April 29, 2015

Stabilitas Sepatu High Heels

by , in
Stabilitas Sepatu High Heels

Sepatu High Heels Dan Stabilitasnya


Jika ingin membeli sepatu high heels kenali dulu modelnya, karena masing-masing memiliki tingkat stabilitas yang berbeda.


Sebelum memilih model sepatu high heels yang aman, lebih dulu perlu diluruskan bahwa definisi high heels adalah sepatu dengan hak atau heels berukuran diatas 6,35 Cm keatas. Karena ukuran tersebut adalah batas minimal untuk Low Heels, lebih tinggi dari ukuran itu masih terdapat kategori Mid (Middle, Medium) heels dari 6,36 Cm hingga 8,89 Cm. Diatasnya, mulai dari ukuran 8,9 Cm ke atas menjadi “wilayah” High Heels. Meskipun beberapa rumah mode dan desainer memiliki ukuran yang berbeda, tetapi tak berselisih banyak.

Masalah keamanan yang dihadapi pengguna high heels, terutama disebabkan oleh stabilitas pada hak sepatu. Semakin tinggi ukuran hak sepatu wanita, maka tingkat stabilitasnya akan semakin rendah. Masalah itu berbanding dengan tingkat kemampuan dalam menguasai ketidakseimbangan. Semakin tinggi hak yang digunakan akan semakin sulit untuk mengendalikan keseimbangannya.

Tetapi tidak semua model heel memiliki karakter demikian, ada beberapa sepatu mid heels yang memiliki tingkat stabilitas sama dengan high heels. Sebaliknya ada pula model heel yang digunakan untuk high heels tetapi memiliki tingkat stabilitas yang tinggi.

Apa saya model heel atau hak sepatu dan bagaimana tingkat stabilitas masing-masing ?

Untuk memakai high heels terutama yang berukuran Mid Heels 6,35 Cm sampai 8,89 Cm. Atau High Heels yang berukuran mulai dari 8,9 Cm ke atas, masalah terpenting adalah mengetahui lebih dulu model dan karakter dari masing-masing heel atau yang dipergunakan oleh sepatu wanita.

Pada prinsipnya setiap model heel bisa digunakan untuk sepatu hak tinggi, sepatu hak sedang dan hak rendah. Beberapa model lebih banyak digunakan hanya untuk sepatu high heels, model lainnya lebih banyak digunakan untuk low heels. Berikut adalah model heel atau hak yang digunakan untuk semua jenis sepatu wanita :


Stabilitas Stiletto High Heels
Stiletto Heels dan stabilitasnya

Stiletto Heels
Memiliki bentuk sebagai Hak Terpisah, dari seat heels (bagian di bawah tumit ) hingga top heels (ujung yang menapak permukaan lantai) berbentuk bulat dengan diameter kurang dari 1 Cm. Stiletto dikenal sebagai sepatu hak tinggi yang cantik, karena paling memberikan efek seksi untuk pemakainya, tetapi juga paling menyakitkan dan memiliki stabilitas yang paling rendah sehingga menjadi jenis dan model sepatu yang paling tidak aman. Type Stiletto Heels paling banyak digunakan sebagai hak untuk High Heels, jarang digunakan untuk Mid Heels dan Low Heels.


Stabilitas Cone High Heels
Cone Heels memiliki stabilitas lebih tinggi dibandingkan dengan Stiletto

Cone Heels dan Modifikasinya
Memiliki bentuk sebagai Hak Terpisah, pada pangkal seat heels berbentuk setengah bulat selebar tumit dan ke bawah semakin mengecil sampai ke top heels. Modifikasi dari model Cone biasa disebut Banana Heels, Horn Heels dan paling banyak adalah Round Heels berbentuk lengkungan tajam dibagian atas, heel menjadi kecil dan panjang sampai turun ke top heels.

High Heels yang berbasis submodel Round Heel sering juga disebut sebagai Stiletto. Padahal jika mengacu pada model awalnya, Stiletto heels berbentuk bulat penuh, tidak memiliki heel breast, sedangkan Round Heels memiliki heel breast.

Tingkat stabilitas Cone Heels hampir sama dengan Stiletto Heels dan tergantung pada tinggi rendahnya ukuran masing-masing. Model Cone Heels paling banyak digunakan sebagai hak untuk semua kategori High Heels. Model Low Heels yang populer menggunakan type Cone adalah Kitten Heels, juga disebut ”trainer heels”. Maksudnya, sebagai pelatih untuk pemula agar terbiasa mengendalikan keseimbangan dengan menggunakan Low Heels, sebelum beralih menggunakan Mid Heels dan akhirnya mahir memakai High Heels.


Stabilitas Spool High Heels
Spool Heels lebih stabil dibandingkan dengan Stiletto atau Cone

Spool Heels
Memiliki bentuk sebagai Hak Terpisah, pada pangkal seat heels berbentuk setengah bulat selebar tumit, ke bagian tengah semakin mengecil tetapi kembali melebar pada top heels.
Model Spool Heels memiliki keamanan yang lebih baik dibandingkan dengan model Stiletto atau Cone Heels, baik untuk kategori High Heels dan Mid Heels. Model ini paling banyak diaplikasikan untuk Low Heels dan terimplementasi sebagai Kitten dengan penampilan yang fashioned dan memiliki tingkat stabilitas tinggi.


Stabilitas Louis High Heels
Louis Heels memiliki top heels cukup luas sehingga stabilitasnya pun memadai

Louis Heels
Memiliki bentuk sebagai Hak Terpisah, pada pangkal seat heels berbentuk setengah bulat selebar tumit, ke bagian tengah semakin mengecil tetapi lebih besar dibandingkan dengan Spool Heels, lalu kembali melebar pada top heels dan cenderung berbentuk persegi empat.

Model ini diadopsi dari hak sepatu milik Raja Louis XIV dari Perancis pada abad 17. Louis Heels juga disebut Curved Heels dan Pompadour Heels. Karena mirip dengan Spool Heels, seringkali sulit membedakannya dengan Spool Heels.

Model Louis Heels biasanya digunakan untuk Low Heels dan memiliki tingkat stabilitas lebih tinggi dibandingkan dengan Spool Heels. Untuk kategori Mid Heels, model ini sering dimodifikasi dan menjadi model Puppy yang juga memiliki tingkat stabilitas yang baik.

Stabilitas Chunky High Heels
Chunky Heels memiliki tingkat stabilitas paling tinggi

Chunky Heels
Memiliki bentuk sebagai Hak Terpisah, pada pangkal seat heels berbentuk persegi empat atau sering dimodifikasi menyesuaikan bentuk tumit, dari seat heels sedikit mengecil atau ukurannya tetap sampai ke top heels, sehingga ukuran luas top heels tidak banyak berbeda dengan seat heels. Jika berbeda, maka selsihnya hanya sedikit.

Chunky Heels juga sering disebut Block Heels, model sepatu hak tinggi yang cocok untuk wanita gemuk. Meskipun secara umum memiliki penampilan yang kurang elegan, tetapi diantara semua jenis high heels dalam bentuk hak terpisah, model ini memiliki tingkat stabilitas paling tinggi. Masalahnya, bagaimana memadupadankan model Chunky dengan bentuk tubuh dan busana yang sesuai.

Stabilitas Wedges High nHeels
Tingkat stabilitas Wedges tergantung pada stylenya.

Wedges Heels
Memiliki bentuk sebagai Hak Tunggal, lebar telapak kaki mulai dari atas hingga ke sole bagian bawah memiliki ukuran yang sama, sehingga terkesan sebagai “ganjal kaki” dan kurang nampak elegan. Meskipun secara teoretis Wedges termasuk sepatu wanita hak tinggi yang aman karena ditunjang dengan hak yang luas dan lebar, tingkat stabilitasnya bervariasi, tergantung pada desain posisi antara tumit dengan ujung jari kaki. Jika posisi tersebut terlalu terjal atau curam akan mempengaruhi kemampuan pengguna untuk menjaga keseimbangan.

Dalam perkembangannya, konstruksi Wedges bertransformasi ke bentuk Prism yang memiliki ukuran lebar telapak kaki mulai dari atas, tetapi mengecil ke sole bagian bawah. Di Indonesia model ini termasuk sepatu hak tinggi yang lagi trend.  Sebutan Prism juga sering diberikan pada modifikasi Cone Heels yang berbentuk piramid terbalik. Dibandingkan dengan type Wedges pendahulunya, tingkat stabilitas type Prism lebih rendah. Desain posisi antara tumit dengan ujung jari kaki yang setara Mid Hells akan berdampak menyulitkan pengguna untuk menjaga keseimbangan, terutama jika berjalan di atas jalan yang tidak rata.

