Sepatu Hak Rendah
Yang Tak Pernah Jadi “Tersangka”
Sepatu wanita hak rendah tidak pernah menjadi “tersangka” yang mengakibatkan jatuhnya korban seperti high heels dan flat,
bahkan sejak abad 16 sudah lebih dulu menjadi sepatu fashion.
Meskipun semua sepatu yang memiliki hak diklasifikasikan sebagai high heels, tetapi setiap model memiliki tinggi tumit yang berbeda-beda, sehingga klasifikasi high heels dibagi menjadi tiga, yaitu high heels atau hak tinggi, mid heel atau hak sedang dan low heels atau hak rendah. Sedangkan sebutan hak datar atau flat ditujukan untuk sepatu yang memiliki hak dibawah low heels atau sama sekali tidak memiliki hak.
Disebut high heels apabila sepatu didesain dengan konstruksi pada bagian tumit lebih tinggi dibandingkan dengan telapak kaki bagian depan. Sepatu yang tinggi karena memiliki sol tebal atau platform, tidak termasuk sebagai high heels jika di bagian tumitnya rata seperti sepatu hak datar atau flat. Tetapi bila high heels menggunakan platform, maka ketinggiannya bisa mencapai ukuran maksimal.
Apa kelebihan sepatu hak rendah atau low heels dibandingkan hak tinggi dan hak datar ?
Tak bisa dipungkiri bahwa high heels, terutama Stiletto tetap menjadi primadona sepatu wanita dan prioritas pilihan untuk tampil elegan sekaligus seksi. Tapi juga tak bisa disangkal bahwa Stiletto high heels mengandung resiko paling besar, mulai dari kemungkinan terkilir hingga cedera pada beberapa bagian kaki yang seharusnya bukan untuk menahan beban seluruh badan pemakainya.
Fenomena pergeseran model hak sepatu
Kehadiran chunky heels dan platform yang menunjukkan tanda-tanda akan menjadi trend terutama oleh para pengguna sepatu di kalangan remaja memang menjadi ancaman bagi Stiletto. Tetapi sebaliknya pula justru menempatkan Stiletto high heels pada posisi yang semakin eksklusif. Karena hanya mampu dipakai oleh wanita yang benar-benar menginginkan penampilan optimal dengan menanggung segala resiko.
Sejak kehadiran Stiletto kemudian disusul dengan berbagai style high heels di dunia fashion, kalangan medis menemukan banyak kasus gangguan kesehatan kaki yang disebabkan karena pemakaian high heels. Mulai dari penyebab nyeri mulai dari ujung jari kaki, nyeri lutut kaki, nyeri punggung atas sampai sakit kepala. Bahkan hasil penelitian terakhir memungkinkan untuk menjadikan high heel sebagai “tersangka” yang menyebabkan jatuhnya korban-korban osteoarthritis.
Berdasarkan fakta bahwa high heels menjadi penyebab gangguan kesehatan, tentunya jika dipertentangkan secara diametral, maka sepatu hak datar atau flat adalah sepatu yang paling sehat. Tetapi kenyataannya juga tidak, hasil penelitian yang dilakukan kalangan medis menemukan bahwa sepatu flat yang benar-benar rata dengan permukaan lantai, setiap digunakan melangkah tidak bisa menyerap beban berat tubuh penggunanya secara memadai.
Sepatu flat yang tidak dilengkapi dengan bantalan kaki di bagian tumit itu dapat menyebabkan otot-otot kaki, tulang belakang kaki di bagian bawah, pembuluh darah dan sendi bagian kaki harus menerima beban lebih banyak. Sehingga dalam jangka panjang para pengguna sepatu hak datar beresiko mengalami kram, nyeri otot dan sakit punggung, serta masalah pada persendian lutut.
Meskipun hasil penelitian itu menjadikan sepatu wanita dari jenis high heels sampai ke flat sebagai “tersangka” utama, pada kenyataannya tak pernah ditemukan kenaikan statistik yang mencolok dari para korban sepatu high heels maupun sepatu flat. Karena kedua jenis sepatu tersebut bagi wanita modern tidak secara mutlak difungsikan sebagai alas kaki, melainkan sebagai perangkat fashion.
