November 08, 2015

Wedges Model Paris Trend 2015-2016

by , in

Trend Wedges Ala Paris Sampai Maret 2016

Model Wedges Paris untuk trend 2015-2016 lebih banyak menampilkan beberapa platform asli, seolah menunjukkan tingkat stabilitasnya juga tidak kalah dengan Chunky yang mulai masuk ke pasar high heels.


Desain sepatu wanita model Wedges yang ditampilkan oleh para desainer dan rumah mode cenderung menurun dalam fashion week beberapa tahun terakhir ini. Baik pada fashion week di Milan, Paris dan New York, bahkan fashion week di London sama sekali tidak menampilkan model Wedges. Khusus di Paris yang juga memiliki latar belakang sejarah fashion cukup panjang, tercatat hanya tiga rumah mode menawarkan model Wedges untuk trend sampai akhir musim dingin, Maret 2016.

Konsisten dengan fungsi sepatu untuk pelindung kaki dari percikan salju musim winter, para desainer menghadirkan Wedges booties. Ciri dasar Wedges dengan konstruksi tumit tinggi dalam hak tunggal masih nampak jelas. Aplikasi yang dilakukan pada upper dengan mengadopsi beragam style serta variasi bahan baku dan pilihan warna membuat penampilan Wedges di Paris ini menjadi beragam.

Siapa saja perancang Wedges tersebut dan bagaimana detailnya ?

Model Wedges trend 2015-2016 yang ditujukan untuk penyuka fashion saat musim dingin dirancang serba tertutup, hal ini untuk memenuhi tuntutan pada aspek fungsi sepatu, meskipun beberapa desainer kadang-kadang mengabaikannya karena pertimbangan aspek estetika. Karena itu, sepasang sepatu tidak harus bisa memenuhi seluruh tuntutan aspek fungsi, estetika dan kenyamanan.

Masalahnya, minat konsumen yang cenderung lebih mempertimbangkan aspek estetika sehingga seringkali sepatu yang didesain memenuhi syarat keamanan dan kenyamanan menjadi tersisih dalam kompetisi pasar sepatu fashion. Contoh riel adalah Stiletto high heels, sepatu wanita yang memiliki stabilitas paling rendah, mengandung resiko paling tinggi dan bisa merusak persendian kaki jika dipakai dalam jangka panjang, justru mendominasi pasar.

Dalam perkembangannya, desain platform Wedges yang terkenal aman juga berevolusi dengan orientasi mengutamakan aspek estetika. Sehingga sole atau platform di bagian bawah tumit cenderung semakin sempit dan kecil. Sebagian kalangan fashion menyebut bentuk itu sebagai Prism heel, memang aspek keamanannya menjadi berkurang. Tetapi harus diakui bahwa penampilan Wedges berubah menjadi sangat elegan.

Meskipun demikian, sampai saat ini masih ada beberapa desainer yang tetap mempertahankan konstruksi platform Wedges yang lama. Di era dominasi Stiletto dan Cone heels sedang terancam oleh kehadiran Chunky heels, bisa jadi desain Wedges dengan platform lama tersebut merupakan pesan untuk kembali pada hakekat pemakaian sepatu sebagai pelindung kaki.


Para designer dan pemilik rumah mode yang menampilkan model Wedges selama fashion week di Paris, sebenarnya bukan berasal dari Perancis. Meskipun demikian, kehidupan mereka selama bertahun-tahun di kalangan fashion yang dikenal sebagai salah satu pusat mode dunia itu, setidaknya bisa merefleksikan selera masyarakat fashion Kota Paris.

Chitose Abe misalnya, designer wanita ini berasal dari Jepang. Setelah melalui perjalanan karir yang cukup panjang akhirnya menetap di Paris dan memiliki produk fashion sendiri yang dilabeli Sacai. Rick Owens meskipun berasal dari Los Angeles, AS, tapi lebih banyak menghabiskan waktunya di lingkungan fashion Eropa. Akhirnya pria yang bernama lengkap Richard Saturnino Owens ini menetap di Paris untuk menjalankan bisnis fashionnya.

Sementara Vivienne Westwood adalah desainer yang sudah lama dikenal di dunia fashion. Tidak berbeda dengan rumah mode lainnya, Westwood juga memiliki butik yang tersebar di berbagai negara. Khusus di Paris, wanita yang kini sudah berusia 74 tahun ini selain memperluas rumah mode juga akan melengkapinya dengan bangunan untuk perumahan karyawan dan ruang pamer di Rue Saint-Honoré di Paris, yang akan diresmikan pada awal 2016.

Wedges multi fungsi dari Chitose Abe

Wedges ankle boots rancangan Chitose Abe yang dilabeli dengan merk Sacai menggunakan platform masa-masa awal Wedges yang berukuran lebar pada bagian tumit, sehingga hanya dengan melihatnya secara sekilas bisa langsung disimpulkan bahwa sepatu tersebut adalah Wedges model lama. Ketika desainer lain mencoba untuk memperkecil hak Wedges di bagian bawah tumit agar lebih nampak stylish, Abe justru mempertahankan platform asli Wedges.


Bagian upper didesain mengadopsi model pantofel pria dengan beberapa aplikasi, selanjutnya material di atas pergelangan kaki digunakan kulit jenis Nappa yang bersifat lentur dengan warna berbeda. Hasilnya adalah sepasang Wedges ankle boots, tapi jika sepatu ini dipakai maka secara visual akan mengesankan sebagai sepatu pantofel dan menggunakan kaus kaki.