Selain itu ada banyak istilah untuk heels hasil kreasi para desainer yang  tidak bisa atau sulit dimasukkan dalam kategori heels yang sudah ada. Selain disebut Custom Heels juga Fantasy Heels, sementara lainnya menyebut Creation Heels. Penampilannya sangat unik dan menarik, tetapi justru tidak memiliki nilai fashion karena terlalu atraktif dan lebih layak dipakai pada momen yang bersifat khusus. Tingkat kestabilannya bermacam-macam tergantung pada kalkulasi akhir dari posisi telapak kaki, tinggi ukuran heels dan luas top heels.

Semua model heels bisa menjadi high heels

Terlepas dari faktor kenyamanan dan aspek fashion, secara teknis setiap model heel di masing-masing kategori mulai dari Low Heels sampai High Heels memiliki tingkat stabilitas yang bisa diukur. Tetapi ketika digunakan, ukuran tersebut bisa menjadi bersifat relatif karena tergantung kepada faktor-faktor fisik dan psikologis dari penggunanya yang justru bersifat individual.

Pada akhirnya pilihan model heels terbaik ditentukan oleh pengetahuan mengenai sepatu dan seberapa luas wawasan fashion yang dimiliki seorang wanita, bukan pada seberapa banyak uang yang dimiliki atau seberapa cepat membeli sepatu baru yang ditawarkan produsen, hanya karena takut dianggap out of date.


Tags : stabilitas-sepatu-high-heels



Referensi artikel “Stabilitas Sepatu High Heels” :
The Differences Between Stiletto, Block, and Kitten
Women Shoes 1775-1815, www.FootwearHistory com
April 29, 2015

Sepatu Chopine High Heels

by , in
Sepatu Chopine High Heels

Chopine, Sepatu Wanita Hak Tinggi
Yang Ngetrend 200 Tahun Lebih


Meskipun sepatu high heels atau hak tinggi Chopine menjadi trend selama dua abad di Eropa, style dan modelnya tidak sekaya High Heels abad 21


Sepatu Chopine adalah model yang populer di beberapa negara Eropa sepanjang abad 15 sampai abad 17. Meskipun penampilannya terkesan “innocent”, Chopine mampu mendominasi model sepatu selama dua ratus tahun lebih. Dalam kurun waktu tersebut Chopine juga berkembang dengan beragam style, tetapi tetap tidak meninggalkan penampilan awalnya.

Chopine merupakan model sepatu yang mendongkrak tinggi badan pemakainya dengan menerapkan dua konstruksi sekaligus, yakni platform dan high heels. Satu-satunya model sepatu wanita modern yang mirip dengan Chopine adalah Wedges. Tetapi kebanyakan Wedges didesain dengan sole lebih tipis pada bagian depan telapak, sehingga platformnya tidak “penuh”, hanya terdiri hanya tiga per empat bagian.

Apa kelebihan Chopine lainnya yang tidak dimiliki oleh sepatu modern ?

Di masa itu, Chopine merupakan sepatu fashion yang bersifat unisex, bisa digunakan pria dan wanita. Tidak banyak sepatu di abad modern yang bersifat unisex, kecuali model Loafers dari jenis hak datar atau boots sebatas jenis hak rendah. Meskipun hal ini bisa dimaklumi, karena perubahan selera fashion merupakan dampak dari perkembangan peradaban manusia.

Chopine mampu hadir bukan hanya sebagai sepatu fashion, tetapi juga menjadi perangkat untuk “mengukur” status sosial penggunanya. Khususnya di kalangan wanita, semakin tinggi ukuran platform Chopine, maka semakin tinggi pula status sosial penggunanya, di jaman itu identik dengan keluarga kerajaan dan kaum bangsawan.

Sehingga beberapa Model Chopine didesain dengan ukuran yang cukup tinggi, fungsinya sebagai sepatu nyaris hilang. Beberapa literatur menjelaskan fungsi lain dari model Chopine berukuran tinggi tersebut sebagai strategi para suami agar isterinya enggan berjalan-jalan ke tempat yang jauh. Dengan demikian mereka bisa mencegah para isteri dari kemungkinan berselingkuh.

Dijamannya, apakah berbagai faktor tersebut menjadi keunggulan Chopine atau tidak, harus diakui bahwa Chopine menjadi model sepatu yang hadir di tempat dan waktu yang tepat. Karenanya, Chopine dengan cepat menuai popularitas dan sekaligus mempertahankannya dalam kurun waktu yang relatif lama.

Selain menjadi model sepatu yang paling dominan di negeri asalnya sendiri, Italia, Chopin menyebar dan menjadi model yang dominan di negara-negara Perancis, Inggris dan Spanyol. Tanpa meninggalkan desain dasarnya, style Chopine berkembang berbeda-beda sesuai adaptasinya dengan trend fashion di setiap negara.

Di Italia, Chopine lebih cenderung diperlukan untuk menambah tinggi badan penggunanya, karena itu Chopine yang terdapat di Italia umumnya didesain dengan hak tinggi. Platform Chopine di Italia dibiarkan polos, kecuali di bagian paling bawah ditambah dengan beberapa ukiran. Masalahnya, gaun yang dipakai para wanita disana adalah rok panjang yang menutup sampai batas pergelangan kaki, sehingga penampilan Chopine tidak perlu diutamakan.

Sepatu Chopine High Heels

Chopine di Spanyol kebanyakan di desain dengan ukuran pendek. Platformnya dilapisi kulit, atau kain velvet kemudian dihiasi dengan manik-manik. Chopine yang digunakan oleh para bangsawan bahkan dihiasi dengan permata dan rantai dari emas. Penampilan Chopine lebih diutamakan di Spanyol, karena para wanita disana mengenakan gaun lebih pendek,  di atas mata kaki mereka.

Sepatu Chopine High Heels

Kejayaan Chopine berakhir bersamaan dengan terjadinya revolusi Perancis yang menghukum para penguasa di bawah pisau guillotine. Chopine yang dianggap sebagai simbol kekuasaan penindas rakyat harus ikut mengundurkan dari dari dunia fashion. Pada abad ke 19, Chopine melakukan reinkarnasi dalam bentuk Wedges, tepatnya tahun 1930 dan dibidani oleh Salvatore Ferragamo. Di awal abad 21, hak tebal Chopine yang mirip dengan Chunky hadir kembali dan menjadi trend high heels di tahun 2015.


Referensi :
Chopines, www.metmuseum.org
Raised Heels, aands.org

April 17, 2015

Sepatu Wanita Model Chopine

by , in
Sepatu Wanita Model Chopine

Chopine, Sepatu Hak Tinggi dari Abad 15


Sepatu model Chopine pada dasarnya sama dengan Stiletto high heel, keduanya mengabaikan aspek fungsi dari sepatu. Chopine mengutamakan aspek status sosial dan Stiletto memprioritaskan aspek fashion.


Sepatu Chopine adalah model sepatu yang populer di beberapa negara Eropa sepanjang abad 15 sampai abad 17. Di masa itu, Chopine tidak hanya dipakai oleh wanita, khusus yang berhak rendah juga digunakan oleh kaum pria dan lebih difungsikan sebagai status simbol. Keberadaannya mirip dengan High Heels di masa kini, High Heels lebih mengutamakan pada aspek fashion, akibatnya aspek fungsi menjadi terabaikan.

Demikian pula Chopine, karena lebih mengutamakan aspek status sosial yang direfleksikan pada ukuran ketinggiannya, maka semakin tinggi akan semakin sulit digunakan. Sehingga setiap kali memakainya harus didampingi dua orang pembantu yang mengawal di kedua sisi untuk menuntun dan menjaga pengguna Chopine agar tidak terjatuh.

Ingin tahu lebih banyak keunikan Chopine lima abad lalu ?

Chopine (dilafalkan : "shah - pin") didesain dengan hak tunggal seperti Wedges, tetapi memiliki posisi telapak kaki yang rata. Sedangkan pada model Wedges, tumit pengguna berada pada posisi yang lebih tinggi. Tetapi beberapa model Chopine didesain dengan bagian tumit lebih tinggi, meskipun nampak tidak terlalu mencolok karena sudut kemiringannya yang rendah.

Sepatu Wanita Model Chopine
Chopine memiliki hak tunggal, persis model Wedges.

Sebagian kalangan mode mendeskripsikan Chopine sebagai High Heels, sebagian lagi menolaknya dengan alasan posisi telapak kaki penggunanya berbeda dengan High Hels. Nampaknya kedua pendapat yang berbeda itu sama-sama benar. Pasalnya, beberapa model Chopine memiliki konstruksi telapak kaki seperti sepatu flat, sedangkan beberapa model lainnya di desain dengan posisi tumit lebih tinggi seperti high heels.