Karena itu dalam kenyataan sehari-hari tidak pernah kita jumpai seorang wanita yang selalu memakai Stiletto high heels sejak dari bangun tidur, saat sedang mandi, berangkat bekerja sampai malam harinya masuk kembali ke kamar tidur dengan menggunakan sepatu yang sama. Secara naluriah jika pengguna high heels merasakan sakit pada kakinya, maka dia akan segera mengistirahatkannya, entah dengan cara apa dan kesempatan yang bagaimana.
Sedangkan berdasarkan pertimbangan fashion, tidak berarti bahwa yang namanya satu model sepatu harus selalu dipakai di kaki. Di luar kalangan fashion banyak yang kurang memahami, meskipun sepatu wanita hanya terdiri dari dua jenis, yaitu hak tinggi dan hak datar, tetapi aplikasi model dan stylenya mencapai ratusan ribu bahkan jutaan. Masing-masing aplikasi tersebut mempunyai padanan busana yang berbeda-beda untuk ditampilkan pada kesempatan yang berbeda pula.
Apa jenis dan model sepatu wanita yang paling nyaman dan aman, tetapi juga fashioned ?
Pilihan utamanya adalah semua jenis sepatu hak rendah atau Low Heels. Meskipun awalnya tidak pernah dikategorikan dan disebut Low Heels, sepatu jenis ini sudah menjadi sepatu fashion sejak abad 16. Desainnya memang berbeda dengan Low Heels di masa kini karena disesuaikan dengan bahan-bahan sepatu yang ada di masa itu, tetapi unsur-unsur estetikanya masih memancarkan pesona.
Jenis sepatu high heels yang dicirikan dengan posisi tumit lebih tinggi ini diciptakan oleh Catherine de Medici pada tahun 1533 menjelang pernikahannya dengan Henry II dari Prancis. Saat itu Catherine yang masih berusia 14 tahun merasa rendah diri karena memiliki postur tubuh kurang tinggi jika berdiri disamping sang calon mempelai pria yang juga calon Raja Perancis.
Agar memiliki penampilan yang sempurna, maka Catherine memesan sepatu khusus kepada tukang sepatu kerajaan. Sepatu tersebut didesain dengan posisi tumit lebih tinggi, sehingga saat dipakai seperti sedang berjingkit. Posisi ini bisa menambah tinggi badan pemakainya. Di masa itu memang sudah populer sepatu model Chopin yang berukuran tinggi, tetapi ketinggiannya disebabkan oleh tambahan pada ukuran platform. Tingginya ukuran chopine lebih cenderung menjadi simbol status sosial pemakainya; akibatnya beberapa sepatu model Chopin memiliki ukuran sampai 50 centimeter.
Jika Chopin dibandingkan dengan sepatu yang didesain Catherine, maka konstruksi chopin bisa disebut sebagai "sepatu tinggi" dan bukan "sepatu hak tinggi" karena ketinggian ukurannya disebabkan oleh tambahan platform, sementara posisi telapak kaki penggunanya tidak berbeda dengan memakai sepatu flat biasa.
Konstruksi sepatu yang dipesan Catherine dengan posisi tumit lebih tinggi sekitar 2 inci atau 5,04 centimeter itu sekaligus menjadi sepatu hak tinggi atau high heels yang pertama kali hadir dalam sejarah dunia fashion. Secara lebih spesifik ukuran heels tersebut dalam kategori high heels modern termasuk dalam sub kategori low heels.
Dalam berbagai literatur tentang sejarah dan perkembangan sepatu, Catherine de Medici tercatat sebagai penemu high heels yang pertama kali. Entah disengaja atau tidak, upaya Catherine untuk tampil lebih tinggi telah memberikan kontribusi yang sangat penting bagi sejarah dan perkembangan sepatu fashion. Low heels hasil desain Catherine juga menjadi warisan untuk memperkokoh eksistensi Perancis sebagai salah satu negara yang menjadi pusat mode dunia.
Dimasa hidupnya, perangkat fashion yang dikenakan Catherine de Medici, lebih lagi sepatu hasil desainnya itu merupakan model baru, selalu menjadi panutan bagi kalangan kerajaan dan para bangsawan. Catherine de Medici resmi menjadi Ratu Perancis pada usia 28 hingga 40 tahun atau dari tahun 1547 sampai 1559. Penemu high heels ini meninggal pada tahun 1589 di usianya yang ke-70.
