June 26, 2014

Sepatu Wanita Model T-Bar

by , in
Sepatu Wanita Model T-Bar

Mengapa T-Bar Bisa Menjadi Model Sepatu di Segala Jaman ?


Sepatu Wanita dengan model T-Bar hadir menyusul popularitas Mary Jane. Jika model sepatu yang diilhami dari komik Buster Brown itu memiliki keunggulan dari fungsi utamanya untuk menambah keamanan dan sekaligus kenyamanan penggunanya, maka model T-Bar juga memiliki fungsi yang sama. Bahkan mungkin memberikan keamanan dan kenyamanan lebih.

Tetapi tidak semua konsumen bisa menerima setiap model sepatu, karena setiap konsumen memiliki persepsi berbeda-beda. Kebutuhan konsumen terhadap sepatu berbanding dengan tingkat sosial ekonomi dan kepekaan terhadap penampilan. Sebagaian besar masyarakat masih belum peka terhadap perbedaan model sepatu, bahkan masih banyak yang belum mengenal model sepatu yang sedang dipakainya.

Bagi penggemar sepatu,  mungkin perbedaan kecil antara Mary Jane dengan T-Bar bisa menjadi masalah serius. Mengapa demikian ?

Dalam dunia fashion, kemanan dan kenyamanan saja tidak cukup. Contohnya, popularitas high heels yang memiliki ukuran ketinggian maksimal, Stiletto tak pernah surut dan tetap menjadi primadona di dunia fashion. Meskipun banyak pengamat dan kalangan medis tidak pernah bosan mengingatkan bahaya Stiletto bagi penggunanya. Para wanita tak pernah jera untuk memakainya, karena efeknya untuk mendukung penampilan memang sangat fantastis.

Model T-Bar adalah penambahan strap atau tali kecil pada bagian tengah strap Mary Jane lalu dihubungkan ke Toe Box. Sehingga Model T-Bar memberikan tambahan penahan pada kaki pengguna, tetapi sebaliknya juga menutup kaki pada sepatu dengan model Vamp lebar.  Sementara tujuan ruang terbuka untuk memasukkan kaki ke dalam sepatu ini adalah menampakkan lebih banyak bagian kaki penggunanya agar terkesan lebih panjang dan ramping.

Sepatu Wanita Model T-Bar

Para penganut aliran yang fanatik pada penampilan kaki secara optimal, pada dasarnya kurang bisa menerima kehadiran Mary Jane. Apalagi  untuk menerima T-Bar yang mereka anggap identik sebagai perusak penampilan kaki. Belum lagi jika Mary Jane atau T-Bar didisain dengan variasi beberapa strap, kesannya justru semakin rimbun dan menutup hampir seluruh permukaan kaki.

Tetapi di pasar sepatu wanita yang memiliki segmentasi beragam, para produsen dan disainer sepatu selalu menemukan celah di antara segmen yang sudah ada. Perkembangan dunia fashion ditunjang kemajuan teknologi menghadirkan material baru untuk bahan baku sepatu, sehingga memungkinkan munculnya disain-disain revolusioner untuk menutup kekurangan-kekurangan sebelumnya.

Perkembangan di dunia fashion semakin mengarah pada tujuan untuk menampilkan seorang wanita sebagai pribadi secara utuh. Dalam pengertian estetik, maka antara pakaian, perhiasan, sepatu serta asesories termasuk tas, dompet bahkan kacamata bukan bagian yang terpisah-pisah. Melainkan harus menjadi suatu kesatuan yang terkait dan saling mendukung untuk mencapai efek maksimal bagi penggunanya.

Karena itu, model di jaman baheula pun bisa dimodifikasi untuk ditampilkan kembali menjadi bagian dari perangkat fashion, sejauh elemen-elemen itu bisa menjadi sinergi untuk menghasilkan efek yang dikehendaki. Dalam hal ini tentu saja tergantung kepada kesetaraan tingkat pemahaman estetika antara konsumen dan disainer. Demikian pula dengan model sepatu, misalnya Mary Jane yang sudah berusia lebih dari satu abad tetapi tetap eksis di dunia fashion berkat berbagai variasi dan modifikasi yang disesuaikan dengan tren yang selalu berubah.

Sepatu Wanita Model T-Bar
Model T-Bar mulai dikenal setelah Mary Jane booming di tahun 1920, karena pada saat itu sepatu mulai bisa diproduksi secara massal, kalkulasi harga satuannya membuat model Mary Jane menjadi sepatu murah sehingga bisa dijangkau oleh lebih banyak konsumen.  Tetapi beberapa literatur mencatat baik sepatu dengan model Mary Jane atau Model T-Bar sudah digunakan di Eropah meskipun oleh kalangan terbatas. Model T-Bar mencapai puncak popularitasnya di tahun 1950-an, kemudian mulai meredup pada awal tahun 1960.

Di era kehadirannya T-Bar merupakan sepatu dengan gaya klasik yang sering dianggap sepatu semi-formal. Beberapa sekolah dasar di Inggris mengharuskan murid memakai sepatu model T-Bar sebagai bagian dari seragam mereka. Sepatu model ini biasa digunakan untuk mengikuti upacara keagamaan, menghadiri pernikahan, atau berbagai acara yang dianggap penting dan resmi.

Saat ini, baik Mary Jane maupun T-Bar selalu menjadi bagian dari fashion. Mereka tidak terlalu populer tetapi juga tidak pernah dianggap sebagai model yang ketinggalan jaman. Kreativitas di dunia fashion juga telah menghadirkan “demokrasi” untuk setiap mode. Sepasang sepatu tidak pernah didisain dengan dominasi dari satu model, melainkan kolaborasi dari banyak model.T-Bar yang berupa strap berbentuk T bisa dikombinasikan pada sepatu Flat hingga Wedges, bahkan sampai beragam Cone high heels.

Selain itu, kini kehadiran sepasang sepatu dengan model apapun lebih memiliki jaminan untuk diterima pasar. Wawasan konsumen sepatu juga telah mengalami perkembangan selama beberapa tahun  terakhir ini. Mereka tidak hanya membeli sepatu hanya karena fungsinya untuk melindungi kaki, tetapi lebih cenderung mempertimbangkan segi estetiknya dan lebih cerdas untuk merancang penampilan yang dikehendaki. Pilihannya pun menjadi bersifat individual.

Pada perkembangan selanjutnya, pilihan para konsumen yang fashioned juga cenderung menjadi bersifat individual. Tetapi dunia fashion tidak akan pernah kehabisan model sepatu, jika dari jenis hak datar atau flat, ke hak rendah atau low heels sampai hak tinggi diaplikasi dengan berbagai jenis bahan dan style, belum lagi jika mengadopsi model sepatu puluhan bahkan ratusan tahun yang silam, maka sepatu wanita tidak akan pernah kehabisan model baru.

Dengan demikian setiap model sepatu tidak akan pernah mati, bahkan terus berkembang sejajar dengan perkembangan mode pakaian dan pelengkap busana lainnya. Di dunia fashion sepatu, semakin beragam segmentasi pasarnya maka akan menumbuhkan konsumen-konsumen yang lebih berorientasi pada nilai disain. Kecantikan sepasang sepatu menjadi semakin tergantung kepada seberapa peka konsumen dapat meletakkannya secara tepat menjadi bagian dari seluruh perangkat penampilannya.