Chopine yang diproduksi pada masa teknologi belum semaju seperti sekarang ini, kebanyakan merupakan hasil kombinasi deari beberapa material. Platformnya yang tebal dibuat dari cork atau kayu gabus yang ringan dikombinasikan dengan suede atau velvet (beludru). Beberapa Chopine didesain dengan kombinasi logam ringan. Chopine yang digunakan oleh kalangan keluarga istana dan para bangsawan memiliki assesories lebih banyak dan berbahan mahal, karena dinilai penting untuk menunjukkan status kebangsawanan penggunanya.

Chopine yang didesain sederhana dan berukuran lebih rendah digunakan oleh kalangan masyarakat biasa. Dengan kesederhanaan itu justru fungsi Chopine sebagai pelindung kaki dapat dimanfaatkan secara optimal. Meskipun ukuran ketinggian hak Chopine dijadikan sebagai tolok ukur status sosial penggunanya, tetapi tidak merupakan ketentuan bersifat resmi yang dikukuhkan dengan peraturan atau perundang-undangan.

Siapa pun yang memiliki lebih banyak uang dan bersedia menanggung kesulitan memakai Chopine bisa memiliki model yang berukuran tinggi. Hal ini dimanfaatkan oleh isteri-isteri simpanan bangsawan untuk “menaikkan” status agar setara dengan Suami gelap mereka. Tidak hanya sebatas itu, para wanita pekerja seks juga banyak yang memakai Chopine berukuran tinggi untuk mempercantik penampilan mereka yang notabene juga sebagai strategi menaikkan tarif.

Akibatnya menjadi sangat ironis, orang yang bertemu wanita bersepatu Chopine dengan assesorie mewah dan berukuran cukup tinggi akan sulit untuk membedakan apakah dia sedang berhadapan dengan wanita dari kalangan bangsawan yang sangat terhormat. Atau sebaliknya, sedang berhadapan dengan seorang pelacur kelas tinggi.

Sepatu Wanita Model Chopine
Penampilan wanita Italia yang memakai Chopine.
Hal ini tidak berbeda dengan saat-saat kehadiran high heels di era tahun 1950-an, setelah dipopulerkan oleh para artis terkenal sehingga menjadi bagian dari perangkat fashion untuk menampilkan diri agar lebih seksi, cantik dan menarik.  Di saat yang sama, sepatu wanita berhak tinggi tersebut dimanfaatkan pula oleh para pekerja seks komersial sebagai upaya “pemasaran” dan untuk menaikkan harga jual.

Sejarah sepatu fashion tidak mencatat siapa perancang sepatu model Chopine, hanya diketahui Chopine hadir pertama kali di Venesia, Italia pada abad 15. Dalam kurun waktu dua abad berikutnya, Chopine merambah ke berbagai negara Eropa, terutama Spanyol, Perancis dan Inggris. Di negara-negara tersebut Chopine diterima dan dianggap menjadi bagian dari perangkat fashion.

Meskipun hadir pertama kali di Venesia, Chopine merupakan model sepatu yang dirancang berdasarkan pengaruh sepatu-sepatu berukuran tinggi berasal dari Asia dan Afrika. Di jaman itu Venesia merupakan pelabuhan dan sekaligus pusat perdagangan untuk pendistribusian komoditas dari negara-negara Asia dan Afrika ke negara-negara seluruh Eropa.

Kebudayaan para pedagang, khususnya di segi fashion, terutama sepatu yang mereka pakai menginspirasi warga Venesia untuk membuat sepatu mereka sendiri dengan ukuran yang tinggi, tapi desain berbeda. Pada awalnya, sebagai salah satu model sepatu fungsi utama Chopine adalah untuk alas kaki agar penggunanya dapat melindungi kaki-kaki mereka dari kotoran dan jalanan berlumpur akibat genangan air hujan.

Dalam perkembangannya, ukuran hak Chopin yang tinggi itu dimanfaatkan kaum bangsawan untuk menandai status sosial mereka. Model Chopine akhirnya menyebar dengan cepat ke negara-negara di Eropa dan  secara alamiah desain dan fungsi Chopine beradaptasi dengan kondisi sosial masyarakat yang berbeda-beda di setiap negara.

Di negara-negara dengan pemerintahan aristokratis, Chopin lebih cenderung berkembang menjadi perangkat untuk menentukan status sosial. Desain Chopine juga beradaptasi dengan budaya-budaya berbeda, sehingga melahirkan Chopine-Chopine dengan aplikasi yang beragam. Di tempat kelahirannya sendiri, Venesia, platform Chopine lebih banyak dihiasi dengan ukiran-ukiran, Chopine tertinggi yang pernah ditemukan di Venesia berukuran 30 Inci atau 76,2 Cm.

Dari segi fisik pengguna Chopine akan berdiri lebih tinggi dibandingkan dengan pengguna sepatu berhak rendah, apalagi dengan mereka yang hanya memakai flat. Kondisi tersebut akan membuat pengguna Chopine merasa “lebih tinggi”, secara psikologis juga berarti memberikan efek sebagai pribadi yang serba lebih, tergantung persepsi penggunanya masing-masing. Bisa lebih aristokratis, lebih kaya, lebih cantik atau lebih tinggi dalam arti yang sebenarnya.



Referensi :
European Culture 16th Century, www.fashionencyclopedia.com
History Of Chopine, www.shoeshistoryfacts.com
April 16, 2015

Sepatu Wanita Model Kitten Heels

by , in
Sepatu Wanita Model Kitten Heels

Kitten Heels Sepatu Para First Lady


Kitten Heels adalah model sepatu wanita satu-satunya yang popularitasnya diangkat kembali oleh para first lady setelah mengalami masa-masa surut.


Dihadirkan sebagai “trainer heels” untuk para gadis yang ingin memakai high heels tapi belum cukup umur, membuat Kitten Heels tidak dipandang sebagai sepatu fashion. Padahal Kitten Heels memiliki model dan style seperti Stiletto High Heels. Hanya bedanya Kitten Heels memiliki hak lebih rendah.

Di tahun 1950-an hampir setiap gadis memakai sepatu model Kitten Heels dengan style tradisional yang penampilannya bercirikan dengan heels rendah, dibuat dari bahan kulit berwarna hitam dan memiliki hak dengan ketinggian maksimum 4,75 Cm. Di masa itu, keberadaan Kitten Heels dipandang hanya dari aspek fungsinya.

Mengapa jika dulu aspek fashionnya diabaikan, kini Kitten Heels dengan style yang sama menjadi sepatu para First Lady ?

Sikap orang terhadap Kitten Heels berubah sejak model sepatu tersebut dipakai oleh Audrey Hepburn, Aktris Hollywood dalam beberapa filmnya. Salah satu film, “Sabrina” berhasil meraih penghargaan sebagai film terbaik di tahun 1954. Sejak saat itu popularitas kitten Heels sebagai sepatu fashion mulai terangkat.

Tetapi seperti umumnya produk fashion yang mengalami masa pasang surut, popularitas Kitten Heels mulai pudar menjelang akhir tahun 1960. Selain konsumen sudah mencapai titik jenuh, masuknya sepatu dengan model dan style yang lebih baru menjadi faktor penyebab menurunnya popularitas Kitten Hells.

Tidak memerlukan waktu yang terlalu lama, setahun kemudian popularitas Kitten Heels mulai kembali berkibar bersamaan dengan terpilihnya John F. Kennedy menjadi Presiden AS pada tahun 1961. Saat memasuki Gedung Putih bersama isterinya, Lee Bouvier Kennedy yang kemudian lebih dikenal dengan nama Jackie Kennedy, First Lady AS itu mengenakan sepatu model Kitten Heels.

Tak hanya di saat penting tersebut, ternyata dalam setiap kegiatan kenegaraan sepatu yang dipakai sang First Lady selalu Kitten Heels. Maka hukum dunia mode pun berlaku, banyak wanita AS mulai kembali tertarik untuk menggunakan sepatu hak rendah Kitten Heels seperti ibu negara mereka. Kitten Heels pun mulai memasuki masa popularitasnya yang kedua.

Masa itu tidak terlalu lama, popularitas Kitten Heels mulai pudar bersamaan dengan terbunuhnya Presiden Kennedy pada tahun 1963. Karena sejak itu penampilan fashioned Jackie Kennedy tidak pernah lagi nampak, karena sudah tidak pernah menjadi pemberitaan publik. Popularitas Kittten Heels pelahan-lahan ikut menjadi surut.

Meskipun kemudian dalam kurun waktu yang cukup lama Kitten Heels kehilangan popularitasnya, tetapi banyak wanita terutama kalangan karyawan yasng menggunakan Kitten Heels. Jenis haknya yang termasuk rendah tetapi tidak datar dan tidak terlalu tinggi memberikan kenyamanan untuk dipakai di setiap kesempatan.