Jenis sepatu high heels yang dicirikan dengan posisi tumit lebih tinggi ini diciptakan oleh Catherine de Medici pada tahun 1533 menjelang pernikahannya dengan Henry II dari Prancis. Saat itu Catherine yang masih berusia 14 tahun merasa rendah diri karena memiliki postur tubuh kurang tinggi jika berdiri disamping sang calon mempelai pria yang juga calon Raja Perancis.
Agar memiliki penampilan yang sempurna, maka Catherine memesan sepatu khusus kepada tukang sepatu kerajaan. Sepatu tersebut didesain dengan posisi tumit lebih tinggi, sehingga saat dipakai seperti sedang berjingkit. Posisi ini bisa menambah tinggi badan pemakainya. Di masa itu memang sudah populer sepatu model Chopin yang berukuran tinggi, tetapi ketinggiannya disebabkan oleh tambahan pada ukuran platform. Tingginya ukuran chopine lebih cenderung menjadi simbol status sosial pemakainya; akibatnya beberapa sepatu model Chopin memiliki ukuran sampai 50 centimeter.
Jika Chopin dibandingkan dengan sepatu yang didesain Catherine, maka konstruksi chopin bisa disebut sebagai "sepatu tinggi" dan bukan "sepatu hak tinggi" karena ketinggian ukurannya disebabkan oleh tambahan platform, sementara posisi telapak kaki penggunanya tidak berbeda dengan memakai sepatu flat biasa.
Konstruksi sepatu yang dipesan Catherine dengan posisi tumit lebih tinggi sekitar 2 inci atau 5,04 centimeter itu sekaligus menjadi sepatu hak tinggi atau high heels yang pertama kali hadir dalam sejarah dunia fashion. Secara lebih spesifik ukuran heels tersebut dalam kategori high heels modern termasuk dalam sub kategori low heels.
Catherine de Medici yang merancang high heels pada usia 14 tahun karena ingin tampil dengan tubuh lebih tinggi di saat pernikahannya dengan Henry II. |
Dalam berbagai literatur tentang sejarah dan perkembangan sepatu, Catherine de Medici tercatat sebagai penemu high heels yang pertama kali. Entah disengaja atau tidak, upaya Catherine untuk tampil lebih tinggi telah memberikan kontribusi yang sangat penting bagi sejarah dan perkembangan sepatu fashion. Low heels hasil desain Catherine juga menjadi warisan untuk memperkokoh eksistensi Perancis sebagai salah satu negara yang menjadi pusat mode dunia.
Dimasa hidupnya, perangkat fashion yang dikenakan Catherine de Medici, lebih lagi sepatu hasil desainnya itu merupakan model baru, selalu menjadi panutan bagi kalangan kerajaan dan para bangsawan. Catherine de Medici resmi menjadi Ratu Perancis pada usia 28 hingga 40 tahun atau dari tahun 1547 sampai 1559. Penemu high heels ini meninggal pada tahun 1589 di usianya yang ke-70.
Selain Chopin, low heels di abad 16 sudah menjadi sepatu fashion. |
Area sepatu hak rendah
Jenis sepatu hak rendah atau low heels memiliki rentang ketinggian hak diatas 3,5 Cm sampai 6,35 Cm. Ukuran terendah 3,5 Cm tersebut didasarkan pada ukuran rata-rata terendah dari kebanyakan Kitten Heels, yakni model sepatu yang identik sebagai Low Heels. Kitten Heels dirancang untuk para gadis remaja dengan tujuan agar lebih dulu terbiasa menggunakan hak terendah, sehingga jika mereka dewasa dan ingin menggunakan sepatu dengan hak yang lebih tinggi tidak akan merasa canggung dan bisa memelihara keseimbangan dengan lebih baik.
Sedangkan batas hak atau heels pada rentang tertinggi 6,35 Cm didasarkan pada kategori yang digunakan oleh Gucci dan Jimmy Choo. Beberapa rumah mode dan desainer memiliki ukuran-ukuran berbeda untuk kategori Low Heels, meskipun tak berselisih banyak. Tinggi hak mulai 6,36 Cm hingga 8,89 Cm merupakan wilayah yang dimiliki jenis sepatu Mid Heels atau Hak Sedang. Selebihnya masuk dalam kategori High Heels.