Model Wedges dari Paris untuk trend 2015-2016 yang ditawarkan oleh Abe ini mencerminkan prinsip fashion yang dianutnya, seperti yang pernah dia katakan saat diwawancarai Washington Post, bahwa setiap orang tidak akan memiliki waktu untuk mengganti perangkat yang dipakainya dalam setiap kesempatan yang berbeda. Wedges dari Abe memang didesain berdasarkan pertimbangan kelayakan pakai di berbagai kesempatan.

Tidak hanya Wedges dalam bentuk ankle boots, Abe juga mendesain Wedges knee boots yang benar-benar bisa berfungsi melindungi hampir seluruh kaki penggunanya. Hasil akhir rancangan Wedges ini merefleksikan kemampuan maksimal yang bisa dilakukan untuk memenuhi tuntutan aspek estetika, karena sesuai dengan prinsipnya, Abe lebih berorientasi pada rancangan yang bisa melindungi kaki konsumennya.

Rick Owens menawarkan hidden Wedges

Hidden Wedges atau Wedges yang tersembunyi adalah istilah untuk sepatu yang menggunakan platform Wedges, tetapi didesain sedemikian rupa sehingga bentuk khas Wedges menjadi tersamar. Desain tersebut ditawarkan oleh Rick Owens sebagai model Wedges ala Paris untuk trend 2015-2016. Sesuai kebutuhan konsumen di musim dingin, tak tanggung-tanggung semua Wedges Rick Owens diaplikasi menjadi over knee boots alias sepatu boot setinggi paha.

Uniknya, hidden Wedges rancangan pria asal AS yang sejak tahun 2003 menetap di Paris ini memiliki konstruksi platform belakang agak menjorok ke depan. Desain ini mengingatkan pada platform Wedges yang pernah dirancang oleh Salvatore Ferragamo di tahun 1947-1948 dan sempat menjadi ikon fashion Italia. Hanya saja pada dasar platform atau outer sole di bagian tumit milik Ferragamo sedikit dilengkungkan kembali ke belakang untuk menambah tingkat stabilitas.


Salah satu Wedges over knee bootsnya yang didesain polos dengan pilihan warna coklat muda saat diperagakan model dengan warna busana yang sama, secara keseluruhan menghasilkan penampilan akhir yang mempesona. Meskipun bernuansa kontemporer, kesan elegan tetap nampak dominan. Pilihan pada warna dan hair style sang model semakin memperkuat karakteristik penampilannya.

Dengan memilih hidden Wedges sebagai platform, untuk selanjutnya Rick tinggal “bermain-main” pada upper yang memiliki ukuran panjang hingga setinggi paha. Luasnya ruang itu bisa lebih mudah untuk diaplikasi dengan beragam style dan asesories. Meskipun demikian, perhatian orang pada akhirnya akan terfokus pada platform yang digunakan, lalu berkesimpulan bahwa Wedges ternyata juga bisa bersembunyi dibalik penampilan yang sangat berbeda.


Wedges Vivienne Westwood yang dinamis kontemporer

Model Wedges ala Paris untuk trend 2015-2016 yang didesain oleh Vivienne Westwood hadir dengan penampilan bernuansa kontemporer, eksentrik dan lebih sesuai untuk kaum muda atau mereka yang berjiwa muda. Berlawanan dengan usia Westwood yang kini sudah menginjak 74 tahun, desain Wedges yang diaplikasi dengan model over knee boots memancarkan dinamisme dan penuh passion.

Meskipun tidak dikonstruksi untuk menyembunyikan platform Wedges, desain yang lebih memprioritaskan warna dan sentuhan gaya grafiti tanpa batas antara upper dengan platform mengakibatkan penampilan Wedges menjadi tersamar. Westwood lebih suka memilih platform Wedges lama yang memiliki stabilitas lebih tinggi, beberapa didesain menggunakan platform dengan bagian tumit lebih kecil, tetapi tidak seekstrim model Prism.



Untuk seorang desainer dan sekaligus pemilik rumah mode sekaliber Vivienne Westwood yang masih setia menampilkan model Wedges sebagai salah satu trend sepatu wanita 2016, tertentu didasari oleh pertimbangan yang lebih matang dan rasional. Paling tidak, Wedges masih akan tetap eksis dalam pasar sepatu fashion meskipun kini sedang terjadi pertarungan cukup sengit antara model Chunky dengan Stiletto dan model Cone di wilayah high heels.

Keyword : model-wedges-paris-trend-2015-2016

Artikel Terkait dengan “Trend Wedges Ala Paris Sampai Maret 2016” :


Trend Model Wedges 2015-2016, Reinkarnasi Tahun 1939
Model Wedges Ferragamo yang ditawarkan sebagai trend 2015-2016 merupakan reinkarnasi Wedges rancangan tahun 1939, tanpa platform, tetapi lebih stylish dan terkesan aritokratis. Selain itu Ferragamo juga menawarkan heels dengan style baru yang belum pernah dirilis.

Model Wedges Fendi Trend 2015-2016
Wedges boots wanita yang ditampilkan rumah mode milik Silvia Venturini Fendi, merupakan sepatu boots fashion yang memenuhi seluruh aspek. Mulai dari aspek estetika, fungsinya dalam melindungi dan menghangatkan kaki pengguna sampai pada aspek stabilitasnya.

”Trend Model Italia 2015-2016 Wedges Gaya Italia Trend 2015 - Maret 2016
Model Wedges untuk trend 2015-2016 yang dihadirkan oleh Fendi adalah aplikasi booties yang fungsional dan estetik. Marni yuga mendisain Wedges booties yang sangat feminin, sementara Max Mara tetap mempertahankan platform khas Wedges dengan bagian upper diaplikasi model sepatu pria.