Sepatu Wanita Model T-Bar

Sepatu Wanita Model T-Bar

June 25, 2014

Sepatu Wanita Mary Jane

by , in
Sepatu Wanita Mary Jane

Ketika Mary Jane Tampil

Dengan Wanita-wanita yang Berbeda


Sebagai model sepatu wanita yang aman dan nyaman, Mary Jane juga mampu beradaptasi  di berbagai kesempatan. Kelebihan Mary Jane sebenarnya tidak lebih dari seutas tali, selempang atau strap kecil yang berfungsi “mengikat” sepatu dengan kaki wanita. Dibandingkan tanpa tali, beberapa model sepatu wanita yang lebih mengutamakan penampilan pada saat digunakan kurang memberikan rasa aman dan nyaman pada pemakainya.

Meskipun pada awalnya Mary Jane lebih populer sebagai sepatu anak-anak, karena model ini sesuai untuk perilaku anak-anak yang memiliki tingkat aktivitas fisik lebih tinggi dari orang dewasa, tetapi Mary Jane tidak bisa terlepas dari dinamika dunia fashion. Perannya yang besar dalam memberi rasa aman mempengaruhi para disainer untuk selalu melibatkan Mary Jane. Telah lebih dari satu abad Mary Jane menjadi bagian dari disain berbagai jenis dan model sepatu wanita.

Bagaimana penampilan Mary Jane di berbagai kesempatan ?

Mary Jane adalah sentuhan kecil yang mampu memberi efek bersifat fisik dan bisa dirasakan langsung oleh para wanita, yakni kenyamanan ketika digunakan berjalan sehingga timbul rasa aman. Tapi jika sentuhan Mary Jane dalam disain yang kurang tepat dapat mengurangi optimalisasi penampilan kaki, sehingga akan memberikan efek psikologis kurang menguntungkan bagi pemakainya. Karena kecantikan dan keindahan kakinya tidak bisa ditampilkan secara total.

Bagi para desainer Mary Jane merupakan trik atau “senjata rahasia” jika mereka meragukan desain pada bagian quarter atau vamp kurang bisa memberikan pegangan yang kuat terhadap kaki pengguna, maka jalan terakhir adalah minta bantuan gadis dari awal abad 19 ini. Karena itu, baik sepatu hak tinggi, hak rendah sampai flat atau sepatu hak datar pernah mengaplikasikan strap Mary Jane bukan karena pertimbangan dari aspek fashion-nya, melainkan lebih didasarkan pada pertimbangan teknis.

Karena penampilan seorang wanita secara fisik merupakan kesatuan dari busana yang dikenakan, maka jenis dan model sepatu pilihannya juga harus dipilih secara tepat untuk menghindari kemungkinan terjadi padanan yang kontradiktif. Ketentuan itu nyaris menjadi “undang-undang dasar” bagi para wanita yang peduli pada penampilan mereka. Tetapi bagi Anda yang memerlukan sepatu hanya karena fungsinya untuk melindungi telapak kaki, tidak usah repot. Pakai saja alas kaki paling murah: sandal jepit !

Sepatu Wanita Mary Jane

Sepatu Wanita Mary Jane

Sepatu Wanita Mary Jane

June 24, 2014

Sepatu Wanita Model Mary Jane

by , in

Sepatu Wanita Model Mary Jane

Mary Jane, Model Sepatu Wanita yang

Lebih Nyaman dan Aman


Mary Jane adalah salah satu model sepatu wanita yang bisa diaplikasikan untuk jenis flat maupun high heels. Bagi para wanita penggemar sepatu atau mereka yang sedikitnya  menaruh perhatian terhadap perkembangan dunia fashion, Mary Jane menjadi nama yang sudah cukup akrab.  Di luar dunia fashion, orang mengenal Mary Jane sebagai kekasih Spiderman yang diperankan oleh Kirsten Dunst.

Nama Mary Jane tidak hanya populer di kalangan pecinta sepatu dan penggemar film, juga cukup dikenal oleh kalangan penegak hukum meskipun  Mary Jane bukan seorang kriminal. Pasalnya, para penyalahguna narkoba di AS mengistilahkan Ganja (Cannabis Sativa) dengan banyak sebutan, salah satunya adalah Marijuana, belakangan mereka bosan dengan istilah itu dan menggantinya dengan Mary Jane.

Mengapa sejak kehadirannya pada awal tahun 1900-an  Mary Jane bisa tetap bertahan di segala tren mode sampai sekarang ?

Pada prinsipnya sepatu memiliki fungsi utama sebagai pelindung untuk bagian kaki, fungsi kedua bisa bersifat relatif. Untuk pengguna sepatu yang mengutamakan aspek kenyamanan akan cenderung menomorduakan aspek penampilan, sedangkan mereka yang mengutamakan aspek fashion atau penampilan lebih cenderung menomorduakan aspek kenyamanan.

Awalnya model Mary Jane memiliki bentuk sebagai sepatu flat yang ditambahkan dengan strap, semacam tali atau selempang kecil di bagian tengah, gunanya untuk “mengikat” sepatu pada bagian punggung kaki agar sepatu tidak mudah terlepas ketika digunakan secara ekstrim, seperti melompat, berlari bahkan memanjat pagar. Disain tersebut memberikan tambahan keamanan bagi pengguna tanpa mengurangi aspek kenyamanan.

Disain Mary Jane memang disediakan untuk sepatu anak-anak mengingat mereka lebih bersikap aktif dibandingkan dengan orang dewasa, dengan  “pengikat” bersifat fleksibel tersebut anak-anak bisa bebas berlari-lari tanpa khawatir sepatu mereka terlepas.Pada saat pertama kehadirannya, model Mary Jane tidak hanya tersedia untuk anak-anak perempuan, juga populer digunakan oleh anak laki-laki. Tentu saja dengan model yang sedikit dimodifikasi untuk memberikan perbedaan.

Sejarah Mary Jane dimulai sekitar tahun 1902 dan bukan dari studio fashion, melainkan didisain dalam studio komik untuk dihadirkan sebagai salah satu tokoh dalam komik serial Buster Brown, diciptakan oleh Richard Outcault. Komik strip tersebut mulai diterbitkan pada tanggal 4 Mei 1902 secara bersambung pada harian New York Herald. Tokoh-tokoh dalam komik itu adalah Buster Brown serta adiknya, Mary Jane dan seekor anjing Terrier yang dinamai Tige.

Sepatu Wanita Model Mary Jane
Komik dengan tokoh Mary Jane
Kedua tokoh utama itu, Buster Brown dan Mary Jane ditampilkan dengan menggunakan sepatu bergaya Victorian dengan bentuk datar dan bertali tunggal agar tidak mudah lepas. Dari sisi teknis, bentuk sepatu seperti ini memang lebih mudah digambar, apalagi komik strip tersebut didominasi oleh gambar dari kedua tokoh. Sehingga bisa jadi sepatu bertali tunggal yang dikenakan Buster Brown dan Mary Jane lebih didasarkan pada pertimbangan kemudahan menggambar bagi pelukisnya.

Buster Brown yang diterbitkan secara bersambung ternyata mendapat respon dari kalangan remaja, mereka meniru penampilan kedua tokoh tersebut sampai pada model sepatu yang dipakai Mary Jane. Maka sejak itu, sepatu yang didisain di studio komik justru menjadi tren di kalangan remaja. Dalam perkembangannya, Mary Jane beradaptasi dengan bahan yang berbeda dan dengan tren di dunia fashion. 

Sepatu dengan model Mary Jane sebetulnya telah lama hadir di Eropah, terutama digunakan oleh keluarga kerajaan dan para bangsawan. Karena belum diproduksi secara massal, sepatu jenis ini tidak dikenal oleh setiap orang. Richard Outcault mengadopsinya untuk Buster Brown dan Mary Jane yang kebetulan usia kedua tokoh utama tersebut terbilang anak-anak menjelang dewasa. Pada saat booming, model sepatu ini dianggap sebagai sepatu untuk anak-anak.