Sepatu wanita hak rendah atau Low Heels yang didesain dengan model dan style apa pun, konstruksinya akan selalu berdampak mendistribusikan berat badan pemakainya secara merata ke seluruh telapak kaki. Selain itu Low Heels pada umumnya memiliki kestabilan yang tinggi, sehingga pemakainya dapat melakukan aktivitas lebih beragam tanpa merasa kesulitan dan khawatir kakinya terkilir.
Tingkat kestabilan Low Heels tergantung pada aplikasi modelnya. Heels milik Kitten lebih memerlukan penguasaan keseimbangan dari penggunanya dibandingkan jika menggunakan heels milik Spool. Tetapi jika diaplikasikan dengan heels milik Chungky, tingkat kestabilannya bisa mencapai titik optimal, meskipun di sisi lain aspek fashionnya harus lebih ditekankan pada padanan busana secara keseluruhan.
Selain itu, tingkat stabilitas sepatu bisa sama meskipun ukuran tinggi hak antara keduanya berselisih cukup banyak. Misalnya sepatu low heels dengan ukuran hak setinggi 5 centimeter yang mengadopsi model Stiletto masih menyimpan lebih banyak resiko jika dibandingkan dengan block high heels setinggi 10 centimeter. Konstruksi model heel terutama pada top heels, yaitu bagian heels yang bersentuhan dengan lantai sangat berpengaruh pada stabilitas sepatu.
Efek visual dari masing-masing model heel dengan variasi style, warna dan bahan yang digunakan juga bisa berbeda-beda. Berikut adalah gambaran dari beberapa model heels masing-masing dengan tinggi hak 6,5 centimeter, ukuran tersebut merupakan ketinggian mendekati maksimal dari batas kategori low heels 6,89 sentimeter.
Low heels yang didesain dengan model block heels dan diaplikasi dengan style round toe membuat ketinggian heelsnya maupun panjang sepatu secara visual terkesan menjadi lebih pendek Warna upper dengan heels yang dibuat berbeda justru menambah kesan pendek tersebut, padahal untuk low heels dengan ketinggian hak 6,5 sentimeter, model ini memiliki stabilitas yang paling tinggi, paling aman dan paling nyaman digunakan.
Dengan ukuran hak yang sama tinggi, yakni 6,5 centimeter low heels yang didesain dengan model chunky, diaplikasi dengan stylie pointed toe meski tidak dalam bentuk terlalu ekstrim, mengesankan seperti mid heels dan berpenampilan lebih stylish. Tetapi tingkat stabilitasnya masih berada dibawah block heels, kenyamanannya juga akan berkurang jika digunakan oleh mereka yang memiliki jari kaki bertype Roman, Germanic dan Celtic, yaitu type jari kaki yang cenderung berbentuk kotak.
Low heels atau sepatu hak rendah ini didesain dengan model cone heels yang mirip stiletto, mengaplikasi style pointed toe dengan bentuk yang lebih runcing. Dampaknya selain kurang nyaman dipakai khususnya untuk jari kaki bertype Roman, Germanic dan Celtic, juga memiliki stabilitas yang lebih rendah. Tetapi sebaliknya, model low heels ini memiliki penampilan yang lebih cantik dan lebih elegan.
Dihadirkan dalam bentuk booties pointed toe dengan bahan kulit berwarna hitam, heelsnya juga dibalut kulit dengan warna yang sama mkembuat low heel ini tampil sangat cantik dan elegan. Tetapi pilihan style pointed toe pada bagian depan sepatu bisa mengurangi kenyamanan di saat memakainya. Hak yang memakai model cone heels juga membuat stabilitasnya berkurang.
Model low heels ini masih dalam kondisi sesuai fungsinya sebagai alas kaki. Agar bisa menjadi perangkat fashion harus dikombinasikan dengan model busana yang secara terintegratif mampu membentuk sinergitas dalam menampilkan penggunanya sesuai citra yang dikehendaki. Efektifvitas dalam mengkombinasikannya akan tergantung pada kepiawaian seseorang, dan hal itu ditentukan oleh faktor seberapa luas wawasan serta kepekaan fashion masing-masing wanita.