Paling tidak, keberadaan Kitten Heels selama kurun waktu tersebut tidak diidentikkan lagi sebagai trainer heels. Justru fungsi tersebut menjadi salah satu kelebihan yang tidak dimiliki oleh sepatu fashion lainnya. Sampai saat ini untuk para wanita yang ingin memakai High Heels selalu disarankan agar lebih dulu membiasakan diri memakai sepatu dengan hak yang paling rendah, yakni Kitten Heels.

Akhirnya model Kitte Heels kembali mencuat setelah  Barrack Obama terpilih menjadi Presiden AS di tahun 2008. First Lady AS, Michelle Obama ternyata dalam berbagai kegiatan, termasuk kegiatan kenegaraan selalu memakai Kitten Heels. Karena itu semua koleksi sepatu Michelle hanya model Kitten Heels, bedanya terletak pada warna sepatu dan hanya sedikit yang berbeda style.

Kitten Heels menjadi model sepatu wanita yang cukup terhormat, dari posisinya semula yang mendapat sebutan “Trainer Heels”, kemudian diposisikan sebagai sepatu fashion oleh Audrey Hepburn. Selanjutnya dipopulerkan oleh dua First Lady negara besar di era yang berbeda. Kenyataan tersebut memberikan pengaruh yang besar terhadap keberadaan Kitten Heels.

Uniknya, meskipun masing-masing First Lady tersebut memiliki beberapa style Kitten Heels, pilihan yang sering dipakai untuk acara kenegaraan adalah Kitten Heels dengan style tradisional yang dirancang pada tahun 1950-an. Desain yang ringkas, berbahan kulit warna hitam dengan heels yang mengadopsi milik Stiletto dalam bentuk pendek, nampaknya bisa memberi kesan resmi.

Sepatu Wanita Model Kitten Heels
Kitten Heels dengan desain yang sama dipakai oleh dua First Lady AS dari masa yang berbeda, Jackie Kennedy dan Michelle Obama.

Di luar kalangan fashion mungkin kurang mengetahui bahwa Kitten Heels adalah model sepatu wanita yang menjadi pilihan banyak first lady, bukan hanya dari AS, tetapi para ibu negara lain. Fakta itu terungkap ketika mencermati kunjungan Michelle Obama ke beberapa negara, setiap ibu negara juga memakai Kitten Heels. Seperti saat berkunjung ke Chili, sang Ibu Negara Cecilia Morel mendampingi Michelle dengan menggunakan Kitten Heels.

Sepatu Wanita Model Kitten Heels
Michelle Obama didampingi Cecilia Morel, Keduanya memakai Kitten Heels.

Saat berkunjung ke Inggris, setelah usai acara kenegaraan Michelle Obama sempat bertemu dan berbincang dengan Catherine, Duchess of Cambridge yang lebih populer dengan nama Kate Middleton. Kesamaan antara keduanya yang nampak nyata adalah mereka memakai jenis sepatu dengan model yang sama, yakni Kitten Heels. Hanya saja milik Michelle diaplikasi dengan style slingback

Sepatu Wanita Model Kitten Heels
Saat Michelle Obama berbincang dengan Catherine, Duchess of Cambridge atau Kate Middleton, mereka memakai Kitten Heels.

Dalam kunjungannya ke Paris, Perancis, yang terkenal sebagai pusat fashion dunia disamping Milan, London dan New York, Michelle Obama disambut oleh First Lady Prancis Carla Bruni-Sarkozy. Saat mereka berjalan berdampingan melewati pasukan kehormatan, nampak dengan jelas Michele Obama memakai Kitten Heels dengan style d’Orsay, sedangkan Carla memakai Kitten Heels style tradisional.

Sepatu Wanita Model Kitten Heels
Di Perancis, Michele Obama berjalan berdampingan dengan First Lady Prancis Carla Bruni-Sarkozy, keduanya memakai Kitten Heels.

Sepatu Wanita Model Kitten Heels
Michelle Obama bersepatu Kitten Heels, tapi Carla justru memakai sepatu Flat !

Dalam kunjungan di negara yang sama, Perancis, tetapi dalam kesempatan yang berbeda, kedua ibu negara tersebut, yakni Michelle Obama dan Carla Bruni-Sarkozy didaulat untuk foto bersama oleh para wartawan. Dari depan nampak Michelle memakai Kitten Heels tradisional yang terkesan resmi, begitu pula Carla Bruni-Sarkozy.
Tapi jika lebih dicermati, ternyata Carla memakai sepatu Flat yang umumnya diidentikkan sebagai sepatu casual. Jangan keburu menuduhnya tak fashioned, karena sebelum menjadi First Lady Perancis, Carla adalah seorang supermodel.


Referensi & Foto :
Kitten-Heels,Wikipedia
www.simplybe
rebloggingdonk
www.dailymail
www.nydailynews
www.usmagazine
forums.thefashionspot
www.popsugar
onthisdayinfashion

April 15, 2015

Sepatu Wanita Hak Rendah Kitten Heels

by , in
Sepatu Wanita Hak Rendah Kitten Heels

Model Sepatu Wanita Hak Rendah Terpopuler
Adalah Kitten Heels


Kitten Heels adalah model sepatu wanita dengan hak rendah yang didesain untuk mereka yang kelak akan memakai sepatu hak tinggi.


Meskipun termasuk jenis high heels, Kitten Heels berada dalam kelompok low heels yang memiliki hak paling rendah. Tetapi paling tinggi jika dibandingkan dengan semua sepatu jenis flat dengan model yang menggunakan hak. Top heels-nya memang didesain dengan diameter sama dengan high heels, agar penggunanya terbiasa berjalan sambil mengendalikan keseimbangan.

Seperti model sepatu lainnya yang tidak terlepas dari tuntutan fashion, Kitten Heels mengalami masa booming, kemudian tenggelam beberapa tahun, lalu muncul lagi. Begitu terjadi beberapa kali sejak sepatu wanita ini diperkenalkan pada tahun 1950-an. Uniknya, meskipun cukup populer Kitten Heels dianggap bukan sebagai sepatu fashion.

Mengapa demikian dan bagaimana perkembangannya hingga saat ini  ?

Awalnya Kitten Heels lebih banyak dipakai oleh anak-anak perempuan sampai usia menjelang remaja, agar mereka terbiasa memakai sepatu yang memiliki hak meski ukuran lebih pendek, sebelum memakai sepatu dengan ukuran hak yang lebih tinggi atau high heels seperti yang dipakai oleh para ibu mereka.

Di awal tahun 1950 sepatu wanita hak tinggi atau high heels menjadi sepatu fashion yang sangat populer, semua wanita ingin memakainya agar tidak dianggap ketinggalan jaman. Termasuk para gadis yang belum cukup umur, kehadiran Kitten Heels dengan desain persis high heels tapi berhak pendek itu menjadi solusi.

Karenanya, Kitten Heels di masa itu juga disebut “Trainer Heels”, artinya sepatu untuk berlatih para gadis remaja agar lebih dulu bisa menguasai keseimbangan dengan memakai sepatu hak rendah. Nantinya menjelang dewasa mereka tidak akan mengalamin kesulitan apabila  beralih menggunakan sepatu hak sedang dan akhirnya ke model sepatu dengan hak tinggi

Saat itu ukuran hak Kitten Heels paling tinggi 2 inci atau sekitar 5,08 Cm. Batas ketinggian ini dianggap aman untuk remaja yang kadang-kadang masih menunjukkan perilaku kekanak-kanakan seperti saling kejar, berlarian atau melompat-lompat. Kitten Heels memiliki fungsi  sebagai sepatu yang mengantarkan gadis-gadis ke usia yang pantas untuk memakai High Heels.

Meskipun tidak ditemukan literatur yang menjelaskan mengapa sepatu hak rendah yang populer di tahun 1950-an ini disebut sebagai Kitten Heels.  Tetapi bisa diperkirakan berdasarkan arti Kitten adalah anak kucing, hak rendah tersebut diibaratkan sebagai kaki anak kucing yang belum bisa menapakkan kaki ke tanah secara kokoh, berbeda dengan kaki kucing dewasa yang secara ekstrim bisa digunakan untuk memanjat pohon.

Sepatu Wanita Hak Rendah Kitten Heels

Kitten Heels dengan desain tradisionalnya yang bertahan sampai sekarang memang terkesan sebagai Cone High Heels dengan hak yang diperpendek. Kesannya sebagai “Trainer Heels” mengalahkan aspek fashionnya. Tetapi apabila dengan ukuran hak dan luas top heels yang sama dimodifikasikan kedalam desain yang berbeda, Kitten Heels bisa tampil lebih fashioned.