Dalam versi asli, model Mary Jane biasanya terbuat dari kulit hitam dan memiliki satu strap tipis sebagai “pengikatnya” dengan cara dikaitkan pada sebuah gesper. Dimasa itu, gesper adalah perangkat baru yang digunakan untuk sepatu, hal ini mendongkrak tren Mary Jane. Bagian depan atau toe box didisain lebar dan bulat untuk memberikan kenyamanan kaki secara optimal, sedangkan solnya dibuat datar atau flat, tetapi disain yang menambahkan hak rendah juga banyak digemari.

Sepatu Wanita Model Mary Jane
Setelah lebih dari satu abad, model Mary Jane masih menjadi pilihan untuk anak-anak.

Model Mary Jane biasa dipakai oleh para gadis remaja dengan kaus kaki atau stoking, kemudian dipadu dengan rok atau blus. Seperti pada awalnya ditiru dari komik dimana tokoh utamanya Buster Brown juga mengenakan sepatu model Mary Jane. Saat pertama kali ngetren, model Mary Jane juga dikenakan oleh remaja laki-laki, umumnya mereka suka model yang menggunakan hak.

Baru pada tahun 1930-an model Mary Jane kurang diminati oleh laki-laki, mereka cenderung menggunakan sepatu bertali atau pantofel. Di kalangan wanita model Mary Jane tetap menjadi favorit, tetapi tidak dalam bentuk awalnya yang saat itu sudah mulai dianggap ketinggalan jaman. Model Mary Jane yang identik dengan penambahan selempang kecil atau hanya seutas tali pada sepasang sepatu tidak banyak mempengaruhi aspek estetikanya.

Kreativitas para disainer yang cenderung ekstrim untuk menghasilkan model agar bisa secara optimal menampakkan seluruh kaki penggunanya, kadang-kadang membuat model sepatu tersebut harus dikenakan dengan ekstra hati-hati. Karena minimnya bagian-bagian sepatu yang bisa “dikaitkan” dengan bagian kaki, membuat pengguna khawatir sepatunya bisa terlepas saat digunakan melangkah. Solusinya adalah Mary Jane.

Ketika sepasang sepatu membutuhkan jaminan agar tidak mudah lepas pada saat dipakai, maka diperlukan tali atau semacam selempang yang bisa digunakan untuk “mengikat” sepatu dengan kaki pengguna. Sekaligus penambahan bagian tersebut tidak boleh mempengaruhi disain sepatu secara keseluruhan, situasi itu dapat diatasi dengan tambahan seutas tali kecil khas model Mary Jane.

Sentuhan Mary Jane yang semula bertujuan menambah keamanan pengguna tetapi bisa diaplikasikan untuk jenis flat dan high heels dengan berbagai model, dengan syarat tetap memperhitungkan sisi disain, tambahan “tali pengaman” ala Mary Jane itu justru menambah nilai estetika pada beberapa model. Model Mary Jane yang terhitung multi fungsi ini membuatnya bisa bertahan dalam berbagai tren fashion.

Meskipun demikian, tak semua penggemar sepatu setuju jika sepatu high heels platform yang dimilikinya disebut sebagai Mary Jane, hanya karena terdapat seutas kulit tipis yang disilangkan pada punggung kaki agar tidak mudah terlepas. Karena kebanyakan konsumen cederung mengasumsikan Mary Jane dengan bentuk dan model konvensional seperti saat pertama kali sepatu ini hadir.

Sepatu Wanita Model Mary Jane
Mary Jane adalah semua model sepatu dengan tambahan bagian pengaman di tengah

Hampir semua jenis high heels, baik dari model cone atau stiletto yang memiliki tumit paling tinggi. Kemudian disusul wedges, puppy sampai kitten yang bertumit paling rendah memiliki model dengan tambahan tali atau selempang untuk fungsi mengikat kaki dengan sepatu agar bisa menambah keamanan dan kenyamanan pengguna. Maka dengan sendirinya model tersebut bisa diklaim sebagai model Mary Jane.

Jika Anda belum memiliki sepatu model Mary Jane, mungkin tidak perlu membeli karena Anda dapat membuatnya sendiri. Caranya mudah, siapkan sepatu flat Anda yang berbahan kanvas atau jeans, lalu buat selempang kecil - bisa digunting dari celana jeans yang sudah tidak terpakai dan belum sempat dibuang. Jahit dan salah satu ujungnya dipasang kancing, ujung lainnya dijahitkan ke salah satu bagian samping sepatu Anda. Jangan lupa di bagian baliknya dijahitkan mata kancing untuk mengaitkan.

Hasilnya, kini sepatu Anda menjadi tidak gampang terlepas ketika Anda gunakan untuk kegiatan yang lebih ekstrim. Intinya, sentuhan Mary Jane diperlukan manakala sebuah disain diperhitungkan kurang aman, dalam arti mudah terlepas saat digunakan berjalan. Jika kemudian model sepatu tersebut diklaim sebagai model Mary Jane, itu terserah Anda masing-masing untuk setuju atau tidak.
June 22, 2014

Model Sepatu Wanita

by , in
Model Sepatu Wanita Kaki Kuda

Model Sepatu Wanita yang Diilhami

Oleh Kaki Centaur


Model sepatu wanita mirip kaki Centaur ini adalah hasil pengembangan high heels model Pump. Sang disainer berhasil mengasosiasikan model sepatu wanita tersebut dengan kaki Centaur, mahluk yang berbadan manusia setengah kuda dalam  mitologi Yunani yang sudah berusia ratusan tahun. Akhirnya  ide kreatif itu direalisasikannya menjadi sepasang sepatu unik.

Centaur adalah salah satu makhluk aneh yang paling dikenal dalam mitologi Yunani. Centaur tinggal di Gunung Pelion dan memiliki hubungan erat dengan Dionysus, dewa anggur dan dewa pesta. Centaur merupakan keturunan dari Centaurus, centaur yang pertama.  Ayah Centaurus adalah seorang manusia yang menjadi penguasa Thessaly, bernama Ixion. 

Bagaimana proses kehadiran Centaur dalam mitologi tersebut ?

Dikisahkan bahwa Ixion mencintai Hera, isteri Zeus sang penguasa tertinggi dalam mitologi Yunani. Sebelum Ixion sempat mengajak Hera berselingkuh, niatnya sudah diketahui Zeus. Untuk mencegah isterinya diselingkuhi Ixion, Zeus menciptakan seorang wanita dari segumpal awan yang mirip dengan Hera, dan diberi nama Nephele.

Model Sepatu Wanita Kaki Kuda
Centaur perempuan dalam mitologi Yunani
Ketika Ixion bertemu Nephele yang disangka Hera, ia pun mengajak melakukan hubungan badan sampai akhirnya Nephele mengandung dan melahirkan anak mereka. Tetapi anak itu tidak berwujud manusia,  melainkan berupa mahluk setengah manusia dan setengah kuda yang kemudian mereka beri nama Centaurus. Kaki Centaur yang tidak berbeda dengan kaki kuda ini memiliki kemiripan dengan bagian toe box pada sepatu high heels model Pump, dari sini kemudian timbul ide untuk mendisain sepatu wanita high heels model kaki Centaur.

Meskipun sepatu ini mengundang kekaguman karena tingginya kreativitas sang disainer, sehingga nota bene menjamin penampilan yang sangat berbeda bagi penggunanya, pada kenyataannya tidak menjadi trend di dunia fashion. Sepatu ini memang menarik tetapi tidak laik untuk digunakan, kecuali pada kesempatan tertentu seperti penyelenggaran carnaval atau fashion show dengan thema khusus..