Trend Wedges Ala Paris Sampai Maret 2016
Model Wedges yang ditawarkan sebagai trend 2015-2016 oleh para desainer Paris, yakni Chitose Abe, Rick Owens dan Vivienne Westwood merupakan model dan aplikasi Wedges dengan sentuhan kreatif tetapi tetap menampakkan karakteristik Wedges yang berupa sole tunggal.

Wedges Gaya New York untuk Trend 2015-2016
Model Wedges New York untuk trend 2015-2016 memiliki ciri yang sama, yakni tanpa platform. Wedges Max Azria berkonsep fleksibilitas, Wedges Anna Sui didesain konsisten untuk musim dingin, sedangkan Tommy Hilfiger mengaplikasi wedgesnya dengan model man shoes.

November 07, 2015

Wedges Model Milan Trend 2015-2016

by , in
Wedges Model Milan Trend 2015-2016

Wedges Gaya Italia Trend 2015- Maret 2016

Model Wedges dari Milan untuk trend 2015-2016 dengan style inovatif ditampilkan oleh Fendi dan Marni. Ferragamo mengadopsi model tahun 1939 sedangkan Max Mara tetap mempertahankan platform klasik yang diaplikasi model sepatu pria.


Model Wedges meskipun tidak dominan dalam dunia fashion tetapi tetap bisa bertahan sampai beberapa tahun belakangan. Terakhir, Wedges harus tampil dengan berbagai aplikasi agar tetap memiliki unsur “kebaruan”, yakni tuntutan utama dari dunia fashion yang sangat dinamis dan secara mutlak menghendaki inovasi yang kreatif dan original.

Pasar sepatu fashion sampai saat ini masih berada dibawah dominasi high heels yang identik dengan Stiletto, disusul Cone  dengan “klan”-nya yang terdiri dari beberapa sub model. Meskipun demikian beberapa model heels lain mencoba menerobos masuk, tetapi belum berhasil mematahkan kekuasaan Stiletto dan Cone high heels, diprediksi heel model Chunky dalam beberapa musim mendatang akan mampu menguasai segmen pasar high heels.

Bagaimana dengan posisi style Wedges yang ditawarkan untuk menjadi trend sampai berakhirnya Winter pada bulan Maret 2016 ?

Sejak kehadiran Wedges yang dibidani oleh Salvatore Ferragamo di tahun 1930-an, model sepatu ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Meskipun termasuk kategori sepatu hak tinggi yang aman, keberadaan Wedges di pasar sepatu fashion juga mengalami masa-masa jatuh bangun. Tercatat pada masa Perang Dunia ke II, produksi sepatu Wedges di Italia sempat tersendat karena langkanya bahan baku akibat blokade tentara Jerman.

Wedges mulai dikenal secara luas di seluruh dunia sejak dipakai bermain film oleh para aktris Hollywood yang merupakan pusat industri perfilman dunia. Film-film Hollywood yang diputar di bioskop-bioskop seluruh dunia ikut mengatrol popularitas Wedges. Bahkan artis-artis seperti Greta Garbo, Marilyn Monroe, Audrey Hepburn, dan Sophia Loren menjadi pelanggan Ferragamo di luar kebutuhan propertinya sebagai pemain film.

Konstruksi platform Wedges yang tidak memiliki high heels secara terpisah, menempatkan model ini memiliki tempat secara khusus dalam persaingan berbagai model sepatu wanita. Wedges dengan posisi khusus tersebut juga memiliki segmentasi pasar yang bersifat khusus. Berada dalam kondisi tersebut membuat Wedges tidak begitu rentan terhadap kompetisi dalam pasar sepatu fashion. 

Kondisi itu pula yang membuat Wedges mampu mempertahankan kehadirannya sejak diciptakan oleh Ferragamo. Wedges memang tidak bisa mendominasi pasar secara penuh, tetapi juga tidak akan pernah kehilangan pasar, selalu ada segmen yang lebih suka menggunakan high heels aman daripada heels yang tidak stabil dan mengandung resiko terjatuh di muka publik.

Bahkan sampai saat ini dimana Chunky heels sedang gencar menginvasi pasar high heels, posisi Wedges tidak serentan Stiletto dan Cone heels, Wedges masih mampu bertahan. Sampai pada fashion week Fall-Winter 2015-2016 di Milan, Italia beberapa rumah mode masih tetap menawarkan Wedges dengan beragam aplikasi sehingga Wedges yang ditampilkan benar-benar berbeda dari musim-musim sebelumnya.

Ferragamo mengadopsi model masa lalu

Mencermati perkembangan Wedges, kalangan fashion pasti akan menempatkan rumah mode Salvatore Ferragamo pada prioritas pertama karena pendiri rumah mode yang berbasis di Florence, Italia ini tercatat dalam sejarah fashion sebagai penemu model Wedges. Meskipun Ferragamo telah meninggal pada 7 Agustus 1960, tradisi Wedges diteruskan secara turun temurun oleh generasi penerusnya.

Wedges Model Milan Trend 2015-2016

Jika pada fashion week di Milan September 2014 Ferragamo menawarkan trend Wedges untuk musim semi dan musim panas Spring-Summer 2015 dengan mengadopsi model Rainbow yang pernah menjadi ikon Ferragamo di tahun 1937, maka untuk Fall dan Winter 2015-2016 menampilkan Wedges yang diadopsi dari model tahun 1939.