Sampai akhir tahun 1950-an Kitten Heels dengan desain yang tradisional dari bahan kulit berwarna hitam dengan tinggi hak rata-rata antara 3,5 - 4,75 Cm tersebut tidak saja berhasil menguasai pasar sepatu di Amerika, tetapi meluas sampai ke Eropa. Trend memakai Kitten Heels semakin menguat ketika di tahun 1954 Audrey Hepburn ikut mempopulerkannya melalui film Sabrina yang memperoleh penghargaan sebagai film terbaik di Amerika.

Sepatu Wanita Hak Rendah Kitten Heels

Dalam sejarah Low Heels, selain Kitten Heels model sepatu wanita yang mendominasi “wilayah” sepatu wanita hak rendah ini adalah Spool Heels. Hanya saja desain Spool Heels dengan top heels yang lebih luas untuk tujuan meningkatkan stabilitas mengesankan bahwa model ini memang disediakan untuk “wilayah” hak rendah. Bukan sebagai “trainer heels”

Dibandingkan dengan penampilan model dan style Low Heels lainnya, perbedaan hak Spool Heels tidak begitu nampak. Tetapi model Spool dalam versi High Heels akan nampak berbeda dan lebih anggun. Anehnya, model ini kurang diminati meskipun memiliki stabilitas yang lebih tinggi karena top heelsnya lebih lebar untuk menjamin keamanan penggunanya.

Dalam perkembangan fashion saat ini dimana para desainer bisa lebih mudah menuangkan kreativitas mereka dengan bantuan program komputer dan berbagai jenis bahan sepatu bisa tersedia lebih beragam berkat kemajuan teknologi, membuat hampir semua model dan style sepatu wanita hak rendah menjadi lebih fashioned.

Sepatu Wanita Hak Rendah Kitten Heels
Kitten Heels masa kini yang tampil dengan berbagai sentuhan model dan style.

Meskipun demikian, Kitten Heels versi tradisional yang dirancang dan sempat berjaya di tahun 1950-an masih sering terlihat di berbagai tempat. Bukan lagi dipakai oleh para remaja, melainkan oleh para wanita dewasa. Kitten Heels bukan lagi menjadi trainer heels, melainkan menjadi kelengkapan busana wanita yang bisa memberikan sentuhan feminin, dewasa dan terhormat.


Referensi :
www.wisegeek com
www.shoeshistoryfacts com

April 14, 2015

Kelebihan Sepatu Wanita Hak Rendah

by , in
Kelebihan Sepatu Wanita Hak Rendah

Apa Saja Kelebihan Low Heels ?


Sepatu Wanita Hak Rendah Atau Low Heels memiliki kelebihan yang tak terdapat pada high heel dan flat, mulai dari aspek kesehatan, kenyamanan dan fashion


Low Heels atau sebutan untuk sepatu wanita hak rendah dalam “hierarki” sepatu wanita memiliki posisi di tengah-tengah. Tepatnya memiliki ukuran hak di antara sepatu hak datar dan hak tinggi. Posisi flat yang ekstrim tanpa hak lebih bersifat “primitif” karena cenderung mencerminkan fungsi sepatu sebagai pelindung telapak kaki. Sebaliknya, posisi high heels cenderung “irrasional” karena mengabaikan fungsi dan lebih mengutamakan aspek fashion.

Dibandingkan dengan sepatu flat dan high heels, sepatu wanita hak rendah atau low heels berada dalam posisi moderat. Low Heels tidak mengesampingkan aspek fashion, haknya yang tidak terlalu tinggi juga sama sekali tidak datar, ternyata menjadikannya sebagai satu-satunya jenis sepatu yang paling peduli terhadap kesehatan kaki pemakainya.

Tidak hanya sebatas itu, sepatu hak rendah juga memiliki banyak kelebihan yang menguntungkan penggunanya. Apa saja ?

Sebagai sepatu yang “moderat” Low Heels memiliki kelebihan-kelebihan sepatu flat, meskipun hanya setengahnya. Low Heels juga memiliki kelebihan-kelebihan high heels, meskipun juga hanya setengahnya. Sesuai posisinya yang berada diantara flat dan high heels, low heels juga memiliki kekurangan tetapi kekurangannya tidak seekstrim flat dan high heels.

Pengguna Low Heels tidak bisa sebebas seperti ketika menggunakan sepatu flat yang bisa dipakai melompat, memanjat, bahkan bermain kungfu jika menggunakan flat seperti yang dipakai Bruce Lee. Pengguna Low Heels juga tidak se atraktif seperti ketika menggunakan high heels, dimana setiap langkah yang dilakukan dengan berjingkit akan membuat efek bernuansa erotis.

Secara riel, inilah kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh Low Heels  :

01. Berjalan lebih jauh
Jika dalam keadaan terpaksa, Anda bisa berjalan lebih jauh dengan tetap merasa nyaman meskipun tidak selincah seperti ketika berjalan menggunakan sepatu flat atau sport. Dibandingkan dengan menggunakan high heels, mungkin Anda bisa menempuh jarak yang sama tetapi tidak senyaman menggunakan Low Heels.

Kelebihan Sepatu Wanita Hak Rendah

Pilihan Low Heels dengan desain hak terendah 3,5 Cm model Chunky yang dilengkapi ankle strap atau Mary Jane akan membuat penggunanya senyaman seperti ketika memakai sepatu flat.

02. Aman
Dari aspek kesehatan untuk pemakaian jangka panjang, low heels dijamin paling aman. Banyak efek gangguan kesehatan kaki dialami para wanita yang terus menerus menggunakan High Heels, sehingga daftar dan uraiannya terlalu panjang untuk disertakan dalam artikel ini, untuk itu disediakan artikel secara khusus. Hal yang hampir sama juga bisa terjadi pada pengguna sepatu Flat, dalam arti tanpa hak sama sekali, meskipun tak separah efek High Heels.

Dalam praktek penggunaannya secara langsung, karena tidak setinggi High Heels maka Anda terhindar dari kemungkinan terkilir atau terjatuh di muka umum dan menjadi perhatian orang banyak. Kitten Heels misalnya, memiliki hak sama persis dengan Stiletto hanya ukurannya dipangkas lebih pendek. Banyak wanita menggunakan Kitten Heels sebagai sepatu kerja yang aman sekaligus fashioned.

03. Fashioned
Low Heels yang diaplikasikan dengan beragam model dan style, asalkan bisa dipadupadankan secara harmonis dengan busana akan tetap memberikan kesan fashioned untuk penggunanya di mana pun dan dalam kesempatan apa pun. Hal ini tidak bisa dilakukan oleh High Heels yang sifatnya suka pilih-pilih lokasi dan  kesempatan.

Desain sepatu Flat era 2015 memang memiliki lebih banyak sentuhan fashion, sehingga bisa memberi efek elegan terhadap penggunanya. Tetapi untuk bisa diterima sepenuhnya masih membutuhkan waktu, karena kalangan penyuka fashion masih “terikat” mindset lama yang cenderung menganggap bahwa flat identik dengan sepatu casual.

Kelebihan Sepatu Wanita Hak Rendah
Low Heels saat ini didesain dengan beragam aplikasi yang fashioned.

Fashion bukan sebuah wilayah otoriter yang mengharuskan seorang wanita secara mutlak berbusana dengan ketentuan-ketentuan yang tak bisa ditawar. Sebagai bagian yang tidak terpisah dari busana, sepatu wanita juga tidak terlepas dari fashion yang menuntut inovasi dan kreativitas untuk menghasilkan aplikasi model dan style yang baru secara terus menerus.

Masalahnya akan dikembalikan kepada diri Anda sendiri, bagaimana secara smart mempertimbangkan aspek fungsi, aspek kesehatan dan aspek fashion secara harmonis. Sehingga sepatu pilihan Anda bisa menjadi bagian dari busana yang secara sinergis akan memberikan dukungan optimal bagi penampilan Anda.


Referensi :
www.health com
shoes.about com
www.dailymail
April 13, 2015

Model Sepatu Wanita Hak Rendah

by , in
Model Sepatu Wanita Hak Rendah

Pastikan Pakai Sepatu Low Heels
Agar Anda Hanya Punya Satu Masalah


Memilih model sepatu wanita hak rendah akan menghindarkan Anda dari banyak masalah, kecuali satu. Apa itu ?


High heels atau sepatu wanita hak tinggi membawa resiko besar bagi penggunanya, semua wanita sudah tahu hal itu. Ketika beberapa hasil penelitian medis menyimpulkan bahwa ternyata sepatu hak datar atau flat juga bisa mengakibatkan gangguan kesehatan kaki. Maka satu-satunya alternatif adalah sepatu wanita hak rendah atau low heels.