Hal ini sekaligus menyiratkan bahwa setiap jenis dan model sepatu wanita memiliki pangsa pasar tersendiri sesuai dengan desain, warna, jenis bahan dan tujuan pembuatannya. Khususnya bagi wanita yang secara naluriah beranggapan bahwa penampilan sangat penting untuk memperoleh dukungan sosial, kemudahan memperoleh lingkungan pergaulan, dan untuk menarik perhatian lawan jenis bahkan menunjang karir.

Karena itu, perilaku dalam memilih dan membeli jenis dan model sepatu merupakan ciri dari masing-masing segmentasi pasar sepatu wanita. Secara umum segmen pertama adalah untuk sepatu wanita dengan disain sedang ngetren, diproduksi secara massal agar bisa dijual murah, memiliki merk lokal  atau tidak memberi label merk sama sekali, sebagian menggunakan merk yang mirip dengan merk sepatu terkenal. Para wanita dalam segmen ini berstatus ekonomi menengah ke bawah, mereka memang tidak memerlukan merk, tetapi membutuhkan penampilan sesuai dengan mode yang sedang “in”.

Segmentasi kedua dimiliki oleh produk sepatu wanita import dengan merk terkenal. Mereka yang membeli di pasar ini adalah wanita berstatus sosial ekonomi kelas menengah atas, terutama yang pada peduli merk, kualitas dan kenyamanan. Mereka tidak mempedulikan soal harga, karena memang menyadari bahwa harga terkorelasi dengan kualitas dan kenyamanan sepatu yang mereka butuhkan.

Pasar untuk segmentasi ketiga ini berisi produk terbatas, yakni sepatu wanita yang ditawarkan oleh para fashion designer. Wanita yang menjadi pembeli di pasar ini umumnya berasal dari kalangan dengan status sosial ekonomi kelas atas dan para selebriti. Mereka sangat peduli dengan penampilan ekslusif, karena itu mereka sangat mengenal dan memahami sepatu, sehingga cenderung memperoleh kepuasan dengan menggunakan sepatu wanita yang didisain atau dicustom dengan disain khusus.

Jika bagian-bagian sepatu wanita didisain terlalu ekstrim agar berbeda secara total dari model-model sebelumnya seperti sepatu wanita model kaki Centaur ini, justru tidak memiliki segmen pasar sama sekali.  Sepatu ini diproduksi secara eksklusif dan dijual dengan harga kurs IDR 18 juta per pasang. Tetapi meskipun dijual dengan harga murah, Siapa wanita yang ingin memakai high heels ini agar kakinya terkesan seperti kaki kuda ?

Model Sepatu Wanita Kaki Kuda
Bukan tampil lebih seksi, tapi justru terkesan berkaki kuda

Artikel Terkait dengan “Model Sepatu yang Diilhami Kaki Wanita Centaur” :

Hanya Lady Gaga yang Bisa Memanfaatkan Ultra High Heels
Desain Model Sepatu Wanita yang Unik dan Cantik
June 21, 2014

Sepatu Wanita dan Bagian-bagiannya

by , in
Sepatu Wanita dan Bagian-bagiannya

Apa Manfaat Mengenal bagian-bagian dari Sepatu Wanita ?


Sepasang sepatu wanita adalah kesatuan dari bagian-bagiannya yang terangkai menjadi satu. Pada awalnya bagian-bagian tersebut dibuat secara khusus berdasarkan disain yang sudah ditentukan. Kemudian dalam proses selanjutnya ditambahkan asesori atau bagian-bagian yang bersifat sekunder. Setelah melalui proses finishing, sepatu tersebut baru bisa hadir sebagai salah satu produk fashion untuk mendukung penampilan sang pengguna agar menjadi secantik dirinya.

Jika Anda seorang wanita yang beranggapan bahwa sepatu  adalah bagian  tidak terpisahkan dari keseluruhan penampilan seseorang, maka Anda adalah seorang penggemar sepatu. Sebagai seorang yang selalu tampil menggunakan sepatu modis, maka paling sedikit Anda harus tahu tentang bagian-bagian dari sepatu dan apa saja istilah yang digunakan di kalangan fashion dan disainer sepatu.

Apa manfaat lain jika Anda mengenal bagian-bagian sepatu ?

Saat mencari dan memilih sepatu ke butik atau galeri sepatu, pastikan bisa bertemu dengan pemilik atau paling sedikit manajernya. Ketika Anda menanyakan detil dari sepasang sepatu yang ingin Anda beli, maka Anda menyebut bagian-bagian sepatu tersebut dengan istilah yang hanya dikenal oleh kalangan terkait dengan persepatuan. Secara psikologis mereka akan cenderung memberikan respons positif dan memberikan respek berbeda dibandingkan terhadap konsumen lain.

Dampaknya, mereka akan memberi informasi yang sesungguhnya dan tidak akan berani menawarkan sepatu dengan harga terlalu tinggi seperti dilakukan terhadap konsumen awam. Sikap Anda telah memberikan kesan bahwa Anda juga paham tentang masalah sepatu, mereka beranggapan bahwa Anda adalah bagian dari masyarakat mereka. Hal ini secara psikologis akan memberikan reaksi yang berbeda.

Situasi awal tersebut sudah menjadi modal bagi Anda untuk menentukan apa langkah Anda selanjutnya. Disarankan untuk menggali informasi terkait dunia persepatuan dengan diselingi sentuhan pribadi berupa pertanyaan tentang keluarga, asal dan tempat tinggal dan lain-lain yang bersifat personal. Hal ini akan menumbuhkan interaksi yang tidak semata-mata didasarkan hubungan antara pembeli dan penjual.

Dari keakraban yang bisa dibangun dalam waktu singkat itu, Anda mungkin akan mendapat informasi-informasi sensitif dari dunia persepatuan yang tidak mungkin diperoleh konsumen lain. Anda juga bisa memanfaatkan untuk menggali informasi terkait dengan pengetahuan dan teknologi persepatuan.Berawal dari sedikit pengetahuan ini bisa Anda jadikan modal ketika di saat yang lain Anda mengunjungi butik, galery atau toko sepatu yang berbeda.

Di saat yang kedua, sebagai penggemar sepatu tentunya tidak memerlukan selang waktu sampai satu tahun untuk berbelanja kembali. Kali ini kunjungi tempat yang berbeda dan lakukan hal yang sama seperti pertama kali Anda lakukan. Pengetahuan dan wawasan Anda sudah cukup memadai untuk memanfaatkan atau menggali informasi yang lebih dalam, Anda baru akan merasakan bagaimana menjadi konsumen yang tidak “konsumeristis”.

Trik sederhana ini bertujuan agar Anda benar-benar menjadi konsumen yang kritis dan dapat memperoleh kualitas sepatu sesuai dengan harganya. Lebih memahami dunia fashion sepatu sehingga dapat memanfaatkan fungsi sepatu sebagai pelindung alas kaki sekaligus memperoleh kenyamanan ketika memakainya dan berpenampilan secara prima seperti keinginan Anda. Hanya saja strategi ini tidak bisa dijalankan jika Anda membeli sepatu secara online.

Inilah bagian-bagian dari sepatu wanita dan istilahnya, beberapa jenis dengan model sepatu didisain dengan tidak menggunakan bagian tertentu, sebagian justru memberi tambahan bagian tetapi pada umumnya hanya berfungsi sebagai asesories. Bagian-bagian dari sepatu wanita ini adalah bersifat umum yang biasa ditemukan dalam setiap sepatu wanita berhak tinggi, kecuali jenis flat yang lebih sederhana.

