Sepatu Wanita dengan model T-Bar hadir menyusul popularitas Mary Jane. Jika model sepatu yang diilhami dari komik Buster Brown itu memiliki keunggulan dari fungsi utamanya untuk menambah keamanan dan sekaligus kenyamanan penggunanya, maka model T-Bar juga memiliki fungsi yang sama. Bahkan mungkin memberikan keamanan dan kenyamanan lebih.
Tetapi tidak semua konsumen bisa menerima setiap model sepatu, karena setiap konsumen memiliki persepsi berbeda-beda. Kebutuhan konsumen terhadap sepatu berbanding dengan tingkat sosial ekonomi dan kepekaan terhadap penampilan. Sebagaian besar masyarakat masih belum peka terhadap perbedaan model sepatu, bahkan masih banyak yang belum mengenal model sepatu yang sedang dipakainya.
Bagi penggemar sepatu, mungkin perbedaan kecil antara Mary Jane dengan T-Bar bisa menjadi masalah serius. Mengapa demikian ?
Dalam dunia fashion, kemanan dan kenyamanan saja tidak cukup. Contohnya, popularitas high heels yang memiliki ukuran ketinggian maksimal, Stiletto tak pernah surut dan tetap menjadi primadona di dunia fashion. Meskipun banyak pengamat dan kalangan medis tidak pernah bosan mengingatkan bahaya Stiletto bagi penggunanya. Para wanita tak pernah jera untuk memakainya, karena efeknya untuk mendukung penampilan memang sangat fantastis.
Model T-Bar adalah penambahan strap atau tali kecil pada bagian tengah strap Mary Jane lalu dihubungkan ke Toe Box. Sehingga Model T-Bar memberikan tambahan penahan pada kaki pengguna, tetapi sebaliknya juga menutup kaki pada sepatu dengan model Vamp lebar. Sementara tujuan ruang terbuka untuk memasukkan kaki ke dalam sepatu ini adalah menampakkan lebih banyak bagian kaki penggunanya agar terkesan lebih panjang dan ramping.
Para penganut aliran yang fanatik pada penampilan kaki secara optimal, pada dasarnya kurang bisa menerima kehadiran Mary Jane. Apalagi untuk menerima T-Bar yang mereka anggap identik sebagai perusak penampilan kaki. Belum lagi jika Mary Jane atau T-Bar didisain dengan variasi beberapa strap, kesannya justru semakin rimbun dan menutup hampir seluruh permukaan kaki.
Tetapi di pasar sepatu wanita yang memiliki segmentasi beragam, para produsen dan disainer sepatu selalu menemukan celah di antara segmen yang sudah ada. Perkembangan dunia fashion ditunjang kemajuan teknologi menghadirkan material baru untuk bahan baku sepatu, sehingga memungkinkan munculnya disain-disain revolusioner untuk menutup kekurangan-kekurangan sebelumnya.
Perkembangan di dunia fashion semakin mengarah pada tujuan untuk menampilkan seorang wanita sebagai pribadi secara utuh. Dalam pengertian estetik, maka antara pakaian, perhiasan, sepatu serta asesories termasuk tas, dompet bahkan kacamata bukan bagian yang terpisah-pisah. Melainkan harus menjadi suatu kesatuan yang terkait dan saling mendukung untuk mencapai efek maksimal bagi penggunanya.
Karena itu, model di jaman baheula pun bisa dimodifikasi untuk ditampilkan kembali menjadi bagian dari perangkat fashion, sejauh elemen-elemen itu bisa menjadi sinergi untuk menghasilkan efek yang dikehendaki. Dalam hal ini tentu saja tergantung kepada kesetaraan tingkat pemahaman estetika antara konsumen dan disainer. Demikian pula dengan model sepatu, misalnya Mary Jane yang sudah berusia lebih dari satu abad tetapi tetap eksis di dunia fashion berkat berbagai variasi dan modifikasi yang disesuaikan dengan tren yang selalu berubah.
Model T-Bar mulai dikenal setelah Mary Jane booming di tahun 1920, karena pada saat itu sepatu mulai bisa diproduksi secara massal, kalkulasi harga satuannya membuat model Mary Jane menjadi sepatu murah sehingga bisa dijangkau oleh lebih banyak konsumen. Tetapi beberapa literatur mencatat baik sepatu dengan model Mary Jane atau Model T-Bar sudah digunakan di Eropah meskipun oleh kalangan terbatas. Model T-Bar mencapai puncak popularitasnya di tahun 1950-an, kemudian mulai meredup pada awal tahun 1960.
Di era kehadirannya T-Bar merupakan sepatu dengan gaya klasik yang sering dianggap sepatu semi-formal. Beberapa sekolah dasar di Inggris mengharuskan murid memakai sepatu model T-Bar sebagai bagian dari seragam mereka. Sepatu model ini biasa digunakan untuk mengikuti upacara keagamaan, menghadiri pernikahan, atau berbagai acara yang dianggap penting dan resmi.
Saat ini, baik Mary Jane maupun T-Bar selalu menjadi bagian dari fashion. Mereka tidak terlalu populer tetapi juga tidak pernah dianggap sebagai model yang ketinggalan jaman. Kreativitas di dunia fashion juga telah menghadirkan “demokrasi” untuk setiap mode. Sepasang sepatu tidak pernah didisain dengan dominasi dari satu model, melainkan kolaborasi dari banyak model.T-Bar yang berupa strap berbentuk T bisa dikombinasikan pada sepatu Flat hingga Wedges, bahkan sampai beragam Cone high heels.
Selain itu, kini kehadiran sepasang sepatu dengan model apapun lebih memiliki jaminan untuk diterima pasar. Wawasan konsumen sepatu juga telah mengalami perkembangan selama beberapa tahun terakhir ini. Mereka tidak hanya membeli sepatu hanya karena fungsinya untuk melindungi kaki, tetapi lebih cenderung mempertimbangkan segi estetiknya dan lebih cerdas untuk merancang penampilan yang dikehendaki. Pilihannya pun menjadi bersifat individual.
Pada perkembangan selanjutnya, pilihan para konsumen yang fashioned juga cenderung menjadi bersifat individual. Tetapi dunia fashion tidak akan pernah kehabisan model sepatu, jika dari jenis hak datar atau flat, ke hak rendah atau low heels sampai hak tinggi diaplikasi dengan berbagai jenis bahan dan style, belum lagi jika mengadopsi model sepatu puluhan bahkan ratusan tahun yang silam, maka sepatu wanita tidak akan pernah kehabisan model baru.
Pada perkembangan selanjutnya, pilihan para konsumen yang fashioned juga cenderung menjadi bersifat individual. Tetapi dunia fashion tidak akan pernah kehabisan model sepatu, jika dari jenis hak datar atau flat, ke hak rendah atau low heels sampai hak tinggi diaplikasi dengan berbagai jenis bahan dan style, belum lagi jika mengadopsi model sepatu puluhan bahkan ratusan tahun yang silam, maka sepatu wanita tidak akan pernah kehabisan model baru.
Dengan demikian setiap model sepatu tidak akan pernah mati, bahkan terus berkembang sejajar dengan perkembangan mode pakaian dan pelengkap busana lainnya. Di dunia fashion sepatu, semakin beragam segmentasi pasarnya maka akan menumbuhkan konsumen-konsumen yang lebih berorientasi pada nilai disain. Kecantikan sepasang sepatu menjadi semakin tergantung kepada seberapa peka konsumen dapat meletakkannya secara tepat menjadi bagian dari seluruh perangkat penampilannya.
No comments:
Post a Comment