Selain itu, tingkat stabilitas sepatu bisa sama meskipun ukuran tinggi hak antara keduanya berselisih cukup banyak. Misalnya sepatu low heels dengan ukuran hak setinggi 5 centimeter yang mengadopsi model Stiletto masih menyimpan lebih banyak resiko jika dibandingkan dengan block high heels setinggi 10 centimeter. Konstruksi model heel terutama pada top heels, yaitu bagian heels yang bersentuhan dengan lantai sangat berpengaruh pada stabilitas sepatu.
Meskipun ukuran tinggi heelsnya berbeda, high heels ini memiliki tingkat stabilitas yang sama sesuai dengan model dan aplikasinya. |
Efek visual dari masing-masing model heel dengan variasi style, warna dan bahan yang digunakan juga bisa berbeda-beda. Berikut adalah gambaran dari beberapa model heels masing-masing dengan tinggi hak 6,5 centimeter, ukuran tersebut merupakan ketinggian mendekati maksimal dari batas kategori low heels 6,89 sentimeter.
Block heels round toe memiliki tingkat stabilitas optimal dan paling aman dan nyaman untuk digunakan dalam berbagai aktivitas. |
Low heels yang didesain dengan model block heels dan diaplikasi dengan style round toe membuat ketinggian heelsnya maupun panjang sepatu secara visual terkesan menjadi lebih pendek Warna upper dengan heels yang dibuat berbeda justru menambah kesan pendek tersebut, padahal untuk low heels dengan ketinggian hak 6,5 sentimeter, model ini memiliki stabilitas yang paling tinggi, paling aman dan paling nyaman digunakan.
Chunky heels memiliki stabilitas tinggi, tetapi style pointed toe kurang nyaman digunakan pemilik jari kaki bertype Roman, Germanic dan Celtic. |
Dengan ukuran hak yang sama tinggi, yakni 6,5 centimeter low heels yang didesain dengan model chunky, diaplikasi dengan stylie pointed toe meski tidak dalam bentuk terlalu ekstrim, mengesankan seperti mid heels dan berpenampilan lebih stylish. Tetapi tingkat stabilitasnya masih berada dibawah block heels, kenyamanannya juga akan berkurang jika digunakan oleh mereka yang memiliki jari kaki bertype Roman, Germanic dan Celtic, yaitu type jari kaki yang cenderung berbentuk kotak.
Cone low heels pointed toe tampil lebih cantik tapi tingkat stabilitasnya kurang dan tidak bisa digunakan secara nyaman oleh setiap wanita. |
Low heels atau sepatu hak rendah ini didesain dengan model cone heels yang mirip stiletto, mengaplikasi style pointed toe dengan bentuk yang lebih runcing. Dampaknya selain kurang nyaman dipakai khususnya untuk jari kaki bertype Roman, Germanic dan Celtic, juga memiliki stabilitas yang lebih rendah. Tetapi sebaliknya, model low heels ini memiliki penampilan yang lebih cantik dan lebih elegan.
Cone booties didesain dengan satu bahan dan warna yang sama, terkesan lebih elegan tapi style pointed toe menyebabkan ketidaknyamanan untuk jari kaki bertype tertentu. |
Dihadirkan dalam bentuk booties pointed toe dengan bahan kulit berwarna hitam, heelsnya juga dibalut kulit dengan warna yang sama mkembuat low heel ini tampil sangat cantik dan elegan. Tetapi pilihan style pointed toe pada bagian depan sepatu bisa mengurangi kenyamanan di saat memakainya. Hak yang memakai model cone heels juga membuat stabilitasnya berkurang.
Model low heels ini masih dalam kondisi sesuai fungsinya sebagai alas kaki. Agar bisa menjadi perangkat fashion harus dikombinasikan dengan model busana yang secara terintegratif mampu membentuk sinergitas dalam menampilkan penggunanya sesuai citra yang dikehendaki. Efektifvitas dalam mengkombinasikannya akan tergantung pada kepiawaian seseorang, dan hal itu ditentukan oleh faktor seberapa luas wawasan serta kepekaan fashion masing-masing wanita.