Wedges dengan platform baru khas Fendi

Menyesuaikan dengan fungsi sepatu untuk musim Winter yang bersalju, Fendi sebutan akrab Silvia Venturini Fendi, merilis Wedges booties dengan desain baru yang sekaligus mampu memenuhi aspek estetika, aspek fungsi sebagai pelindung kaki dan aspek kenyamanan penggunanya.

Wedges Model Milan Trend 2015-2016

Wedges boots wanita yang dilabeli dengan brand Fendi ini sekilas akan nampak bukan sebagai Wedges. Para desainer Fendi dengan cara cerdas merubah bagian bawah tumit dengan bahan lucite yang ringan, keras dan transparan. Bagian tersebut disatukan dengan outer sole dari bahan yang berbeda, sehingga memenuhi definisi platform Wedges.

Wedges Marni yang off-beat tapi feminin

Marni, salah satu label busana mewah Italia menghadirkan Wedges dengan aplikasi yang disesuaikan untuk musim dingin, yakni booties. Uniknya, Wedges knee bootsnya diaplikasi dengan style open toe, sehingga menjadi kontradiktif dengan fungsi boots yang seharusnya melindungi kaki penggunanya dari udara dingin. Sekalipun demikian, penampilan Wedges boots ini terkesan feminin.  

Wedges Model Milan Trend 2015-2016

Sementara sentuhan yang belum pernah dilakukan oleh desainer lain terletak pada platform belakang. Bagian di bawah tumit di desain dengan bentuk mirip potongan pisa yang ditempel ke sole dengan pilihan warna kulit yang sama. Tampilannya sebagai high heels dipertegas melalui lapisan jahitan yang menyambungkan upper ke sole dengan menggunakan pilihan warna berbeda.

Wedges Model Milan Trend 2015-2016

Castiglioni yang mengomandani para desainer dari Rumah Mode Marni menghadirkan Wedges knee boots andalannya itu dalam beberapa warna. Jika dicermati penampilan Wedges warna beige nampak paling menarik karena mampu mencerminkan prinsip-prinsip desain Marni, yaitu aneh, feminin, off-beat dan sekaligus funky.

Max Mara bertahan dengan platform lama, bermain di upper

Berbeda dengan Marni, Max Mara tetap mempertahankan platform khas Wedges. Para desainer dari Rumah Mode yang dirintis oleh Achille Maramotti sejak tahun 1951 ini memilih untuk “bermain-main” di  bagian upper. Berplatform gaya Wedges klasik seperti pada saat pertama kali diciptakan oleh Ferragamo, bagian upper diaplikasi dengan model sepatu pria.

Wedges Model Milan Trend 2015-2016

Typikal model sepatu pria yang menggunakan tali dimanfaatkan sebagai aksen untuk mempertegas Wedges yang dilabeli merk Sportmax ini. Sentuhan tekstur pada kulit yang digunakan untuk upper, tali dalam ukuran minimalis serta paduan warna antara sole dengan upper dimanfaatkan secara optimal sehingga menghasilkan desain Wedges yang terkesan maskulin tapi tetap nampak elegan.

Wedges Model Milan Trend 2015-2016

Meskipun sepintas nampak tidak berbeda dengan Wedges konvensional, para penyuka Wedges akan bisa melihat dengan jelas perbedaan detail pada Wedges Max Mara. Pilihan untuk menggunakan platform Wedges model lama itu nampaknya memang ditujukan untuk penggemar Wedges yang fanatik. Mereka menuntut inovasi upper tapi tetap menginginkan platform lama yang dianggap lebih aman dan berdasarkan pengalaman dianggap telah mampu memberikan kenyamanan.

Penggemar Wedges yang fanatik tersebut mungkin hanya merupakan celah kecil dalam pasar sepatu fashion. Tetapi untuk Wedges Max Mara yang dipasarkan dengan label Sportmax bisa menjadi segmentasi yang menjanjikan. Pasalnya, rumah mode yang berpusat di Reggio Emilia, Italia ini memiliki sekitar 2.250 toko yang tersebar di 90 negara, sehingga tak akan mengalami kesulitan untuk mengisi niche market yang menjadi targetnya.

Untuk trend Wedges 2015-2016 dari Milan, Italia selama berlangsungnya fashion week hanya ditawarkan oleh empat rumah mode tersebut. Apakah model Wedges mulai kehilangan popularitas ? Atau hanya sekedar fenomena akibat penetrasi Chunky heels untuk menggusur Stiletto dan Cone heels yang sudah terlalu lama menguasai pasar sepatu fashion ?

Keyword : wedges-model-milan-trend-2015-2016

Artikel Terkait dengan “Wedges Gaya Italia Trend 2015 - Maret 2016” :


Trend Model Wedges 2015-2016, Reinkarnasi Tahun 1939
Model Wedges Ferragamo yang ditawarkan sebagai trend 2015-2016 merupakan reinkarnasi Wedges rancangan tahun 1939, tanpa platform, tetapi lebih stylish dan terkesan aritokratis. Selain itu Ferragamo juga menawarkan heels dengan style baru yang belum pernah dirilis.

Model Wedges Fendi Trend 2015-2016
Wedges boots wanita yang ditampilkan rumah mode milik Silvia Venturini Fendi, merupakan sepatu boots fashion yang memenuhi seluruh aspek. Mulai dari aspek estetika, fungsinya dalam melindungi dan menghangatkan kaki pengguna sampai pada aspek stabilitasnya.