Sepatu Wanita dan Bagian-bagiannya
  • Counter :  Bagian belakang tumit kaki, berfungsi untuk memperkeras bagian belakang sepatu dan membentuk struktur sepatu.
  • Quarter : Bagian tumit sepatu sebelah dalam yang menutupi tumit kaki bagian belakang. Untuk sepatu wanita, biasanya quarter dan counter dicetak dalam satu bagian.
  • Heel : Sebutan untuk bagian sepatu yang posisinya persis di bawah tumit, heel menjadi ukuran tinggi rendahnya sepatu. Bagian ini secara mendasar membedakan dengan jenis sepatu flat. Sedangkan bentuknya sering menjadi sebutan untuk model sepatu. 
  • Seat Heel : Bagian atau posisi tempat menempel heel pada telapak kaki bagian belakang
  • Heel Breast : Sisi atau bidang heel yang berada di bagian dalam.
  • Top Heel : Bagian dari ujung heel yang menapak ke lantai. Top heel dibuat dari bahan yang ringan dan keras, karena fungsinya menahan beban berat tubuh pemakai.
  • Shank : Bagian yang membentang antara tumit sampai bagian depan telapak kaki untuk membentuk struktur sepatu.
  • Sole : Bagian bawah sepatu yang bersentuhan dengan lantai.
  • Seat Heel : Dudukan antara pangkal heel dengan bagian tumit
  • Vamp :  Ruang terbuka untuk memasukkan kaki ke dalam sepatu. Umumnya sepatu wanita didesain dengan vamp lebar untuk menampakkan banyak bagian kaki penggunanya sehingga terkesan lebih panjang dan ramping.
  • Insole : Sebuah lapisan bahan yang terletak di antara Sole dan telapak kaki, biasanya terbuat dari lembaran kertas selulosa, atau sintetis non-woven. Fungsinya untuk menambah kenyamanan dan sekaligus untuk menyerap keringat kaki.
  • Throat :  Bagian depan Vamp sebelum ujung sepatu (Toe Box). Beberapa sepatu tidak memiliki bagian Throat karena menggunakan disain langsung.
  • Toebox : Bagian dari sepatu untuk menutupi dan melindungi jari-jari kaki, sepatu yang tidak memiliki Toe Box disebut Open Toe yang menampakkan jari-jari kaki penggunanya. Untuk mengetahui apa saja style toebox, baca lebih lanjut tentang Bagian Depan Sepatu Wanita.
  • Platform : Bagian ini hanya dimiliki oleh model high heels Platform, karena itu model tersebut dinamakan platform. Sepatu wanita hak tinggi model stiletto pada awalnya didesain tidak menggunakan platform. Aplikasi platfom pada Stiletto juga akan menambah tinggi ukuran heels yang digunakan. Untuk model Wedges, platform ini didisain penuh dari bawah ujung jari kaki sampai ujung tumit.
Karena dunia fashion berbasis pada industri kreatif yang terus melahirkan kreasi-kreasi baru, di masa-masa mendatang bagian-bagian tersebut mungkin akan bertambah, diaplikasikan menjadi bagian lain atau bahkan banyak yang dihilangkan.

Sementara itu pesatnya perkembangan teknologi juga akan menghasilkan material baru untuk bahan sepatu wanita. Misalnya kulit jenis suede dan nubuck atau kain beludru kini banyak digantikan dengan microfiber yang bisa diproduksi secara massal, sehingga selain bisa menekan biaya produksi, perawatan sepatu berbahan microfiber juga lebih mudah dibandingkan bahan aslinya.

Wedges boots yang diperagakan rumah mode milik Silvia Venturini Fendi pada Fashion Week Fall-Winter 2015-2016 menampilkan platform berbahan dari lucite, jenis acrylic yang berkualitas tinggi memiliki sifat ringan dan kuat. Selain meningkatkan kenyamanan pengguna, teknologi juga memberikan lebih banyak kemungkinan untuk menciptakan desain baru.

June 20, 2014

Memilih Sepatu Wanita Hak Datar

by , in
Memilih Sepatu Wanita Hak Datar
Tips Untuk Wanita :

Memilih Sepatu Flat atau Hak Datar


Idealnya ketika memilih sepatu wanita tidak hanya berdasarkan model,  begitu pula ketika memilih sepatu flat atau hak datar.  Meskipun sepatu jenis ini sudah terkenal keamanan dan kenyamanannya, tetapi masih terdapat beberapa faktor yang sering diabaikan oleh para wanita. Padahal. dengan menambah sedikit informasi, maka bisa diperoleh sepatu flat yang tidak hanya matching, juga lebih nyaman dan lebih aman.

Dibandingkan dengan jenis sepatu wanita menggunakan hak paling tinggi, yaitu Stiletto sampai pada “adiknya” paling bungsu dengan hak paling rendah, Kitten, sepatu wanita hak datar atau flat boleh dibilang asal Anda tertarik modelnya, silahkan langsung dibeli. Bagaimana pun model, bahan dan warnanya, disain dasarnya akan tetap mengacu ke fungsi utama seperti pada saat sepatu ini diciptakan pertama kali, yakni untuk melindungi telapak kaki.

Tetapi kini kedua jenis sepatu wanita tersebut berpeluang menyimpang dari definisi awal mereka. Apa itu ?

Sepatu wanita hak datar atau flat memang merupakan jenis sepatu yang dipakai untuk kesempatan nonformal dan bersantai, berorientasi pada kenyamanan penggunanya, sehingga aspek penampilannya yang tergantung pada disain, terutama model dan warna diletakkan pada prioritas kedua. Sebaliknya sepatu wanita hak tinggi yang dalam pengertian ini termasuk juga sepatu hak sedang dan sepatu hak rendah adalah jenis sepatu yang digunakan untuk kesempatan formal dengan memprioritaskan aspek penampilan. Dengan sendirinya, aspek kenyamanan menjadi prioritas kedua.

Era globalisasi yang menghilangkan batas-batas antar negara telah mengakibatkan masuknya sepatu wanita sebagai komoditas fashion ke berbagai negara dan pasar internasional. Akibatnya pasar sepatu menjadi semakin luas dan menyediakan beragam pilihan bagi para wanita penggemar sepatu. Sebaliknya, bagi para produsen sepatu, pasar mereka menjadi semakin terbatas dan akibatnya kompetisi semakin meningkat.

Peluang untuk bisa tetap eksis bahkan menguasai pasar sepatu wanita terletak pada celah bersifat psikologis : model atau disain sepatu yang bisa memberikan efek terhadap penampilan konsumen. Sedangkan secara ekonomis terletak pada harga jual yang berkorelasi dengan jenis dan kualitas bahan. Dalam perkembangan di pasar sepatu wanita, produsen cenderung untuk “mengawinkan” keduanya, yakni memproduksi sepatu wanita dengan model mutakhir dan bisa dijual dengan harga terjangkau.

Maka sepatu wanita hak datar akan diproduksi dengan mengutamakan pada aspek penampilan yang berupa model sepatu, hal yang sama juga dilakukan ketika memproduksi sepatu wanita hak tinggi. Produsen yang berusaha untuk bisa kompetitif akan menekan harga bahan baku dan biaya produksi. Akibatnya kualitas sepatu tersebut kurang bisa dipertanggungjawabkan dan berdampak pada aspek kenyamanan dan keamanan

Secara paralel kedua aspek tersebut pada umumnya adalah kelemahan para konsumen wanita. Siapa yang tidak tertarik untuk membeli sepatu dengan model sedang ngetren yang dijual dengan harga murah ? Perilaku konsumeristis seperti ini seringkali mematahkan pertimbangan rasional, karena dorongan untuk bisa segera berpenampilan lebih cantik dan “wah” biasanya lebih dominan.