Penampilan low heels yang diaplikasikan dengan berbagai model dan style. |
Trend masa depan berorientasi kenyamanan dan keamanan
Perkembangan sepatu fashion dalam beberapa tahun terakhir dapat diamati melalui fashion week yang diselenggarakan di pusat kota-kota mode dunia seperti Paris, Milan, London dan New York setiap menjelang pergantian musim gugur dan musim semi. Jika dicemati, terjadi pergeseran model heels dari Stiletto dan Cone yang memiliki top heels kecil ke model chunky atau block dengan top heels yang lebar.
Fenomena tersebut mengindikasikan perubahan cara pandang konsumen yang mulai berubah lebih rasional dalam mengapresiasi model-model sepatu yang lebih nyaman dan aman untuk digunakan. Bukan lagi semata-mata didasarkan pada aspek fashion dan kecantikan. Perubahan cara pandang ini tidak terlepas dari puiblikasi yang sering dilakukan oleh kalangan medis mengenai hasil-hasil penelitian mereka terhadap efek high heels yang mengakibatkan gangguan kesehatan kaki.
Sementara itu jenis sepatu flat juga mulai mendominasi pasar fashion, selain jenis ini lebih nyaman dan aman digunakan juga penampilannya menjadi lebih beragam. Para desainer dan rumah mode dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak menampilkan sepatu flat dengan desain yang mengaplikasikan berbagai style. Sepatu flat masa kini sangat berbeda dibandingkan dengan flat terdahulu yang terkesan didesain seadanya asal bisa difungsikan sebagai alas kaki. Nampaknya sepatu flat juga menjadi alternatif selain model chunky untuk memilih dan memakai sepatu yang nyaman, aman dan fashioned.
Di sisi lain, konsumen remaja yang memasuki usia dewasa dan mulai memperhatikan pentingnya aspek fashion untuk penampilan mereka cenderung memilih high heels model chunky. Kecenderungan remaja yang lebih suka bersikap serba instant merupakan alasan yang paling kuat untuk menjatuhkan pilihan pada high heels yang bisa langsung dipakai tanpa memerlukan latihan.
Para remaja ini akan menjadi embrio bagi pasar chunky dan block heels dalam beberapa tahun ke depan. Kesadaran konsumen terhadap pentingnya kesehatan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun juga akan menjadi salah satu faktor yang mendukung eksistensi chunky heels dalam pasar sepatu fashion. Sebaliknya akan mempersempit pasar model stiletto dan cone heels.
Sementara dalam masa transisi tersebut jenis sepatu yang memiliki posisi paling strategis adalah low heels. Hanya sepatu hak rendah yang bisa “menetralisir” stabilitas model Stiletto dan Cone heels yang rendah menjadi sepatu yang lebih mudah dikuasai. Selain itu, jika low heels mengaplikasikan style yang digunakan oleh sepatu jenis flat, maka penampilannya akan lebih fashioned karena memiliki heels lebih tinggi dengan tingkat kenyamanan dan keamanan yang hampir tak berbeda.
Fenomena tersebut mengindikasikan perubahan cara pandang konsumen yang mulai berubah lebih rasional dalam mengapresiasi model-model sepatu yang lebih nyaman dan aman untuk digunakan. Bukan lagi semata-mata didasarkan pada aspek fashion dan kecantikan. Perubahan cara pandang ini tidak terlepas dari puiblikasi yang sering dilakukan oleh kalangan medis mengenai hasil-hasil penelitian mereka terhadap efek high heels yang mengakibatkan gangguan kesehatan kaki.
Sementara itu jenis sepatu flat juga mulai mendominasi pasar fashion, selain jenis ini lebih nyaman dan aman digunakan juga penampilannya menjadi lebih beragam. Para desainer dan rumah mode dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak menampilkan sepatu flat dengan desain yang mengaplikasikan berbagai style. Sepatu flat masa kini sangat berbeda dibandingkan dengan flat terdahulu yang terkesan didesain seadanya asal bisa difungsikan sebagai alas kaki. Nampaknya sepatu flat juga menjadi alternatif selain model chunky untuk memilih dan memakai sepatu yang nyaman, aman dan fashioned.