Trend Wedges Ala Paris Sampai Maret 2016
Model Wedges yang ditawarkan sebagai trend 2015-2016 oleh para desainer Paris, yakni Chitose Abe, Rick Owens dan Vivienne Westwood merupakan model dan aplikasi Wedges dengan sentuhan kreatif tetapi tetap menampakkan karakteristik Wedges yang berupa sole tunggal.

Wedges Gaya New York untuk Trend 2015-2016
Model Wedges New York untuk trend 2015-2016 memiliki ciri yang sama, yakni tanpa platform. Wedges Max Azria berkonsep fleksibilitas, Wedges Anna Sui didesain konsisten untuk musim dingin, sedangkan Tommy Hilfiger mengaplikasi wedgesnya dengan model man shoes.

Referensi dan Foto “Wedges Gaya Italia Trend 2015 - Maret 2016” :
Milan Fall 2015 - Marni
Milan Fall 2015 - MaxMara
Marni
Max Mara
November 06, 2015

Sepatu Wanita Trend 2016

by , in

Model Sepatu Wanita Terbaru Trend 2016Model Sepatu Wanita Terbaru Trend 2016Model Sepatu Wanita Terbaru Trend 2016

Model Sepatu Wanita Terbaru Trend 2016


Sepatu wanita trend 2016 akan mulai dikuasai oleh model Chunky dengan berbagai aplikasinya menggantikan posisi Stiletto dan Cone high heels.


Trend sepatu wanita terbaru 2016 bisa diprediksi dengan mencermati dinamika perkembangan fashion di beberapa pusat mode dunia. Tercatat Kota Milan, Paris, London dan New York, beberapa pengamat mode mulai memasukkan Tokyo ke dalam kelompok pusat mode tersebut. Fashion week yang diselenggarakan secara rutin di kota-kota itu menjadi tolok ukur perkembangan fashion dunia.

Sepatu wanita untuk trend 2016 di pasar global tergantung pada model yang dirancang desainer, tetapi tidak bisa dipisahkan dengan pemilik rumah mode yang ikut mempengaruhi rancangan tersebut berdasarkan pertimbangan dari aspek bisnis. Paling sedikit dikaitkan dengan statistik penjualan dan prediksi terhadap kecenderungan konsumen di pasar fashion.

Nyaris menjadi semacam tradisi, fashion week setiap tahun diselenggarakan menjelang dimasukinya musim semi dan musim panas atau Spring dan Summer. Untuk negara-negara di belahan bumi utara, Spring dimulai dimulai sekitar tanggal 21 Maret  hingga 21 Juni. Sedangkan di belahan selatan, musim semi dimulai sekitar tanggal 23 September hingga 21 Desember.

Berakhirnya musim semi disusul oleh datangnya musim panas atau Summer yang dimulai sekitar tanggal 21 Juni hingga 23 September. Sementara di negara-negara di belahan selatan, musim panas dimulai sekitar tanggal 21 Desember hingga 21 Maret. Kedua musim tersebut tidak memiliki perbedaan iklim yang ekstrim, seperti halnya antara musim panas dengan musim dingin yang bersalju.

Sepatu Wanita Terbaru Trend 2016
Peragaan Miu Miu dalam Fashion Week untuk musim gugur dan musim dingin, Fall - Winter dari akhir September 2015 hingga 21 Maret 2016

Trend sepatu wanita yang ditawarkan para desainer dan rumah mode disesuaikan dengan suasana dan suhu udara pada musim-musim tersebut. Terutama busana dan sepatu memiliki karakteristik setengah terbuka dan terbuka. Setengah terbuka disediakan untuk musim semi dengan suhu udara yang sedang dan gaun maupun sepatu dengan desain yang cenderung terbuka disiapkan untuk musim panas.

Model sepatu terbaru wanita trend 2016
Desain model busana dan sepatu untuk musim rontok dan panas yang serba terbuka.

Jauh sebelum berakhirnya musim panas, fashion week di empat kota pusat mode dunia sudah digelar untuk persiapan perangkat fashion pada musim gugur atau Fall/Autumn dan musim dingin atau Winter. Di negara-negara belahan utara, musim gugur dimulai sekitar tanggal 23 September hingga 21 Desember. Sedangkan di negara-negara belahan selatan, musim gugur dimulai tanggal 21 Maret dan berakhir tanggal 21 Juni.

Selanjutnya, sekitar tanggal 21 Desember mulai berlangsung musim dingin sampai 21 Maret. Sementara di belahan selatan musim dingin dimulai sekitar tanggal 21 Juni hingga 23 September. Di negara-negara daerah khatulistiwa musim dingin identik dengan musim hujan, untuk negara-negara di belahan utara atau selatan yang jauh dari garis khatulistiwa, Winter berarti musim salju.


Model sepatu wanita trend 2016
Fashion Week Chanel untuk trend musim semi dan musim panas, Spring - Summer mulai 21 Maret hingga akhir September 2016.

Karakteristik perangkat fashion yang dirancang untuk musim gugur tidak banyak berbeda dengan musim semi. Kedua musim tersebut merupakan musim peralihan dari musim panas ke musim dingin yang berbeda sangat ekstrim. Busana dan sepatu yang dirancang untuk musim gugur berciri setengah terbuka sesuai dengan suhu udara yang tidak terlalu panas, juga tidak terlalu dingin.

Trend sepatu wanita dan busana yang ditawarkan untuk musim dingin memiliki karakteristik yang bertolakbelakang dengan busana dan sepatu di musim panas. Di musim dingin atau winter dibutuhkan busana dan sepatu yang serba tertutup. Mantel berbulu dan model sepatu boots yang diaplikasi menjadi beragam booties merupakan perangkat fashion yang mutlak diperlukan untuk melindungi pemakainya dari udara basah dan cuaca yang sangat dingin.