Tetapi tak perlu menolak high heels, juga tetaplah mengkoleksi sepatu flat karena kedua jenis sepatu ini adalah perangkat fashion yang selalu diperlukan pada kesempatan tertentu. Setidaknya, kini para wanita tidak perlu dipusingkan dalam memilih jenis sepatu yang dipastikan bisa menjamin kesehatan kaki.

Meskipun demikian, masih tersisa satu masalah yang harus dihadapi. Apa itu ?

Memastikan untuk lebih sering menggunakan jenis sepatu hak rendah atau low heels adalah pilihan yang didasarkan pada hasil penelitian medis mutakhir. Karena itu pula di masa datang Anda akan lebih memprioritaskan membeli sepatu jenis ini. Mindset Anda juga berubah, bahwa wanita tidak hanya perlu tampil fashioned tetapi juga harus sehat.

Dalam implementasinya Anda sudah mulai membatasi diri untuk menggunakan high heels dan lebih selektif memilih kesempatan untuk memakai flat. Karena jika terjadi akibat yang paling buruk, misalnya kaki terkilir, bengkak atau cedera pada sendi jari kaki, Anda justru akan tampil dengan satu kaki bersepatu sedang satunya lagi menggunakan sandal jepit dengan pergelangan kaki yang dibalut perban.

Itu jelas bukan penampilan fashioned ! Apalagi Anda harus berjalan dengan bantuan tongkat penyangga, maka klop sudah untuk menjadi sebuah penampilan yang memprihatinkan dan sekaligus mengundang belas kasihan.

Dengan mindset yang baru, jika Anda ingin memiliki high heels lagi, maka Anda akan bersikap lebih selektif. Secara alamiah wawasan fashion Anda juga harus meningkat agar bisa menjatuhkan pilihan pada high heels yang benar-benar memberi efek fashion secara optimal untuk penampilan Anda.

Hal yang sama jika Anda ingin membeli flat, meskipun di pasar sepatu ditawarkan banyak sekali style, kelak pilihan itu hanya untuk sepatu hak datar yang tidak datar. Dengan memprioritaskan pilihan tersebut, maka banyak flat yang tidak memenuhi kriteria sudah tersisih, hal ini justru akan membuat Anda lebih mudah untuk melakukan seleksi.

Dengan memprioritaskan untuk memakai sepatu jenis Hak Rendah atau Low Heels, maka berbagai masalah kesehatan kaki yang mungkin Anda hadapi sudah tersisihkan sejak dini. Tapi bukannya Anda tidak menghadapi masalah sama sekali, ada masalah baru yang cukup fundamental, meskipun mungkin juga menjadi tantangan yang “menyenangkan”. Yakni jenis Low Heels memiliki karakteristik tersendiri, selain itu juga terdiri dari ribuan aplikasi style dan model.

Sepatu wanita hak rendah atau Low Heels memiliki “wilayah” ketinggian antara 3,5 Cm hingga 6,35 Cm. Beberapa pengguna merasa nyaman memakai Low Heels di ukuran pertengahan untuk model tertentu. Sementara untuk model lainnya lebih suka memilih Low Heels di ukuran yang mendekati Mid Heels.

Wanita lain suka memakai model d’Orsay dengan heels di ukuran 5 Cm, ketika melihat temannya memakai model yang sama tetapi dengan heels di batas ketinggian maksimal, yakni 6,35 Cm, dia pun ingin mengganti d’Orsaynya agar lebih tinggi. Ternyata saat dipakai tak bisa senyaman yang dirasakan temannya, solusinya harus ditambah ankle strap, padahal dia tidak suka style tersebut.

Low Heels identik dengan model Kitten Heels yang desainnya persis seperti Stiletto, hanya saja heels-nya “dipendekkan” di antara 3,5 Cm - 6,35 Cm. Beberapa orang bisa bergerak dengan lincah dalam berbagai aktivitas dengan Kitten Heels setinggi 6 Cm, tapi sebagian yang lain sulit menjaga keseimbangannya dengan Kitten Heels 4 Cm. Kini dia mencari model alternatif yang keseimbangannya bisa dia kendalikan.

Kebanyakan wanita yang bertubuh gemuk dan memiliki betis besar mengira cocok menggunakan Low Heels 6 Cm dengan model Chunky tanpa platform, memang keseimbangannya bisa terkendali dengan baik. Tetapi masalahnya terjadi di ujung jari kaki yang terasa linu dan nyeri setiap kali selesai memakai sepatu tersebut. Apakah perlu diaplikasi dengan open toe atau t-bar ?

Model Sepatu Wanita Hak Rendah
Penampilan Low Heels dalam berbagai style

Masih ada banyak masalah seperti halnya pada jenis dan model sepatu yang bukan Low Heels. Tetapi masalah yang bersifat prinsip menyangkut kesehatan kaki sudah tersingkirkan. Masalah Low Heels yang akan Anda hadapi bersifat individual yang pemecahannya memerlukan analisis dari Anda sendiri karena menyangkut masalah kenyamanan dan cita rasa fashion.

Jika Anda pecinta sepatu fashion, Anda tidak akan merasa sedang menghadapi masalah. Tetapi menerima tantangan yang menyenangkan.


Referensi :
en.wikipedia.org
allwomenstalk.com
lowheelshoes.net
April 12, 2015

Sepatu Wanita Hak Rendah

by , in

Sepatu Wanita Hak RendahSepatu Wanita Hak RendahSepatu Wanita Hak RendahSepatu Wanita Hak Rendah

Sepatu Hak Rendah
Yang Tak Pernah Jadi “Tersangka”

Sepatu wanita hak rendah tidak pernah menjadi “tersangka” yang mengakibatkan jatuhnya korban seperti high heels dan flat,
bahkan sejak abad 16 sudah lebih dulu menjadi sepatu fashion.


Meskipun semua sepatu yang memiliki hak diklasifikasikan sebagai high heels, tetapi setiap model memiliki tinggi tumit yang berbeda-beda, sehingga klasifikasi high heels dibagi menjadi tiga, yaitu high heels atau hak tinggi, mid heel atau hak sedang dan low heels atau hak rendah. Sedangkan sebutan hak datar atau flat ditujukan untuk sepatu yang memiliki hak dibawah low heels atau sama sekali tidak memiliki hak.

Disebut high heels apabila sepatu didesain dengan konstruksi pada bagian tumit lebih tinggi dibandingkan dengan telapak kaki bagian depan. Sepatu yang tinggi karena memiliki sol tebal atau platform, tidak termasuk sebagai high heels jika di bagian tumitnya rata seperti sepatu hak datar atau flat. Tetapi bila high heels menggunakan platform, maka ketinggiannya bisa mencapai ukuran maksimal.

Apa kelebihan sepatu hak rendah atau low heels dibandingkan hak tinggi dan hak datar ?

Tak bisa dipungkiri bahwa high heels, terutama Stiletto tetap menjadi primadona sepatu wanita dan prioritas pilihan untuk tampil elegan sekaligus seksi. Tapi juga tak bisa disangkal bahwa Stiletto high heels mengandung resiko paling besar, mulai dari kemungkinan terkilir hingga cedera pada beberapa bagian kaki yang seharusnya bukan untuk menahan beban seluruh badan pemakainya.

Fenomena pergeseran model hak sepatu


Kehadiran chunky heels dan platform yang menunjukkan tanda-tanda akan menjadi trend terutama oleh para pengguna sepatu di kalangan remaja memang menjadi ancaman bagi Stiletto. Tetapi sebaliknya pula justru menempatkan Stiletto high heels pada posisi yang semakin eksklusif. Karena hanya mampu dipakai oleh wanita yang benar-benar menginginkan penampilan optimal dengan menanggung segala resiko.

Sejak kehadiran Stiletto kemudian disusul dengan berbagai style high heels di dunia fashion, kalangan medis menemukan banyak kasus gangguan kesehatan kaki yang disebabkan karena pemakaian high heels. Mulai dari penyebab nyeri mulai dari ujung jari kaki, nyeri lutut kaki, nyeri punggung atas sampai sakit kepala. Bahkan hasil penelitian terakhir memungkinkan untuk menjadikan high heel sebagai “tersangka” yang menyebabkan jatuhnya korban-korban osteoarthritis.

Berdasarkan fakta bahwa high heels menjadi penyebab gangguan kesehatan, tentunya jika dipertentangkan secara diametral, maka sepatu hak datar atau flat adalah sepatu yang paling sehat. Tetapi kenyataannya juga tidak, hasil penelitian yang dilakukan kalangan medis menemukan bahwa sepatu flat yang benar-benar rata dengan permukaan lantai, setiap digunakan melangkah tidak bisa menyerap beban berat tubuh penggunanya secara memadai.

