Chunky heels trend 2015-2016 tidak hanya diaplikasi untuk high heels, tetapi model sepatu ini sudah merambah ke wilayah mid heels. Dengan penampilan lebih modis, Chunky mid heels juga memberikan lebih banyak kenyamanan dan keamanan.
Trend sampai pertengahan tahun 2016 untuk hak model chunky lebih banyak ditawarkan oleh para desainer bila dibandingkan dengan trend untuk musim semi dan musim panas 2015. Jika sebelumnya model chunky diprioritaskan untuk high heels, kini lebih banyak diaplikasikan untuk mid heels. Hal ini mengindikasikan bahwa chunky sudah mulai populer di kalangan para wanita penyuka fashion.
Chunky bukan model sepatu wanita yang sama sekali baru, tetapi sudah dipakai oleh Raja Perancis Louis XIV di tahun 1650-an. Fakta tersebut terekam dalam lukisan-lukisan Hyacinthe Rigaud, seorang pelukis kerajaan yang sampai saat ini lukisan-lukisannya masih bisa dilihat pada beberapa museum di Eropa. Dalam lukisan King of France and Navarre, yang dibuat pada tahun 1701 memperlihatkan dengan jelas model heel yang digunakan untuk sepatu Louis XIV.
Semula Chunky heels dipakai sepatu pria dengan tujuan untuk menunjukkan status sosial. Keseluruhan heelnya sengaja diberi warna merah, saat itu cat merah merupakan bahan yang mahal dan hanya bisa dibeli oleh kaum bangsawan. Chunky heels menjadi model sepatu eksklusif, model ini harus melalui berbagai dinamika dalam kurun waktu sekitar 365 tahun sebelum akhirnya diprediksikan menjadi trend 2016.
Chunky terhitung sebagai salah satu model heel tertua yang beberapa kali mengalami “jatuh bangun”, bukan hanya karena faktor out of date yang menjadi tuntutan utama di dunia fashion, juga karena faktor politik. Peristiwa itu bertepatan dengan revolusi Perancis tepatnya tahun 1793, ketika Marie Antoinette dengan mengenakan sepatu hak tinggi melangkah ke panggung guillotine untuk menjalani hukuman mati.
Bersamaan dengan peristiwa itu, sepatu high heels - secara spesifik maksudnya adalah Louis heels atau French heels yang dianggap sebagai simbol penindasan dari kaum bangsawan ditolak oleh rakyat Perancis. Tak urung penolakan itu juga berdampak terhadap eksistensi Chungky heels karena model ini juga tergolong dalam jenis high heels.
Memasuki bulan Oktober 2015 bertepatan dengan dimulainya musim gugur sampai berakhirnya musim dingin di minggu ketiga Maret 2016, banyak rumah mode kelas dunia menawarkan trend Chunky dalam aplikasi mid heels. Kehadiran Chunky sebenarnya tidak banyak berbeda dengan hak sepatu pria yang banyak dipakai sehari-hari, seperti misalnya pentofel, oxford atau ankle boots.
Chunky tidak beda dengan heel sepatu sehari-hari, hanya lebih tinggi |
Pada prinsipnya ciri khas tumit Chunky dari seat heel sampai top heel memiliki bentuk dan ukuran yang sama besar. Ciri ini tidak nampak apabila diaplikasikan untuk jenis flat dengan batas tinggi hak maksimum 3,50 Cm, bahkan juga jika diaplikasi untuk low heels karena untuk ukuran tumit sepatu orang dewasa secara visual ukuran hak tersebut tidak membentuk bidang segi empat yang khas Chungky.
Tetapi jika heels tersebut dirancang lebih tinggi untuk masuk ke kategori maksimal low heels sekitar 6,35 Cm hingga naik ke kategori mid heels tidak lebih dari batas 6,89 Cm, maka bentuk hak Chungky yang khas tersebut akan nampak. Karena itu kebanyakan Chunky Heels dirancang mulai batas ketinggian maksimal low heels. Jadi sebenarnya setiap pengguna sepatu pria sudah sangat akrab dengan Chunky, karena umumnya bukan pemerhati fashion mereka tidak menyadari bahwa sepatu yang dipakai sehari-hari itu sebenarnya adalah Chungky heels dalam bentuk flat.
Chunky mid heels merupakan model sepatu yang memiliki stabilitas paling tinggi dan memberikan kenyamanan secara optimal untuk penggunanya. karena top heel -nya yang seluas tumit membuat pemakainya tidak berbeda dengan menapakkan kaki tanpa memakai sepatu. Sehingga pemakai Chunky mid heels terhindar dari kemungkinan pergelangan kakinya terkilir akibat berpijak pada top heels yang terlalu kecil.
