loafers, sebelum melanjutkan ekspansi ke seluruh Amerika dan dunia.

Style Loafers yang terakhir masuk ke pasar sepatu adalah Bit Loafers. Bagaimana proses kehadirannya ?

Secara kronologis kehadiran semua sepatu model Loafers diawali untuk tujuan memenuhi pasar sepatu pria. Pada perkembangan selanjutnya Loafers kemudian diadopsi menjadi model sepatu wanita karena pasar sepatu wanita memiliki peluang yang jauh lebih besar dan segmentasi yang beragam.

Penny Loafers, style pertama dari model Loafers yang pada awalnya disebut Aurland Shoes diperkenalkan pertama kali di AS diantara tahun 1930 hingga 1940-an. Setelah sekitar sepuluh tahun atau di tahun 1950-an Penny Loafers mecapai puncak popularitasnya dan sekaligus mengkokohkan kehadirannya sebagai salah satu model sepatu yang menjadi bagian dan sekaligus memperkaya dunia fashion.

Sementara style Loafers berikutnya, Tassel Loafers hadir pada tahun 1950 dan hanya membutuhkan waktu dua tahun untuk menembus pasar sepatu New York dan Los Angeles sebagai awal ekspansinya ke seluruh dunia. Bagi para produsen, Tassel Loufers mungkin bisa disebut sebagai kompetitor Penny Loafers, karena sejak saat itu pasar Loafers terbagi menjadi dua. Yakni konsumen untuk Loafers dengan style Penny dan style Tassel.

Kalangan konsumen justru menganggap Tassle Loafers sebagai “adik kandung” Penny Loafers. Pertumbuhannya yang cepat itu disebabkan karena hasil perjuangan sang kakak yang cukup berat saat membuka pasar untuk yang pertama kali. Setelah pasar berhasil dikuasai, sang adik hanya perlu “menumpang” popularitas agar bisa dengan cepat masuk ke pasar sepatu Loafers dan menjadikan sebagai segmentasi miliknya.

Di saat Loafers  mulai booming, banyak rumah mode terkenal, produsen besar sampai para perajin  membuat sepatu berbasis style Penny Loafers dan Tassel Loafers dengan aplikasi masing-masing yang bervariasi. Tetapi tidak pernah berhasil menciptakan produk desain yang bisa identik dengan pemiliknya. Seperti ketika orang menyebut atau melihat Penny Loafers, maka akan langsung mengasosiasikannya dengan GH Bass & Co. Atau Tassel Loafers yang secara otomatis akan terasosiasi dengan Alden Shoe Co.

Kehadiran Bit Loafers yang dipelopori oleh HorseBit Loafers sebagai style ketiga dari sepatu model Loafers lebih didasarkan pada perencanaan dan strategi yang matang untuk bisa memanfaatkan arus popularitas kedua style sebelumnya. Horse Bit Loafers yang selanjutnya lebih dikenal dengan dua kata disambung menjadi “HorseBit” adalah rancangan para desainer Gucci yang diperkenalkan pada tahun 1953.

Ketika para pembuat sepatu menaruh berbagai macam bentuk rumbai pada Tassel Loafers agar berbeda dan menjadi identitas yang spesifik, Gucci justru memasangnya dengan miniatur horse bit atau sanggurdi, yaitu pijakan kaki yang tergantung pada pelana kuda. Penampilan HorseBit Loafers rancangan Gucci langsung berkesan maskulin.

Horse Bit Loafers mencerminkan nostalgia Gucci

HorseBit Gucci yang terkenal dibuat dari bahan kulit sepatu berwarna merah tua kehitaman dan yang dipasangi bit dari emas. Pilihan horse bit sebagai asesories itu bukannya tanpa alasan, saat Gucci didirikan oleh Guccio Gucci pada tahun 1921, produk andalannya adalah pelana kuda dengan konsumen terbesar kalangan bangsawan. Di masa itu olah raga berkuda menjadi kegemaran kalangan atas, sekaligus menjadi status sosial mereka.