Model Terbaru Sepatu Wanita Trend 2016
Sesuai dengan cuaca dingin, model sepatu untuk musim salju didesain tertutup.

Kurun waktu sampai berakhirnya musim salju atau winter sekitar bulan Maret 2016 akan mengakhiri pula model dan style sepatu wanita dengan karakter serba tertutup, lalu digantikan sepatu fashion yang diaplikasi serba terbuka. Tak lagi bisa dijumpai para wanita yang memakai high heels boots, tetapi kreativitas para desainer memungkinkan kehadiran high heels boots open toe yang diaplikasi dengan style sling back.

Meskipun trend sepatu selalu berulang, tetapi hadir dengan kebaruan


Meskipun pada dasarnya trend mode selalu berulang atau kembali ke model-model lama yang pernah populer, tetapi tidak berarti mengulang model yang persis sama, melainkan selalu tampil dengan style dan aplikasi berbeda. Perubahan trend fashion jangka pendek berlangsung dari satu musim ke musim berikutnya. Dalam setiap fashion week merjelang musim dingin misalnya, tidak akan ditemukan aplikasi model sepatu yang sama dengan musim dingin sebelumnya. Begitu pula untuk musim yang sama pada tahun-tahun berikutnya.

Perubahan mendasar umumnya terjadi pada model heel sepatu, saat mulai terjadi perubahan maka penampilan sepatu tersebut akan berbeda secara total dengan model yang sama dan pernah populer beberapa tahun sebelumnya. Karena aplikasi yang dilakukan para desainer bisa menjadi tidak terbatas sebagai akibat semakin terasahnya “sense of beauty” mereka dan hadirnya material-material baru hasil teknologi modern yang memungkinkan digunakan untuk bahan pembuatan sepatu.

Tidak berarti sebuah model heel bakal hilang dari pasaran, melainkan pasarnya akan mengecil digantikan oleh model heel yang lain. Karena itu meskipun pasar sepatu fashion dalam beberapa tahun terakhir didominasi oleh Stiletto dan Cone high heels, selalu masih bisa ditemukan model hak datar atau flat, wedges dan block heels atau chunky sekalipun dalam jumlah yang terbatas.

Perubahan trend sepatu wanita tidak terjadi secara mendadak, diperlukan proses secara bertahap karena selain dipicu oleh tuntutan dunia fashion terhadap perubahan model, juga faktor-faktor di luar fashion, bahkan faktor politik. Seperti dialami model Louis heels atau Pompadour heels, sekarang lebih dikenal dengan sebutan Curved heels, jenis sepatu ini pada abad 17 populer di Perancis karena digunakan oleh Louis XVI,  Raja Prancis dari Dinasti Bourbon, keluarga kerajaan dan para bangsawan. 

Disamping desainnya yang terus diperbarui, Louis heels juga menjadi semacam status simbol. Trend Louis heels berakhir secara total bersamaan dengan terjadinya revolusi Perancis yang pada puncaknya menghukum Permaisuri Louis kelahiran Austria, Marie Antoinette di bawah pisau guillotine pada tanggal 16 Oktober 1793. Louis heel dilarang di Perancis karena dianggap sebagai model sepatu yang menjadi simbol kekuasaan penindas rakyat.

Trend sepatu wanita juga bisa berubah akibat meningkatnya kesadaran masyarakat modern terhadap pelestarian alam. Bahan sepatu yang berasal dari kulit hewan langka awalnya menjadi kebanggaan wanita karena harganya yang sangat mahal. Sejalan dengan perkembangan peradaban tumbuh pula kesadaran terhadap pentingnya pelestarian alam, salah satu implementasinya adalah perlindungan terhadap satwa langka.

Trend sepatu wanita eksklusif yang semula berbahan kulit binatang, misalnya leopard, juga turut berubah. Tetapi kemajuan teknologi mampu membuat kulit sintetis dengan tekstur persis seperti aslinya dan bisa dibuat secara massal, sehingga harganya menjadi lebih murah dan semua wanita bisa memakai sepatu kulit leopard. Kini para pengguna leopard high heels tak hanya nampak lebih cantik tetapi lebih dari itu adalah lebih beradab.

Pemicu perubahan trend sepatu wanita yang potensial saat ini adalah semakin meningkatnya kesadaran masyarat terhadap pentingnya memelihara kesehatan, termasuk kesehatan kaki. Tentu saja, implementasinya akan mengarah ke model Stiletto dan Cone high heels. Selain pemakaian jangka panjang bisa merusak persendian kaki, kedua model high heels tersebut juga memiliki stabilitas sangat rendah yang bisa mengakibatkan kaki pengguna terkilir atau terjatuh.

Solusi yang paling tepat adalah flat platform, tetapi karena penampilan model ini dinilai tidak fashioned, maka alternatif kedua adalah Chunky heels. Meskipun sebenarnya Chunky high heels yang didesain untuk memperoleh efek tinggi dengan posisi tumit yang terlalu curam sehingga tekanan pada ujung jari kaki tidak berbeda dengan model Stiletto dan Cone high heels, paling tidak masih memiliki kelebihan dalam hal stabilitas.

Sepatu wanita trend 2016 model chunky
Kesehatan dan kenyamanan menjadi faktor yang makin dipertimbangkan wanita.