Tips Memilih Sepatu Wanita Hak Datar


Berikut ini adalah beberapa pertimbangan yang bisa digunakan setelah Anda berhasil menemukan sepatu flat dengan model yang menurut citarasa Anda sudah sesuai dengan tujuan Anda. Tips ini lebih bersifat teknis dan berorientasi untuk tetap mempertahankan aspek keamanan dan terutama aspek kenyamanan.

1. Sesuaikan ukuran panjang dan lebar kaki
Berapa ukuran kaki Anda, cari dan cobalah. Tapi masih belum tentu pas, karena kalau ukuran panjang selalu sama, belum tentu lebarnya juga sama. Hal ini bersifat individual pada setiap wanita. Ada wanita yang memiliki bentuk kaki ramping, lebar, bulat dan lain-lain yang membuat ukuran sepatunya sama tetapi jika dipakai bisa kekecilan atau justru terlalu besar.

Memilih Sepatu Wanita Hak Datar
Lebar dan panjang telapak kaki
Pertimbangkan kenyamanan sebagai faktor utama dalam memilih sepatu flat, setelah merasa pas di kaki, cobalah gunakan untuk berdiri dan melangkah beberapa meter. Jika kurang nyaman, batalkan. Cobalah sepatu dengan model yang sama berukuran agak besar. Karena plihan Anda tentunya berdasarkan pada model dan disainnya yang menarik

Jika tak ada pilihan lain karena hanya tersisa satu model dengan ukuran tersebut, sebelum membeli sepatu tersebut pertimbangkan bahan sepatunya. Jika bahannya terbuat material yang lembut dan cenderung melar, maka dalam beberapa hari selama proses penggunaannya akan bisa menyesuaikan dengan lebar kaki. Sebaliknya kalau sepatu tersebut terbuat dari bahan yang kaku. Maka kelak kaki Anda akan selalu merasa sakit setiap kali memakainya. Padahal tujuan membeli sepatu flat adalah untuk memperoleh kenyamanan dan suasana santai.

2. Pertimbangkan bahan sepatu dengan kegunaannya.
Bahan sepatu flat akan mempengaruhi kenyamanan pemakaiannya. Meskipun ada sebagaian sepatu flat atau hak datar yang dibuat dengan bahan kulit, tetapi pada umumnya sepatu flat menggunakan bahan dasar canvas. Selain bisa dibuat dengan bermacam warna, kain kanvas bersifat lunak dan bersifat fleksibel untuk digunakan beraktivitas di luar rumah. Sepatu flat yang berbahan kanvas juga terkesan santai.

Selain itu bahan upper atau bagian atas sepatu flat juga banyak yang dibuat dari bahan platik dalam berbagai varian, bisa dalam bentuk plastik murni sampai kulit imitasi. Sepatu flat banyak yang didisain dengan bahan-bahan tersebut, karena selain bisa dijual dengan harga terjangkau, juga menghasilkan produk sepatu yang ringan, sehingga tidak menyimpang dari fungsi sepatu flat yang digunakan untuk mendapatkan kenyamanan.

Karakteristik bahan-bahan tersebut selain mempengaruhi penampilan sepatu juga kualitas, harga dan aspek fashion bagi pemakainya. Berikut adalah beberapa yang sering digunakan untuk bahan sepatu flat :

tips memilih sepatu flat
Sepatu wanita hak datar berbahan suede

Sepatu Flat berbahan Suede. Sepatu hak datar yang dibuat dari bahan suede lebih memiliki penampilan yang elegan karena bahannya sendiri tergolong mahal tapi sangat rentan terhadap kotoran. Idealnya sepatu ini hanya dipakai pada kesempatan dan lokasi tertentu untuk menunjang penampilan pemakainya secara optimal, sementara di saat memakainya justru bisa bersikap santai dan tak perlu bersakit-sakit seperti sedang memakai stiletto high heels.

sepatu wanita hak datar dari kulit sintetis
Sepatu wanita hak datar dari kulit sintetis

Synthetic Flat Shoes.  Sepatu hak datar yang dibuat dari bahan kulit sintetis berkualitas bagus kadang sulit dibedakan dengan penampilan kulit asli. Sehingga bisa digunakan untuk pergi ke kantor atau bepergian, terutama di musim hujan. Kulit sintetis tahan air dan lebih mudah dibersihkan dengan cara dicuci. Pemakainya bisa tetap tampil modis tanpa khawatir sepatunya akan rusak karena terendam air hujan, atau dibebani pikiran tentang perawatannya yang rumit seperti flat yang berbahan kulit asli.

Kulit sintetis yang berbahan polyurethane ini mirip seperti kulit asli jenis Full Grain atau Brush-Off yang biasanya penampilannya mengkilap. Sedangkan untuk jenis Suede dan Nubuck yang tidak mengkilap karena berserabut halus, dibuat dari microfiber. Dari bahan yang sama tersebut juga dibuat beludru sintetis yang penampilannya tidak banyak berbeda dengan Suede atau Nubuck.

flat casual dati kanvas
Sepatu wanita hak datar berbahan kanvas yang terkesan casual

Sepatu Hak Datar berbahan Kanvas. Flat yang berbahan kanvas lebih disukai oleh remaja bahkan banyak mahasiswi yang memakai flat berbahan kanvas untuk kuliah. Selain kanvas bersifat fleksibel dan pori-porinya yang besar mampu memberikan ventilasi ke seluruh kaki, kesan casualnya sangat kuat dan akan matching dipadukan dengan bawahan atau celana berbahan jeans.

Kain kanvas pada umumnya dibuat dari kapas atau linen, tapi saat ini banyak kain kanvas yang terbuat dari bahan sintetis polyester. Meskipun demikian masih tetap dicampur dengan bahan katun, hanya saja perbandingannya berbeda-beda sehingga kain kanvas memiliki beberapa tingkat ketebalan, mulai dari yang tipis hingga tebal, teksturnya pun juga beragam.

Jenis kain kanvas dibedakan menurut teknik finishing dalam pengerjaan kain kanvas, teknik finishing waterproof menghasilkan kanvas tebal dan tahan air yang digunakan untuk cover truk, layar dan ransel. Sedangkan kain kanvas yang diproduksi dengan teknik finishing woven rapier menghasil kan kanvas yang lebih halus dan biasanya digunakan untuk membuat tas, sepatu, terpal, tenda, dan lain-lain.

flat dari kain jeans
Flat berbahan denim atau jean lebih casual dan lebih lembut

Textile Flat Shoes. Sepatu flat yang terbuat dari bahan tekstil lebih cenderung untuk penampilan casual yang bersifat fashion, terutama jika desainnya mengaplikasikan style pointed toe. Jenis tekstil yang paling banyak digunakan adalah denim, yaitu jenis kain yang digunakan untuk pembuatan celana jeans, jaker jeans dan lain-lain yang terkait dengan busana.

Meskipun penampilan Denim hampir mirip dengan kanvas, yakni anyaman benangnya yang besar nampak jelas, tetapi Denim memiliki tekstur yang lebih lembut dan tidak kaku. Sepatu flat dengan bahan Denim ini lebih sesuai digunakan pada lokasi terbatas karena cukup rentan terhadap kotoran, meskipun bahan tekstil lebih mudah dibersihkan dengan cara dicuci tetapi membutuhkan waktu yang lebih lama untuk proses pengeringannya.

flat shoes berbahan batik
Sepatu hak datar berbahan batik yang unik tapi ketinggalan model.