Sepatu flat yang tidak dilengkapi dengan bantalan kaki di bagian tumit itu dapat menyebabkan otot-otot kaki, tulang belakang kaki di bagian bawah, pembuluh darah dan sendi bagian kaki harus menerima beban lebih banyak. Sehingga dalam jangka panjang para pengguna sepatu hak datar beresiko mengalami kram, nyeri otot dan sakit punggung, serta masalah pada persendian lutut.

Meskipun hasil penelitian itu menjadikan sepatu wanita dari jenis high heels sampai ke flat sebagai “tersangka” utama, pada kenyataannya tak pernah ditemukan kenaikan statistik yang mencolok dari para korban sepatu high heels maupun sepatu flat. Karena kedua jenis sepatu tersebut bagi wanita modern tidak secara mutlak difungsikan sebagai alas kaki, melainkan sebagai perangkat fashion.

Karena itu dalam kenyataan sehari-hari tidak pernah kita jumpai seorang wanita yang selalu memakai Stiletto high heels sejak dari bangun tidur, saat sedang  mandi, berangkat bekerja sampai malam harinya masuk kembali ke kamar tidur dengan menggunakan sepatu yang sama. Secara naluriah jika pengguna high heels merasakan sakit pada kakinya, maka dia akan segera mengistirahatkannya, entah dengan cara apa dan kesempatan yang bagaimana.

Sedangkan berdasarkan pertimbangan fashion, tidak berarti bahwa yang namanya satu model sepatu harus selalu dipakai di kaki. Di luar kalangan fashion banyak yang kurang memahami, meskipun sepatu wanita hanya terdiri dari dua jenis, yaitu hak tinggi dan hak datar, tetapi aplikasi model dan stylenya mencapai ratusan ribu bahkan jutaan. Masing-masing aplikasi tersebut mempunyai padanan busana yang berbeda-beda untuk ditampilkan pada kesempatan yang berbeda pula.

Apa jenis dan model sepatu wanita yang paling nyaman dan aman, tetapi juga fashioned ?

Pilihan utamanya adalah semua jenis sepatu hak rendah atau Low Heels. Meskipun awalnya tidak pernah dikategorikan dan disebut Low Heels, sepatu jenis ini sudah menjadi sepatu fashion sejak abad 16. Desainnya memang berbeda dengan Low Heels di masa kini karena disesuaikan dengan bahan-bahan sepatu yang ada di masa itu, tetapi unsur-unsur estetikanya masih memancarkan pesona.

Jenis sepatu high heels yang dicirikan dengan posisi tumit lebih tinggi ini diciptakan oleh Catherine de Medici  pada tahun 1533 menjelang pernikahannya dengan Henry II dari Prancis. Saat itu Catherine yang masih berusia 14 tahun merasa rendah diri karena memiliki postur tubuh kurang tinggi jika berdiri disamping sang calon mempelai pria yang juga calon Raja Perancis.

Agar memiliki penampilan yang sempurna, maka Catherine memesan sepatu khusus kepada tukang sepatu kerajaan. Sepatu tersebut didesain dengan posisi tumit lebih tinggi, sehingga saat dipakai seperti sedang berjingkit. Posisi ini bisa menambah tinggi  badan pemakainya. Di masa itu memang sudah populer sepatu model Chopin yang berukuran tinggi, tetapi ketinggiannya disebabkan oleh tambahan pada ukuran platform. Tingginya ukuran chopine lebih cenderung menjadi simbol status sosial pemakainya; akibatnya beberapa sepatu model Chopin memiliki ukuran sampai 50 centimeter.

Jika Chopin dibandingkan dengan sepatu yang didesain Catherine, maka konstruksi chopin bisa disebut sebagai "sepatu tinggi" dan bukan "sepatu hak tinggi" karena ketinggian ukurannya disebabkan oleh tambahan platform, sementara posisi telapak kaki penggunanya tidak berbeda dengan memakai sepatu flat biasa.

Konstruksi sepatu yang dipesan Catherine dengan posisi tumit lebih tinggi sekitar 2 inci atau 5,04 centimeter itu sekaligus menjadi sepatu hak tinggi atau high heels yang pertama kali hadir dalam sejarah dunia fashion. Secara lebih spesifik ukuran heels tersebut dalam kategori high heels modern termasuk dalam sub kategori low heels.

Sepatu Wanita Hak Rendah Catherine
Catherine de Medici yang merancang high heels pada usia 14 tahun karena ingin tampil dengan tubuh lebih tinggi di saat pernikahannya dengan Henry II.

Dalam berbagai literatur tentang sejarah dan perkembangan sepatu, Catherine de Medici tercatat sebagai penemu high heels yang pertama kali. Entah disengaja atau tidak, upaya Catherine untuk tampil lebih tinggi telah memberikan kontribusi yang sangat penting bagi sejarah dan perkembangan sepatu fashion. Low heels hasil desain Catherine juga menjadi warisan untuk memperkokoh eksistensi Perancis sebagai salah satu negara yang menjadi pusat mode dunia.

Dimasa hidupnya, perangkat fashion yang dikenakan Catherine de Medici, lebih lagi sepatu hasil desainnya itu merupakan model baru, selalu menjadi panutan bagi kalangan kerajaan dan para bangsawan. Catherine de Medici resmi menjadi Ratu Perancis pada usia 28 hingga 40 tahun atau dari tahun 1547 sampai 1559. Penemu high heels ini meninggal pada tahun 1589 di usianya yang ke-70.

Sepatu Wanita Hak Rendah
Selain Chopin, low heels di abad 16 sudah menjadi sepatu fashion.

Area sepatu hak rendah


Jenis sepatu hak rendah atau low heels memiliki rentang ketinggian hak diatas 3,5 Cm sampai 6,35 Cm. Ukuran terendah 3,5 Cm tersebut didasarkan pada ukuran rata-rata terendah dari kebanyakan Kitten Heels, yakni model sepatu yang identik sebagai Low Heels. Kitten Heels dirancang untuk para gadis remaja dengan tujuan agar lebih dulu terbiasa menggunakan hak terendah, sehingga jika  mereka dewasa dan ingin menggunakan sepatu dengan hak yang lebih tinggi tidak akan merasa canggung dan bisa memelihara keseimbangan dengan lebih baik.

Sedangkan batas hak atau heels pada rentang tertinggi 6,35 Cm didasarkan pada kategori yang digunakan oleh Gucci dan Jimmy Choo. Beberapa rumah mode dan desainer memiliki ukuran-ukuran berbeda untuk kategori Low Heels, meskipun tak berselisih banyak. Tinggi hak mulai 6,36 Cm hingga 8,89 Cm merupakan wilayah yang dimiliki jenis sepatu Mid Heels atau Hak Sedang. Selebihnya masuk dalam kategori High Heels.

Sepatu Wanita Hak Rendah
Di area low heels banyak sepatu wanita yang berpenampilan stylish.

Sepatu wanita hak rendah atau Low Heels yang didesain dengan model dan style apa pun, konstruksinya akan selalu berdampak mendistribusikan berat badan pemakainya secara merata ke seluruh telapak kaki. Selain itu Low Heels pada umumnya memiliki kestabilan yang tinggi, sehingga pemakainya dapat melakukan aktivitas lebih beragam tanpa merasa kesulitan dan khawatir kakinya terkilir.

Tingkat kestabilan Low Heels tergantung pada aplikasi modelnya. Heels milik Kitten lebih memerlukan penguasaan keseimbangan dari penggunanya dibandingkan jika menggunakan heels milik Spool. Tetapi jika diaplikasikan dengan heels milik Chungky, tingkat kestabilannya bisa mencapai titik optimal, meskipun di sisi lain aspek fashionnya harus lebih ditekankan pada padanan busana secara keseluruhan.

Selain itu, tingkat stabilitas sepatu bisa sama meskipun ukuran tinggi hak antara keduanya berselisih cukup banyak. Misalnya sepatu low heels dengan ukuran hak setinggi 5 centimeter yang mengadopsi model Stiletto masih menyimpan lebih banyak resiko jika dibandingkan dengan block high heels setinggi 10 centimeter. Konstruksi model heel terutama pada top heels, yaitu bagian heels yang bersentuhan dengan lantai sangat berpengaruh pada stabilitas sepatu.

Sepatu Wanita Hak Rendah
Meskipun ukuran tinggi heelsnya berbeda, high heels ini memiliki tingkat stabilitas yang sama sesuai dengan model dan aplikasinya.

Efek visual dari masing-masing model heel dengan variasi style, warna dan bahan yang digunakan juga bisa berbeda-beda. Berikut adalah gambaran dari beberapa model heels masing-masing dengan tinggi hak 6,5 centimeter, ukuran tersebut merupakan ketinggian mendekati maksimal dari batas kategori low heels 6,89 sentimeter.

