Sepatu Wedges

Sepatu Wedges

Sepatu Wedges - High Heels Aman Rancangan Salvatore Ferragamo


Sepatu high heels aman adalah Wedges yang dirancang Salvatore Ferragamo setelah mempelajari anatomi kaki di University of Southern California.

Sepatu wedges bisa dikatakan mampu menjadi pengganti sepatu wanita high heels yang beresiko tinggi. Karena pada sepatu model Wedges, bagian heels atau tumit didisain menyatu dengan bagian ujung kaki dalam satu sole yang sama. Dengan anatomi ini maka diperoleh keseimbangan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan high heels model Stiletto.

Jika tumit pengguna high heels model Stiletto berada pada posisi tertinggi sehingga seluruh beban menjadi tertumpu pada ujung kaki yang mengakibatkan ketidaknyamanan dan dalam pemakaian jangka panjang bisa mengganggu kesehatan kaki, maka tidak demikian dengan Wedges. Shank atau bagian yang membentang antara tumit sampai bagian depan telapak kaki untuk membentuk struktur sepatu didisain sangat ergonomis.

Bagaimana efek fashion dan aspek keamanannya dibandingkan dengan model Stiletto ?

Pengguna Wedges bisa memperoleh efek ukuran tinggi badan yang sama dengan pengguna Stiletto, bahkan high heels dengan platform. Dari sisi dampak kesehatan kaki, model Wedges jauh lebih baik dibandingkan dengan model Stiletto. Tetapi dibandingkan dengan segi estetiknya, model Stiletto masih lebih unggul. Karena itu untuk menggunakan sepatu wanita model Wedges diperlukan trik memilih pakain yang sesuai. 

Sepatu Wedges
Kehadiran Wedges di tahun 1930-an bisa dikatakan jauh lebih muda dibandingkan Stiletto yang dirancang oleh Andre Perugia pada tahun 1906. Belajar dari model high heels pendahulunya yang menyimpan banyak resiko itu, Wedges yang dilahirkan melalui rancangan Salvatore Ferragamo ini boleh dibilang lebih aman. Sang perancang sendiri memang memiliki latar belakang sebagai disainer sepatu, bahkan Ferragamo pada usia 9 tahun sudah merancang dan membuat sepatu untuk kakak perempuannya.

Sepatu Wedges yang pertama kali dibuat bukan hanya berdasarkan imaginasi yang dituangkan dalam sebuah disain sepatu di atas selembar kertas. Ferragamo merasa masih membutuhkan pengetahuan tentang anatomi kaki, maka ia pun harus mempelajarinya di University of Southern California. Lebih dari itu, model Wedges terlahir di tangan disainer yang telah kaya dengan pengalaman menangani beragam model sepatu wanita untuk keperluan shooting para superstar Amerika saat itu, diantaranya adalah Marilyn Monroe.

Model Wedges dalam khasanah fashion memiliki posisi penting dan bisa disejajarkan dengan Stiletto high heels, model-model ini akan terus berinovasi dan akan mewarnai peradaban manusia di masa depan dan memperkaya dunia fashion sampai puluhan bahkan ratusan tahun ke depan. Jika model Stiletto yang terbilang ekstrim itu mampu bertahan terhadap terpaan meningkatnya kesadaran manusia atas kesehatan, Wedges yang lebih kompromistis boleh diprediksi lebih unggul untuk beradaptasi dengan perkembangan jaman.

Siapa Ferragamo ?

Di kalangan fashion,  Salvatore Ferragamo bukan nama yang asing. Ferragamo termasuk nama legendaris khususnya dalam fashion sepatu wanita, hal ini terkait dengan rancangan sepatu Wedges yang mulai dipopulerkan sejak tahun 1930-an. Namanya bisa disejajarkan dengan Andre Perugia yang oleh sebagaian kalangan diakui sebagai perancang Stiletto. Meskipun kedua model sepatu tersebut, Stiletto dan Wedges sebelum dideskripsikan sebagai hasil rancangan mereka berdua sebenarnya model yang mirip sudah digunakan oleh kalangan kerajaan dan bangsawan di Eropah sejak abad pertengahan.

Salvatore Ferragamo adalah kesebelas dari 14 bersaudara yang dilahirkan di Bonito, dekat Avellino, Italia pada 5 Juni 1898. Sejak kecil Frragamo dikenal sebagai anak yang kreatif, dia suka membuat mainannya sendiri dan sudah menunjukkan bakat yang kuat sebagai seorang disainer. Ferragamo mendisain dan membuat sepatu pertamanya saat ia masih berusia 9 tahun. Sepatu tersebut adalah sepatu wanita yang dibuat untuk saudara-saudara perempuannya.