Batik Flat Shoes. Tidak berbeda dengan flat yang berbahan tekstil, flat dari bahan kain batik biasanya pada bagian dalam masih dilapisi dengan kain tebal untuk memperkokoh bentuk dan memperkuat bahan utamanya. Pesonanya akan lebih kuat jika menggunakan bahan asli dari kain batik, bukan kain kanvas yang dicat dengan gaya batik. Hanya saja dari segi kekuatannya termasuk yang paling rentan dibandingkan dengan bahan-bahan lainnya.

Kaya dengan nuansa etnik membuat Flat Batik tampil eksotis dan sangat terkesan lebih mengutamakan aspek fashion, karena itu tidak bisa digunakan pada setiap kesempatan dan lokasi. Kekurangannya, banyak flat berbahan batik yang diaplikasikan pada model flat dengan style round toe dan benar-benar tanpa  hak atau hak berukuran sangat rendah. Andaikata didesain lebih kreatif, maka akan memberikan sentuhan anggun dan klasik secara optimal kepada pemakainya.

sepatu flat dari bahan plastik
Sepatu flat dari bahan plastik, murah tapi modis.

Sepatu hak datar dari plastik. Sepatu ini bisa menjadi alternatif untuk pengganti sandal jepit jika Anda berbelanja ke pasar tradisional atau ke tempat-tempat yang mungkin terdapat genangan air. Karena desainnya merupakan kesatuan yang terbuat dari platik murni, sepatu ini mudah dicuci, murah dan sangat bermanfaat untuk tetap tampil modis, setidaknya jika dibandingkan dengan memakai sandal jepit.

3. Pilih sepatu flat yang memiliki bantalan
Karakteristik dasar dari sepatu flat adalah menggunakan alas kaki sangat tipis, sehingga terkesan rata dengan lantai. Sepatu flat cenderung tidak menyediakan bantalan yang cukup memadai untuk menyerap beban berat tubuh penggunanya setiap kali melangkah. Solusinya adalah memilih sepatu flat yang memiliki bantalan kaki cukup memadai. Telapak kaki Anda, terutama pada bagian tumit akan bisa merasakannya saat mencoba melangkah dengan sepatu tersebut.

Tanpa dilengkapi dengan bantalan yang berfungsi sebagai peredam maka otot-otot kaki, tulang belakang kaki bagian bawah, pembuluh darah dan sendi bagian kaki menanggung beban lebih banyak. Sehingga dapat menyebabkan pengguna sepatu flat ini dalam jangka panjang beresiko mengalami kram, nyeri otot dan sakit punggung, serta masalah lutut.

4. Pilih sepatu flat yang “bukan flat”
Jika “flat asli” memiliki definisi sebagai sepatu dengan alas yang rata, sebaiknya pilih sepatu flat yang memiliki hak meskipun berukuran rendah atau solnya didisain lebih tinggi di bagian tumit. Dengan bagian tumit agak tinggi, berat tubuh tidak hanya terkonsentrasi pada bagian tumit, tetapi terdistribusikan secara merata ke seluruh telapak kaki. Upaya ini memungkinkan pengguna menghindari timbulnya nyeri pinggul dalam frekuensi pemakaian sepatu flat yang terus menerus dan dalam jangka panjang.

Sepatu Wanita Hak Datar

Tips tersebut memang dikutip dari pendapat para praktisi di bidang industri sepatu dan kedokteran yang memandang sepatu flat hanya dari sudut pandang keilmuan mereka. Analisis mereka secara ilmiah bisa dipertanggungjawabkan karena dilakukan berdasarkan pengamatan selama bertahun-tahun dan didukung oleh teknologi yang semakin canggih.

Berikut adalah solusinya :

Sepatu Wanita Hak Datar

Meskipun demikian, semua tips untuk memilih sepatu flat tersebut bisa Anda abaikan dan Anda boleh tetap merasa aman menggunakan sepatu flat pilihan Anda. Karena pada kenyataannya, tidak setiap wanita yang memiliki sepatu flat akan menggunakannya secara terus menerus, siang dan malam. Ada saatnya wanita berangkat ke kantor dan menggunakan sepatu puppy atau kitten mereka.

Ada waktu tertentu dimana wanita harus menghadiri resepsi dan secara khusus akan menggunakan sepatu high heels. Untuk acara santai mereka lebih suka menggunakan Wedges. Di lain waktu, mereka juga menggunakan sepatu sport saat berolahraga. Ketika memiliki kesempatan merapikan bunga di halaman depan atau membersihkan rumah, mereka menggantikan alas kaki mereka dengan sandal jepit. Bahkan yang pasti ada saat dimana wanita tidak menggunakan sepatu atau alas kaki sama sekali, yaitu saat mandi !

Tags : sepatu-wanita-hak-datar

Artikel Terkait dengan “Memilih Sepatu Wanita Hak Datar” :

Bagaimana Memilih Sepatu Yang Nyaman di Kaki dan Nyaman di Hati ?
Tips Membeli Sepatu Wanita
Tips Membeli Sepatu Wanita Secara Online
Anda Kesulitan Saat Memilih Sepatu ?
Tips Memilih Sepatu Wanita High Heels Sesuai Bentuk Kaki
Tips Memilih Sepatu Wanita Fashion
Tips : Cara Memilih Sepatu Kerja Wanita
Tips Memilih Sepatu Wanita Model d’Orsay
Apa Yang Perlu Diperhatikan Jika Memilih Sepatu Model Sling Back ?
Tips Menyimpan Sepatu Wanita
Sepatu Wanita Hak Tinggi
Tips Memilih Sepatu Wanita Hak Tinggi Sesuai Bentuk Kaki
Sepatu Wanita Hak Rendah
Kelebihan Sepatu Wanita Hak Rendah

Referensi dan Foto “Memilih Sepatu Wanita Hak Datar” :

Ballet flat Wikipedia, the free encyclopedia
Flatfoot Medical condition
Flat Shoe Myths, 6 Common Misconceptions
How to Wear Flats
June 18, 2014

Jenis Sepatu Wanita

by , in
Jenis Sepatu Wanita Flat

Apa Jenis Sepatu Wanita yang Nyaman ?


Karena pada dasarnya jenis sepatu wanita hanya flat dan high heels. Maka sepatu yang paling aman dan sekaligus nyaman adalah jenis flat. Selanjutnya untuk memilih sepatu flat yang matching, kebanyakan wanita akan mempertimbangkannya dari faktor model. Meskipun demikian, hal itu bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan, karena sepatu flat memiliki model, gaya dan warna sampai ribuan.

Era keterbukaan selama beberapa tahun terakhir juga melanda dunia disain persepatuan. Kini makin beragam model sepatu flat ditawarkan ke konsumen. Apalagi percepatan perkembangan teknologi industri juga ikut menciptakan berbagai materi untuk bahan-bahan dasar sepatu. Dibandingkan dengan jaman dulu, kita hanya mengenal alas sepatu yang terbuat dari karet mentah atau kulit.

Pertimbangan soal harga bisa diletakkan pada prioritas terakhir, mengapa demikian ?

Secara umum untuk memproduksi sepatu flat tidak diperlukan bahan sebanyak yang dibutuhkan oleh high heels. Mulai dari bahan, ongkos produksi bahkan untuk kotak kemasannya, sepatu flat tidak membutuhkan lebih banyak kertas karton. Sampai rak di etalase yang digunakan untuk memajang sepatu flat juga tidak membutuhkan ketinggian ruang seperti jika memajang high heels. Maklum, selain tidak bertumit, kebanyakan flat didisain pas diatas tumit penggunanya.