Sepatu Wanita Hak Rendah
Block heels round toe memiliki tingkat stabilitas optimal dan paling aman dan nyaman untuk digunakan dalam berbagai aktivitas.

Low heels yang didesain dengan model block heels dan diaplikasi dengan style round toe membuat ketinggian heelsnya maupun panjang sepatu secara visual terkesan menjadi lebih pendek  Warna upper dengan heels yang dibuat berbeda justru menambah kesan pendek tersebut, padahal untuk low heels dengan ketinggian hak 6,5 sentimeter, model ini memiliki stabilitas yang paling tinggi, paling aman dan paling nyaman digunakan.

Sepatu Wanita Hak Rendah
Chunky heels memiliki stabilitas tinggi, tetapi style pointed toe kurang nyaman digunakan pemilik jari kaki bertype Roman, Germanic dan Celtic.

Dengan ukuran hak yang sama tinggi, yakni 6,5 centimeter low heels yang didesain dengan model chunky, diaplikasi dengan stylie pointed toe meski tidak dalam bentuk terlalu ekstrim, mengesankan seperti mid heels dan berpenampilan lebih stylish. Tetapi tingkat stabilitasnya masih berada dibawah block heels, kenyamanannya juga akan berkurang jika digunakan oleh mereka yang memiliki jari kaki bertype Roman, Germanic dan Celtic, yaitu type jari kaki yang cenderung berbentuk kotak.

Sepatu Wanita Hak Rendah
Cone low heels pointed toe tampil lebih cantik tapi tingkat stabilitasnya kurang dan tidak bisa digunakan secara nyaman oleh setiap wanita.

Low heels atau sepatu hak rendah ini didesain dengan model cone heels yang mirip stiletto, mengaplikasi style pointed toe dengan bentuk yang lebih runcing. Dampaknya selain kurang nyaman dipakai khususnya untuk jari kaki bertype Roman, Germanic dan Celtic, juga memiliki stabilitas yang lebih rendah. Tetapi sebaliknya, model low heels ini memiliki penampilan yang lebih cantik dan lebih elegan. 

Sepatu Wanita Hak Rendah
Cone booties didesain dengan satu bahan dan warna yang sama, terkesan lebih elegan tapi style pointed toe menyebabkan ketidaknyamanan untuk jari kaki bertype tertentu.

Dihadirkan dalam bentuk booties pointed toe dengan bahan kulit berwarna hitam, heelsnya juga dibalut kulit dengan warna yang sama mkembuat low heel ini tampil sangat cantik dan elegan. Tetapi pilihan style pointed toe pada bagian depan sepatu bisa mengurangi kenyamanan di saat memakainya. Hak yang memakai model cone heels juga membuat stabilitasnya berkurang.

Model low heels ini masih dalam kondisi sesuai fungsinya sebagai alas kaki. Agar bisa menjadi perangkat fashion harus dikombinasikan dengan model busana yang secara terintegratif mampu membentuk sinergitas dalam menampilkan penggunanya sesuai citra yang dikehendaki. Efektifvitas dalam mengkombinasikannya akan tergantung pada kepiawaian seseorang, dan hal itu ditentukan oleh faktor seberapa luas wawasan serta kepekaan fashion masing-masing wanita.

Sepatu Wanita Hak Rendah
Penampilan low heels yang diaplikasikan dengan berbagai model dan style.

Trend masa depan berorientasi kenyamanan dan keamanan


Perkembangan sepatu fashion dalam beberapa tahun terakhir dapat diamati melalui fashion week yang diselenggarakan di pusat kota-kota mode dunia seperti Paris, Milan, London dan New York setiap menjelang pergantian musim gugur dan musim semi. Jika dicemati, terjadi pergeseran model heels dari Stiletto dan Cone yang memiliki top heels kecil ke model chunky atau block dengan top heels yang lebar.

Fenomena tersebut mengindikasikan perubahan cara pandang konsumen yang mulai berubah lebih rasional dalam mengapresiasi model-model sepatu yang lebih nyaman dan aman untuk digunakan. Bukan lagi semata-mata didasarkan pada aspek fashion dan kecantikan. Perubahan cara pandang ini tidak terlepas dari puiblikasi yang sering dilakukan oleh kalangan medis mengenai hasil-hasil penelitian mereka terhadap efek high heels yang mengakibatkan gangguan kesehatan kaki.

Sementara itu jenis sepatu flat juga mulai mendominasi pasar fashion, selain jenis ini lebih nyaman dan aman digunakan juga penampilannya menjadi lebih beragam. Para desainer dan rumah mode dalam beberapa tahun terakhir semakin banyak menampilkan sepatu flat dengan desain yang mengaplikasikan berbagai style. Sepatu flat masa kini sangat berbeda dibandingkan dengan flat terdahulu yang terkesan didesain seadanya asal bisa difungsikan sebagai alas kaki. Nampaknya sepatu flat juga menjadi alternatif selain model chunky untuk memilih dan memakai sepatu yang nyaman, aman dan fashioned.

Di sisi lain, konsumen remaja yang memasuki usia dewasa dan mulai memperhatikan pentingnya aspek fashion untuk penampilan mereka cenderung memilih high heels model chunky. Kecenderungan remaja yang lebih suka bersikap serba instant merupakan alasan yang paling kuat untuk menjatuhkan pilihan pada high heels yang bisa langsung dipakai tanpa memerlukan latihan.

Sepatu Wanita Hak Rendah
Block heels menjadi favorit remaja karena tingginya ukuran heels tetap diikuti dengan tingkat stabilitas yang sama.

Sepatu Wanita Hak Rendah
Meski terkesan kurang stylish, block heels menjadi prioritas pilihan remaja karena tingkat stabilitasnya yang tinggi bisa mendukung berbagai aktivitas.

Para remaja ini akan menjadi embrio bagi pasar chunky dan block heels dalam beberapa tahun ke depan. Kesadaran konsumen terhadap pentingnya kesehatan yang semakin meningkat dari tahun ke tahun juga akan menjadi salah satu faktor yang mendukung eksistensi chunky heels dalam pasar sepatu fashion. Sebaliknya akan mempersempit pasar model stiletto dan cone heels.

Sementara dalam masa transisi tersebut jenis sepatu yang memiliki posisi paling strategis adalah low heels. Hanya sepatu hak rendah yang bisa “menetralisir” stabilitas model Stiletto dan Cone heels yang rendah menjadi sepatu yang lebih mudah dikuasai. Selain itu, jika low heels mengaplikasikan style yang digunakan oleh sepatu jenis flat, maka penampilannya akan lebih fashioned karena memiliki heels lebih tinggi dengan tingkat kenyamanan dan keamanan yang hampir tak berbeda.

Jika Anda bukan termasuk wanita yang terlalu memperhatikan  jenis sepatu, Low Heels memiliki banyak style dan model yang mudah dipilih untuk mendukung Anda tetap berpenampilan fashioned di setiap kesempatan. Meskipun mungkin tidak optimal, tapi menjamin Anda tidak dianggap ketinggalan jaman tanpa harus menanggung resiko sebagai umumnya pengguna high heels, dalam hal ini karena low heels memiliki resiko terendah. Beberapa model heels bahkan sama sekali tak beresiko.

Anda bisa dengan nyaman menggunakan sepatu berjenis high heels seperti layaknya sepatu flat. Konstruksi sepatu low heels (kecuali untuk model stiletto atau cone)  yang berselisih tidak jauh dari ukuran tinggi maksimal sepatu flat 3,5 centimeter, secara teoretis tidak mempengaruhi stabilitas sehingga pengguna low heels tidak perlu dituntut untuk melakukan adaptasi sebelum menggunakannya.

Jika Anda penyuka fashion, keputusan untuk memprioritaskan koleksi sepatu hak rendah akan berdampak Anda bisa lebih memfokuskan pilihan pada busana untuk padanannya. Hal ini juga akan membuat Anda lebih efektif melakukan pilihan dan mengkombinasikan Low Heels untuk mendapatkan efek fashion, kenyamanan dan keamanan secara optimal di saat memakainya.

Tags : sepatu-wanita-hak-rendah

Artikel Terkait dengan “Sepatu Hak Rendah Tak Pernah Jadi “Tersangka”” : 

Pastikan Pakai Sepatu Low Heels 
Apa Saja Kelebihan Low Heels ?
Model Sepatu Wanita Hak Rendah Terpopuler Adalah Kitten Heels  

Referensi dan Foto Artikel Sepatu Hak Rendah Tak Pernah Jadi “Tersangka” : 
01. Realizing The Importance Of Low Heel Shoes
02. High Heel Peek Toe Bridal Shoes White Satin
03. Chopine
04. 10 Shoes Styles To Wear This Summer
05. High Heels
06. The History of High Heels