Pada saat itu dengan dukungan saudara-saudaranya, Ferragamo menyadari bakat dan sekaligus panggilan hidupnya sebagai disainer sepatu wanita. Pada usia yang masih relatif muda, Ferragamo sudah belajar cara membuat sepatu di Naples selama satu tahun. Dengan bekal itu ia memberanikan diri Ferragamo membuka sebuah toko kecil yang di rumah orang tuanya.

Merasa kurang mendapat perkembangan yang pesat, maka pada tahun 1914, saat Ferragamo masih berusia 16 tahun memutuskan untuk hijrah ke Boston. Di masa tersebut Amerika dianggap sebagai negara yang mampu mewujudkan impian semua orang. Keputusan tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa salah seorang saudaranya sudah lebih dulu pindah ke Boston. Jadi Ferragamo tak kesulitan mencari tempat tinggal saat datang ke negara Paman Sam itu.

Ferragamo harus bekerja dulu di sebuah pabrik sepatu boot untuk mencukupkan modal sebelum mulai mewujudkan impiannya. Tetapi hal itu tidak membutuhkan waktu yang lama, ia melihat peluang bisnis sepatu yang lebih bagus di negara bagian terbesar Amerika Serikat yakni California. Ferragamo lalu pindah ke sana, tepatnya ke kota Santa Barbara.

Awalnya, Ferrogamo tidak langsung membuka toko yang secara khusus menjual sepatu, melainkan semacam jasa service dan modifikasi sepatu yang secara pelahan ditambah dengan sepatu-sepatu hasil disainnya sendiri. Dengan cara itu ia bisa mendengar keluhan langsung dari para pelanggan dan menerima pesanan sepatu dengan lebih memperhatikan pada setiap detil bagian-bagian sepatu sesuai anatomi setiap individu. Dengan demikian ia benar-benar bisa memberikan kenyamanan optimal kepada setiap pelanggannya.

Sepatu Wedges
Untuk tetap menjaga kualitas produknya, Ferragamo sering berada di tengah-tengah pekerja dibandingkan di butiknya

Ternyata masih ada alternatif lain yang lebih tepat untuk mengembangkan bisnis sepatunya, terutama pada segi disain yang menjadi keunggulannya. Tempat itu adalah Hollywood yang terletak di Los Angeles, juga di negara bagian California. Maka untuk kedua kalinya ia pun pindah lagi. Ternyata memang pilihan ini menjadi titik tolak berkembangnya bisnis sepatu Ferragamo.

Di lokasi yang terkenal sebagai pusat pembuatan film terbesar dunia itu, Ferragamo membuka butiknya yang pertama. Pesanan yang diterimanya pun berubah menjadi lebih ekslusif  karena lebih sering mendisain dan sekaligus memproduksi sepatu untuk kepentingan pembuatan film. Para aktris yang memakai sepatu produksinya pun lalu berubah menjadi pelanggan setianya. Tercatat nama-nama Marilyn Monroe, Audrey Hepburn, Sophia Loren, dan Greta Garbo.

Sepatu Wedges
Ferragamo sedang memeriksa sepatu yang digunakan salah seorang pelanggan yang merupakan  top star di jamannya, Sophia Loren

Setelah terhitung selama tiga belas tahun Ferragamo berada di Amerika Serikat dan berhasil mengantongi popularitas, maka pada tahun 1927 ia pun kembali ke Italia. Ferragamo memilih untuk menetap di Florence, ia juga membuka workshop di Via Mannelli. Di negeri asalnya ini Ferragamo mulai berkonsentrasi pada berbagai disain yang terkait dengan dunia fashion.

Di kemudian hari berkat popularitasnya yang ikut terangkat oleh nama-nama besar para bintang film yang menjadi pelanggannya, konsumennya mulai meluas ke kalangan atas. Tercatat nama-nama  Lady Diana dan Margaret Thatcher. Bahkan Raja Jigme Khesar Namgyal Wangchuck membutuhkan produk yang didisain Rumah Mode Ferragmo untuk kelengkapan pada penobatannya 6 November 2008 di Thimpu, Bhutan.

Sang Perancang legendaris ini meninggal di usia 62 tahun tepatnya pada 7 Agustus 1960. Pengelolaan perusahaannya diteruskan oleh isterinya, Wanda yang dibantu oleh enam anak mereka : Fiamma, Giovanna, Fulvia, Ferruccio, Massimo dan Leonardo. Sepeninggal Ferragamo, perusahaan keluarga ini semakin meluas dan memproduksi berbagai kebutuhan fashion. Tetapi nama Ferragamo akan selalu mengingatkan orang pada sepatu Wedges, sepatu yang didisain dengan dedikasi terhadap pelanggannya, agar bisa memakai sepatu yang fashioned, nyaman dan tetap aman.