Tetapi tidak berarti secara mutlak sepatu flat selalu lebih murah dari high heels. Beberapa sepatu flat yang didisain secara khusus dengan bahan-bahan pilihan atau keluaran rumah mode juga memiliki harga yang cukup mahal. Di bagian ini sudah masuk dalam ranah citarasa konsumen yang bersifat individual, apakah wanita yang memerlukan sepatu flat itu lebih berorientasi pada fungsi atau gengsi, atau kedua-duanya.

Memang pada awalnya di jaman prasejarah ketika manusia masih hidup dalam gua, mereka memerlukan alas kaki yang kemudian disebut sebagai sepatu untuk melindungi telapak kaki. Dalam kehidupan manusia purba belum ditemukan aspal, paving atau lantai keramik, sehingga mulai dari dalam gua yang menjadi rumah sampai ke beranda dan halaman depan banyak tersebar kerikil-kerikil tajam atau duri dari ranting pohon yang jatuh karena sudah tua. Itulah fungsi dasar sepatu yang sebenarnya.

Di jaman modern ketika pengetahuan manusia semakin bertambah, fungsi sepatu juga turut berkembang, tidak hanya sekedar diperlukan untuk melindungi kaki, tetapi juga harus bisa memberikan kenyamanan. Sepatu flat yang pada kehadirannya pertama kali dibuat dari pelepah pohon kering dan kulit binatang, kini digantikan dengan berbagai material yang bisa benar-benar menjaga telapak kaki para wanita.

Sebagai sebuah produk fashion, selain harus bisa memberikan kenyamanan secara optimal sepatu flat untuk wanita juga harus bisa memberikan nilai tambah bagi penggunanya. Meskipun tambah ini bersifat individual, sehingga setiap wanita memiliki persepsi yang berbeda-beda. Sebagian wanita yang memiliki selera fashion akan cenderung memilih sepatu berdasarkan pada model dan warna sesuai dengan pakaiannya agar tetap bisa menciptakan penampilan yang sempurna.

Sementara sebagian wanita lain yang bertujuan tetap menjaga status sosial mereka, cenderung memilih sepatu flat berdasarkan merk atau produk ekslusif dari rumah mode terkenal. Karena konotasi sepatu flat bertentangan secara diametral dengan high heels. Sepatu bertumit tinggi ini, terutama Stiletto tak bisa dipakai oleh sembarang wanita. Harap maklum, karena top heel atau ujung haknya yang terlalu runcing bisa menancap ke tanah atau terjepit diantara paving jika digunakan berjalan di lokasi tersebut. Paling sedikit, pengguna Stiletto adalah wanita yang hanya berjalan di atas karpet.

Tetapi masih ada sebagaian wanita lain yang memilih untuk membeli sepatu flat dengan tidak memperhitungkan model atau gaya, bahkan kalau bisa memilih dari harga yang paling murah. Pilihan mereka pun sangat sederhana, sepatu flat yang cukup lentur alasnya terbuat dari karet mentah dikombinasikan kain jeans atau kanvas. Alasannya, biar mudah dicuci dan cepat kering kalau dijemur. Para wanita ini adalah ibu rumah tangga yang memilih sepatu flat benar-benar berdasarkan fungsi. Jadi, selain bisa dipakai di beranda rumah, juga untuk pergi ke pasar atau bisa dipakai bepergian jika ada keperluan mendadak.

Tujuan membeli sepatu flat dari ketiga kelompok konsumen yang berbeda itu pada dasarnya adalah ingin memiliki sepatu yang bisa digunakan dengan nyaman dan dalam  suasana santai. Kebanyakan wanita terlanjur memiliki mindset bahwa sepatu yang menggunakan hak, baik dari sepatu berhak paling tinggi Stiletto sampai sepatu wanita dengan hak paling rendah dan terbilang aman, Puppy, adalah sepatu yang hanya digunakan untuk kesempatan tertentu. Misalnya menghadiri resepsi, bepergian atau bekerja di kantor.

Sebaliknya, sejak awal peradaban manusia sepatu jenis flat memang diciptakan untuk fungsi melindungi telapak kaki. Pada abad modern, masalahnya jadi bertambah dengan seberapa nyaman bisa digunakan untuk berbagai kesempatan yang tidak menuntut kita untuk tampil secara formal. Sepatu flat yang baik memiliki alas yang datar dan tidak terlalu tebal, sehingga terasa ringan dan lentur. Pemakainya akan merasa nyaris seperti tidak sedang menggunakan sepatu.

Typikal sepatu flat dicontohkan oleh sepatu yang digunakan oleh Bruce Lee, Aktor terkenal dalam film Kung Fu “Enter The Dragon”. Dalam film tersebut sepatu flat bisa digunakan untuk berlari, bersilat bahkan menendang dinding sampai runtuh. Karena sering dipakai dalam film-film Kung Fu, di era 1970-an sepatu flat ini sempat dijuluki dengan sepatu Bruce Lee. Jika saat itu Anda ke toko sepatu dan menanyakan sepatu flat ke pelayan toko, mereka akan kebingungan. Tetapi kalau menggantikannya dengan sepatu Bruce Lee, mereka akan langsung menunjukkannya. Anda juga tak bisa membeli sepatu ini secara online, karena saat itu belum ada internet.

Jenis Sepatu Wanita
Sepatu flat sempurna bahkan bisa dipakai Kung Fu dan menjatuhkan lawan

Sepatu wanita jenis flat yang sempurna bisa digunakan untuk berbagai macam keperluan dengan perasaan nyaman dan santai. Apalagi jika penggunanya tidak dibebani dengan mindset bahwa sepatu yang sedang dipakainya itu bisa “menurunkan” penampilannya, baik dari sisi fashion atau gengsi, maka sepatu jenis flat ini akan benar-benar bisa membuat penggunanya menjadi santai dan nyaman, baik secara fisik maupun secara psikologis.

Meskipun sepatu jenis flat dan high heels memiliki fungsi dasar sebagai alas kaki, tetapi dalam perkembangannya jenis flat lebih berorientasi pada kenyamanan. Sedang jenis high heels, mulai dari stiletto, model Wedges sampai puppy lebih berorienasi untuk tujuan penampilan. Jika flat bisa digunakan untuk berbagai keperluan dengan aman dan nyaman, sebaliknya high heels untuk kesempatan-kesempatan resmi. Bahkan tidak ada perusahaan atau instansi pemerintah yang menganjurkan para karyawan mereka menggunakan sepatu jenis flat, sedikitnya sepatu bertumit rendah yang terkesan resmi.

Tujuan utama wanita yang membeli sepatu jenis flat adalah untuk memperoleh kenyamanan dalam melakukan kegiatan yang tidak bersifat resmi dan bersantai. Bobotnya yang ringan membuat penggunanya lebih leluasa menggerakkan kaki untuk berjalan, melompat, berlari bahkan memanjat pohon. Sedangkan disainnya yang rata, memungkinkan pengguna tidak perlu khawatir pergelangan kakinya terkilir karena salah langkah karena bisa merasakan kondisi lantai atau tanah yang sedang diinjaknya. Jika Anda bisa memilih sepatu flat dengan tepat, maka efek puncak yang akan Anda peroleh adalah perasaan sangat nyaman karena seolah-olah tidak sedang memakai sepatu saat melangkah di jalanan dan saat menaiki tangga mal.