Sedangkan untuk sepatu wanita kategori low heels yang tidak lebih tinggi dari 3,50 Cm membentuk selisih ketinggian antara tumit dengan telapak kaki bagian depan tidak terlalu curam, posisi ini sangat ideal untuk pendistribusian berat badan secara proporsional di seluruh permukaan kaki. Dari aspek kesehatan Chunky low heels menjadi solusi yang paling rasional. Apalagi dari hasil penelitian medis yang telah dilakukan disimpulkan bahwa sepatu flat yang sama sekali tanpa hak jika digunakan dalam jangka panjang juga berdampak merusak kesehatan kaki.
Didasarkan pada pertimbangan dari berbagai aspek, Chunky dengan ukuran heel antara low dan middle sebenarnya merupakan pilihan terbaik. Tetapi mengapa banyak wanita yang menyukai high heels atau sedikitnya mid heels yang selain mengandung resiko tinggi juga kurang nyaman digunakan ? Masalahnya karena semata-mata lebih cenderung pada pertimbangan aspek fashion.
Penampilan seorang wanita dengan kaki jenjang adalah salah satu mindset tentang kecantikan yang dianut oleh banyak orang. Tidak semua wanita memiliki penampilan tersebut, tetapi high heel bisa memberikan solusi meskipun di sisi lain juga menuntut resiko dan konsekuensi. Nampaknya, sampai di abad modern masih banyak wanita yang belum memahami inner beauty dan pentingnya memelihara kesehatan.
Karena itu, high heels masih menjadi prioritas pilihan, meskipun secara jujur para penggunanya mengakui bahwa secara fisik memakai sepatu tersebut memang menimbulkan rasa sakit terutama pada jari-jari kaki. Selain itu, disadari atau tidak mereka telah meneken kontrak untuk rela terjungkal dan jadi tontonan orang banyak.
Aspek keamanan dan kenyamanan merupakan satu-satunya keunggulan yang mempertahankan eksistensi low heels sampai saat ini. Konsumennya adalah para wanita yang lebih memprioritaskan fungsi sepatu. Tetapi begitu berbicara tentang fashion, low heels yang muncul adalah model Kitten heels, tak urung juga mengaplikasikan tumit model Stiletto atau Cone dengan top heels cenderung runcing.
Chunky mid heels sebagai jenis dan model sepatu yang paling sempurna untuk alas kaki hanya akan diterima di lingkungan konsumen yang benar-benar modern dalam arti berbudaya rasional, memiliki wawasan tentang kesehatan dan mengutamakan kecantikan bersifat rohaniah daripada jasmaniah atau inner beauty. Tetapi jika akhir-akhir ini pasar fashion sudah lebih terbuka terhadap kehadiran Chunky high heels, maka hal itu merupakan fenomena yang berbeda.
Keberhasilan Chunky high heels merebut hati wanita semata-mata karena keberadaannya bisa menjadi solusi untuk pemakai high heels yang ingin segera berpenampilan lebih tinggi, tapi cenderung menepis resiko. Karena itu model ini lebih banyak disukai oleh kalangan remaja atau mereka yang baru saja menginjak usia sebagai wanita dewasa. Kecenderungannya yang ingin serba instan dapat dipenuhi oleh Chungky high heels.
Para wanita dari generasi sebelumnya yang masih kental dengan mindset high heels tidak begitu saja bisa menerima kehadiran Chunky high heels. Bagi mereka efek tinggi yang diperoleh dari Chunky high heels, apalagi diaplikasi dengan platform, mungkin bisa melebihi Stiletto atau Cone high heels. Tapi tetap saja penampilannya dianggap masih kurang elegan.
Kapan pintu terbuka lebar untuk Chunky mid heels ? Mungkin masih memerlukan waktu yang relatif lama meskipun eksistensi Chunky low heels sebagai bagian perangkat fashion selalu diperhitungkan. Dari tahun ke tahun model Chunky hadir makin bervariasi, begitu pula saat ditawarkan sebagai trend untuk setiap pergantian musim, model Chunky dalam aplikasi mid heels semakin banyak dihadirkan oleh para desainer.
Beberapa Model Chunky mid heels dalam Fashion Week di Milan, Paris, London dan New York sebagai trend untuk Fall dan Winter pada triwulan akhir 2015 hingga pertengahan 2016 adalah sebagai berikut :
Beberapa model chunky mid heels yang ditampilkan pada Fashion Week di Milan dan Paris |
Model chunky mid heels diperkenalkan dalam Fashion Week di London dan New York |
Referensi & Foto :
Prada Womens Wear Winter2015-2016
Shoe Trend Alert 2015 - Chunky Heels! Best Of Pre-Fall 2015
Men were the first to wear high heels
No comments:
Post a Comment