Sejak didirikan, pasar Gucci lebih cenderung pada konsumen kalangan atas, reputasi Gucci sebagai salah satu pembuat pelana kuda terbaik membuatnya lebih mudah untuk memperluas jenis produknya yang berbahan kulit. Tiga puluh tahun kemudian Gucci menghadirkan kembali horse bit yang menjadi bagian dari produk andalannya itu di atas sepatu.


Horse Bit yang menjadi ikon Gucci tak pernah berubah sejak tahun 1953.

Style Loafers baru ini lalu diikuti oleh para pembuat sepatu lainnya, tetapi dengan asesori yang tidak persis seperti milik Gucci. Mereka membuatnya beraneka bentuk, tetapi tidak bisa bertahan untuk tetap konsisten seperti Gucci karena pilihan Gucci juga didasarkan pada keterikatan secara emosional dengan sejarah kejayaan perusahaan di masa lalu.

Dalam perkembangan selanjutnya, style tersebut dikenal dengan mana Bit Loafers. Sebutan ini pun nampaknya diberikan secara “terpaksa”, mengingat asesori yang digunakan oleh para pembuat sepatu, mulai dari rumah mode hingga pengrajin bentuknya tidak identik dengan horse bit. Sedangkan Gucci tetap konsisten memberi nama produknya dengan HorseBit Loafers, baik untuk Loafers pria maupun wanita.

Bit Loafers buatan Gucci memiliki ciri khas yang mudah dikenali.

Bentuk horse bit yang digunakannya juga tidak pernah berubah, yakni miniatur horse bit khas milik Gucci persis seperti yang didesain pada tahun 1053. Kini horse bit tersebut menjadi ikon HorseBit Loafers produksi Gucci, sekaligus sebagai jaminan kualitasnya. Karena Gucci tetap mempertahankan produksi hand made dengan mengandalkan ketrampilan para karyawannya di Florence, Italia, yang rata-rata telah berpengalaman puluhan tahun.

Khusus untuk Style Loafers yang ketiga ini terbagi menjadi dua substyle. Yakni HorseBit Loafers yang diproduksi Gucci dengan bit yang sekaligus menjadi ikonnya, sehingga dari kejauhan bisa lebih mudah dikenali. Sedangkan substyle kedua disebut Bit Loafers yang diproduksi bukan oleh Gucci, asesoriesnya tidak selalu berupa miniatur horse bit, tapi bermacam bentuk. Bahkan ada yang hanya berupa seutas rantai kecil.

Bit Loafers dengan mudah bisa dikenali jika bit-nya berbeda dengan milik HorseBit Loafers
Seperti kedua style Loafers sebelumnya, bit Loafers pun “direnggut” untuk style sepatu wanita. Sehingga setelah diaplikasikan dengan style dan model sepatu fashion wanita baik dari jenis flat sampai high heels, maka bit Loafers pun memiliki ribuan penampilan yang berbeda. Tak heran jika setiap wanita memiliki lebih dari sepasang sepatu, apalagi penyuka sepatu fashion yang dihadapkan pada beribu-ribu pilihan.

Seperti sepatu fashion yang diproduksi rumah mode kelas dunia lainnya, meskipun produk Gucci terbatas karena memang bersifat eksklusif, tetapi dipasarkan hampir di seluruh negara. Di Indonesia, Gucci Stores terdapat di beberapa lokasi, 2 lokasi berada di kawasan Denpasar, Bali dan 2 lainnya terletak di Jakarta, masing-masing di kawasan Jalan M.H. Thamrin dan di Jalan Asia Afrika.


Tags : sepatu-loafers-wanita



Referensi dan foto artikel “Sepatu Pantofel Untuk Wanita” :
01. en.wikipedia.org
02. www.ivy-style.com

No comments:

Post a Comment