Di sisi lain, konsumen remaja yang memasuki usia dewasa dan mulai memperhatikan pentingnya aspek fashion untuk penampilan mereka cenderung memilih high heels model chunky. Kecenderungan remaja yang lebih suka bersikap serba instant merupakan alasan yang paling kuat untuk menjatuhkan pilihan pada high heels yang bisa langsung dipakai tanpa memerlukan latihan.
Block heels menjadi favorit remaja karena tingginya ukuran heels tetap diikuti dengan tingkat stabilitas yang sama. |
Meski terkesan kurang stylish, block heels menjadi prioritas pilihan remaja karena tingkat stabilitasnya yang tinggi bisa mendukung berbagai aktivitas. |
Para remaja ini akan menjadi embrio bagi pasar chunky dan block heels dalam beberapa tahun ke depan. Kesadaran konsumen terhadap pentingnya kesehatan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun juga akan menjadi salah satu faktor yang mendukung eksistensi chunky heels dalam pasar sepatu fashion. Sebaliknya akan mempersempit pasar model stiletto dan cone heels.
Sementara dalam masa transisi tersebut jenis sepatu yang memiliki posisi paling strategis adalah low heels. Hanya sepatu hak rendah yang bisa “menetralisir” stabilitas model Stiletto dan Cone heels yang rendah menjadi sepatu yang lebih mudah dikuasai. Selain itu, jika low heels mengaplikasikan style yang digunakan oleh sepatu jenis flat, maka penampilannya akan lebih fashioned karena memiliki heels lebih tinggi dengan tingkat kenyamanan dan keamanan yang hampir tak berbeda.
Jika Anda bukan termasuk wanita yang terlalu memperhatikan jenis sepatu, Low Heels memiliki banyak style dan model yang mudah dipilih untuk mendukung Anda tetap berpenampilan fashioned di setiap kesempatan. Meskipun mungkin tidak optimal, tapi menjamin Anda tidak dianggap ketinggalan jaman tanpa harus menanggung resiko sebagai umumnya pengguna high heels, dalam hal ini karena low heels memiliki resiko terendah. Beberapa model heels bahkan sama sekali tak beresiko.
Anda bisa dengan nyaman menggunakan sepatu berjenis high heels seperti layaknya sepatu flat. Konstruksi sepatu low heels (kecuali untuk model stiletto atau cone) yang berselisih tidak jauh dari ukuran tinggi maksimal sepatu flat 3,5 centimeter, secara teoretis tidak mempengaruhi stabilitas sehingga pengguna low heels tidak perlu dituntut untuk melakukan adaptasi sebelum menggunakannya.
Anda bisa dengan nyaman menggunakan sepatu berjenis high heels seperti layaknya sepatu flat. Konstruksi sepatu low heels (kecuali untuk model stiletto atau cone) yang berselisih tidak jauh dari ukuran tinggi maksimal sepatu flat 3,5 centimeter, secara teoretis tidak mempengaruhi stabilitas sehingga pengguna low heels tidak perlu dituntut untuk melakukan adaptasi sebelum menggunakannya.
Jika Anda penyuka fashion, keputusan untuk memprioritaskan koleksi sepatu hak rendah akan berdampak Anda bisa lebih memfokuskan pilihan pada busana untuk padanannya. Hal ini juga akan membuat Anda lebih efektif melakukan pilihan dan mengkombinasikan Low Heels untuk mendapatkan efek fashion, kenyamanan dan keamanan secara optimal di saat memakainya.
Apa Saja Kelebihan Low Heels ?
Model Sepatu Wanita Hak Rendah Terpopuler Adalah Kitten Heels
Tags : sepatu-wanita-hak-rendah
Artikel Terkait dengan “Sepatu Hak Rendah Tak Pernah Jadi “Tersangka”” :
Pastikan Pakai Sepatu Low HeelsApa Saja Kelebihan Low Heels ?
Model Sepatu Wanita Hak Rendah Terpopuler Adalah Kitten Heels
Referensi dan Foto Artikel Sepatu Hak Rendah Tak Pernah Jadi “Tersangka” :
01. Realizing The Importance Of Low Heel Shoes02. High Heel Peek Toe Bridal Shoes White Satin
03. Chopine
04. 10 Shoes Styles To Wear This Summer
05. High Heels
06. The History of High Heels
No comments:
Post a Comment