High heels paling ideal adalah Chunky heel platforms yang didesain dengan posisi tumit tidak terlalu curam, sehingga beban berat badan pemakainya bisa terdistribusi secara merata. Sementara itu pemakainya masih memperoleh efek tinggi yang dikehendaki dan bisa memakai sepatu model ini dengan aman dan nyaman. Dari sisi esetetikanya, kini banyak Chunky heels yang berpenampilan lebih elegan bila dibandingkan dengan Chunky di tahun 1980-an.

Dalam fashion week tahun 2012 Chunky sudah hadir meskipun dengan sentuhan desain yang lebih sederhana. Pada tahun 2014 Chunky high heels sudah mulai banyak ditampilkan oleh para desainer. Pada fashion week menjelang Fall - Winter 2015-2016 sekitar 50 persen sepatu wanita yang ditampilkan adalah model Chunky dengan beragam aplikasi.

Perjalanan sejarah Chunky heels sebenarnya sudah dimulai sejak pemerintahan Louis XIV pada abad 16. Model ini menjadi heels sepatu Raja Perancis tersebut dengan ciri khas bewarna merah. Dimasa itu cat merah terbilang langka dan berharga sangat mahal, sehingga hanya kalangan kerajaan dan para bangsawan yang mampu menggunakannya.

Trend model sepatu wanita terbaru 2016
Chunky pertama kali dipopulerkan oleh Louis XIV pada abad 16

Sangat mungkin model Chunky ini kemudian dimodifikasi oleh pembuat sepatu kerajaan menjadi model Louis heels atau Pompadour heels untuk desain sepatu Raja Perancis selanjutnya, Louis XVI yang sekaligus juga raja terakhir Perancis. Saat itu pula model Chunky mulai menghilang karena digantikan oleh model yang lebih baru.

Model sepatu wanita trend terbaru 2016
David Bowie juga membuat Chunky disukai remaja AS di tahun 1970-an.

Chunky mulai muncul kembali ketika sepatu dengan hak seperti “ganjal kaki” ini digunakan diatas pentas oleh para artis yang membutuhkan penampilan berbeda. Di era tahun 1970-an, David Bowie dan Elton John memakai Chunky yang didesain mencolok. Memang penampilannya tidak fashioned, tetapi nampaknya para selebriti itu tak peduli karena mereka lebih membutuhkan “penampilan berbeda” untuk dukungan popularitas.

Trend terbaru 2016 model sepatu wanita
Chunky dan platform sempat menjadi model sepatu favorit para remaja AS

Trend 2016 terbaru model sepatu wanita
Chunky dan diskotik menjadi gaya hidup remaja AS di tahun 1970-an

Memasuki tahun 1980-an Chunky mulai tenggelam kembali. Sekitar 35 tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2014 kehadiran model Chunky dengan penampilan yang selalu berbeda dalam setiap fashion week yang digelar menjelang pergantian musim, khususnya Milan, London, Paris dan New York, mulai mendapat perhatian para penyuka fashion.

Respon terhadap kehadiran model Chunky ini terbanyak berasal dari kalangan remaja. Penampilannya yang stylish dan lebih minim resiko dibandingkan dengan stiletto atau cone heels nampaknya menjadi faktor daya tarik kaum muda yang cenderung bersikap instant, ingin segera tampil lebih tinggi tanpa perlu berlatih memakai hugh heels.

Dalam fashion week terakhir untuk Fall-Winter 2016-2017, terutama di Milan, nyaris semua sepatu fashion didominasi oleh model Chunky dengan berbagai aplikasi. Meskipun demikian masih terdapat beberapa rumah mode yang berusaha mempertahankan masa-masa kejayaan stiletto. Sebagian lagi mencoba mengaplikasikannya dengan model Chunky, tetapi kebanyakan menampilkan desain dengan ciri khas Chunky heels.

Trend model sepatu wanita terbaru 2016
Penampilan Chunky masa kini tidak hanya elegan, juga artistik

Jika New York Fashion Week yang digelar tahun lalu juga banyak menawarkan sepatu wanita model Chunky high heels untuk trend Fall-Winter 2015-2016, untuk trend Spring Summer 2016 tak banyak mengalami perubahan. Beberapa rumah mode masih menawarkan trend high heels dengan model Stiletto dan Cone heels meskipun tidak lagi dominan. Berikut adalah sebagian model chunky high heels dari beberapa desainer rumah mode di AS.

Trend model sepatu wanita terbaru 2016Trend model sepatu wanita terbaru 2016
Trend model sepatu wanita terbaru 2016Trend model sepatu wanita terbaru 2016
Model sepatu wanita terbaru trend 2016Model sepatu wanita terbaru trend 2016
Model sepatu wanita terbaru trend 2016Model sepatu wanita terbaru trend 2016
Model sepatu wanita terbaru trend 2016Model sepatu wanita terbaru trend 2016
Model sepatu wanita terbaru trend 2016Model sepatu wanita terbaru trend 2016
Model sepatu wanita terbaru trend 2016Model sepatu wanita terbaru trend 2016
Model sepatu wanita terbaru trend 2016Model sepatu wanita terbaru trend 2016
Model sepatu wanita terbaru trend 2016Model sepatu wanita terbaru trend 2016
Tahun 2016 akan menjadi pemantapan bagi masuknya Chunky heels dalam pasar sepatu fashion, untuk tahun-tahun berikutnya keberadaan model ini akan diperkokoh oleh para konsumennya yang saat ini masih berusia remaja mulai beranjak ke usia dewasa. Mereka adalah pengguna potensial yang memiliki pertimbangan lebih rasional dibandingkan para wanita dari generasi sebelumnya.

Trend penampilan terbaru sepatu Flat

Tidak hanya Chunky yang mulai naik daun, flat atau sepatu hak datar dalam beberapa tahun terakhir ini juga mulai mulai diminati para wanita. Penampilan flat yang diaplikasi dengan berbagai model dan style oleh para desainer menjadi lebih cantik dan fashioned. Sejak digelarnya fashion week tahun 2014 flat mulai hadir dengan sentuhan yang berbeda.

Selama ini image tentang flat tidak lebih daripada sepatu Kungfu dalam film-film yang dibintangi oleh Bruce Lee: tanpa hak, berujung round toe dan polos. Ketika diaplikasi dengan style pointed toe penampilan flat shoes sudah banyak berbeda. Terutama ditangan para desainer Dolce & Gabbana yang kaya dengan sentuhan ornamen, sepatu flat terkesan mewah dan elegan.

Model sepatu wanita terbaru trend 2016l
Penampilan flat trend 2016 yang sangat stylish.

Bahkan dengan sentuhan sangat sederhana, flat berbahan full-grain atau brush-off, yaitu jenis kulit yang paling mudah diperoleh di pasaran lalu didesain dengan aplikasi pointed toe, meskipun tidak menggunakan hak ternyata dapat tampil elegan dan bisa dipadupadankan dengan busana casual sampai busana resmi. Flat menjadi alas kaki yang masih memendam banyak kreasi tetapi selama ini terabaikan karena dominasi high heels.

Tak banyak berbeda dengan model Chunky, para desainer dan rumah mode kini mulai menampilkan desain sepatu hak datar yang diaplikasi dengan beragam model dan style dimana pada waktu-waktu sebelumnya seolah ide-ide seperti itu tak pernah ada. Sepatu wanita terbaru untuk trend tahun 2016 akan lebih banyak diwarnai oleh penampilan Chunky dan Flat dalam beragam aplikasi. Berikut adalah model  flat dengan berbagai aplikasi yang dihadirkan oleh para desainer New York dalam fashion week untuk trend sepatu wanita di tahun 2016.

Model sepatu wanita terbaru trend 2016Model sepatu wanita terbaru trend 2016
Model sepatu wanita terbaru trend 2016Model sepatu wanita terbaru trend 2016
Model sepatu wanita terbaru trend 2016Model sepatu wanita terbaru trend 2016
Model sepatu wanita terbaru trend 2016Model sepatu wanita terbaru trend 2016
Model sepatu wanita terbaru trend 2016Model sepatu wanita terbaru trend 2016
Model sepatu wanita terbaru trend 2016Model sepatu wanita terbaru trend 2016
Model sepatu wanita terbaru trend 2016Model sepatu wanita terbaru trend 2016
Diantara berbagai model flat yang diaplikasi dengan beragam style, flat lace-up atau sepatu flat bertali merupakan sepatu wanita yang saat ini sedang menjadi trend. Sekitar dua tahun terakhir model ini mulai tampil dalam fashion week di New York sampai Paris. Awalnya hanya satu atau dua pasang model, kini flat lace up menjadi salah satu model yang tampil dominan, bahkan beberapa desainer sudah mulai mengganti hak datarnya dengan hak wedges.

Sepatu wanita trend 2016

Sepatu wanita trend 2016

Sepatu wanita trend 2016

Sepatu wanita trend 2016

Sepatu wanita trend 2016

Perubahan trend tersebut akan segera terjadi di kalangan fashion sepatu untuk kelas dunia, di tingkat lokal atau tepatnya di kota-kota kecil berbagai negara akan berlangsung dalam waktu yang berbeda. Tergantung pada tingkat korelasinya terhadap pasar global, orientasi fashion dan kondisi sosial ekonomi masyarakat masing-masing.

Sebenarnya hasil-hasil desainer kelas dunia tersebut bisa dijadikan acuan oleh para perajin dalam negeri untuk memodifikasi produk mereka sehingga memiliki nilai tambah dan meningkatkan penjualan. Dampaknya pun, konsumen wanita Indonesia akan berpenampilan lebih fashioned dengan flat model mutakhir.


Tags : model-sepatu-wanita-terbaru-trend-2016

Artikel Terkait dengan “Model Sepatu Wanita Terbaru Trend 2016” :


Model Wedges Ferragamo Trend 2015-2016, Reinkarnasi Dari Tahun 1939
Trend 2015-2016 : Chunky Merambah Mid Heels
Miu Miu Chunky Heels Dari Prada Terbaik Untuk Trend 2015-2016
Untuk Trend 2015-2016 Chanel Hadirkan Sang Legenda Two Tone
Model Wedges Fendi Trend 2015-2016 Dengan Platform Baru, Stylish Dan Fungsional
Model Sepatu Hak Datar Gucci untuk Trend 2015-2016
Style 2016 : Lace Up Flats
Wedges Gaya Italia Trend 2015- Maret 2016
Trend Wedges Ala Paris Sampai Maret 2016
Wedges Gaya New York untuk Trend 2015-2016


Referensi dan Foto Artikel “Model Sepatu Wanita Terbaru Trend 2016” :
01. Fashion Week Paris Herbst/Winter 2015/16
02. Get Aboard Chanel Airlines This Spring/Summer 2016
03. High Heels For Men Show Just How Much Gender Expression Has Changed
04. Throwback Thursday: Platform Shoes
05. Red heels-les talons rouges in French
06. Red heels - les talons rouges in French
07. 1970s Street Style