Sepatu Wedges
Sepatu model Wedges karya Ferragamo yang pernah dipakai Marilyn Monroe.

Sepatu wanita model kini bisa dijumpai di seluruh belahan dunia, baik yang dirancang secara eksklusif oleh rumah mode maupun diproduksi massal oleh pabrik sepatu sampai yang dihasilkan oleh industri kecil sehingga bisa dijual dengan harga murah. Kini sepatu model Wedges bisa dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Penjualannya pun tidak lagi dilakukan dengan secara offline oleh toko sepatu konvensional, juga dilakukan secara online yang oleh para pengguna internet sering ditemukan dalam istilah sepatu wanita online.

Artikel terkait dengan sepatu wanita model Wedges  

Sepatu Wedges
Sepatu Wedges Masih Jadi Pilihan Wanita
Sepatu Wedges untuk wanita yang dirancang Salvatore Ferragamo pada tahun 1930-an, hingga kini masih populer dan memiliki pasar yang luas. Bagaimana perkembangan model Wedges dari masa ke masa hingga disain yang populer di masa kini ?


Sepatu Wedges
Agar Tidak Menjadi “Korban” Sepatu Model Wedges
Sepatu Wanita model Wedges terbilang sebagai jenis high heels yang aman, tetapi untuk memakainya perlu dicarikan padanan busana yang sesuai. Bagaimana menggunakan sepatu model wedges tetapi tidak terkesan Anda sedang berdiri diatas sebatang balok yang mirip sepatu ?


Sepatu Wedges
Dari Sepatu Wedges ke Model Prism
Kehadiran model Wedges sebagai sepatu wanita jenis high heels yang aman mulai digeser dengan sedikit modifikasi di bagian heels yang kemudian disebut model Prism, model ini memang lebih elegant meski kurang aman. Tapi bagi masyarakat awam, perbedaan itu nyaris tak nampak.

Model Sepatu Wedges
Model Sepatu Wedges - Sudah Ada Sejak Abad 15 ?
Model Sepatu Chopine memang mirip Wedges, tapi Chopine memiliki fungsi lain yang membuatnya kurang layak disebut sebagai perangkat fashion. Jika Wedges dirancang untuk memberi penampilan optimal, sebaliknya Chopin dirancang untuk memperlakukan wanita secara kejam. Apa itu ?

Wedges Dibenci Kaum Pria Adalah Survey Kadaluarsa
Hasil survey setahun yang lalu dimuat ulang oleh beberapa media online di Indonesia, bahkan ada yang dilabeli dengan hasil survey terbaru. Informasi kadaluarsa itu mungkin bisa membodohi para pengunjung internet, tetapi tidak di kalangan dunia fashion yang peka terhadap perubahan trend mode.

Wedges Trend 2015, Ferragamo Balik Ke Masa Lalu ?
Hasil survey setahun yang lalu dimuat ulang oleh beberapa media online di Indonesia, bahkan ada yang dilabeli dengan hasil survey terbaru. Informasi kadaluarsa itu mungkin bisa membodohi para pengunjung internet, tetapi tidak di kalangan fashion yang peka terhadap perubahan trend mode.

”RainbowRainbow Wedges, Ikonnya Wedges Ferragamo
Saat dirancang pertama kali Wedges merupakan model sepatu inovatif dengan platform sekaligus sole berukuran tebal. Rainbow Wedges terpilih sebagai ikon atas penemuan sepatu model Wedges, sekaligus mengukuhkan Penemunya, Salvatore Ferragamo sebagai salah satu Desainer legendaris.

”Sepatu Wanita Salvatore FerragmoSepatu Wanita Ferragamo Yang Memperkaya Fashion
Sepatu wanita rancangan Salvatore Ferragamo menjadi tren yang mewarnai dunia fashion menjelang akhir abad 20. Pasalnya, Ferragamo merancang sepatu para aktris Hollywood papan atas. Film-film produksi Hollywod yang beredar di seluruh dunia ikut mempromosikan sepatunya.

Prediksi  sepatu wedgesPrediksi Fashion : Trend Model Wedges 2015
Trend sepatu model Wedges tahun 2015 yang ditawarkan dalam berbagai fashion show menjelang berakhirnya tahun 2014 nyaris sama. Para desainer mengubah platform Wedges agar tak mengesankan sebagai “ganjal kaki”. Apalagi pasar Wedges sudah digeser oleh model Prism.

Trend Model Wedges 2015-2016, Reinkarnasi Tahun 1939
Model Wedges Ferragamo yang ditawarkan sebagai trend 2015-2016 merupakan reinkarnasi Wedges rancangan tahun 1939, tanpa platform, tetapi lebih stylish dan terkesan aritokratis. Selain itu Ferragamo juga menawarkan heels dengan style baru yang belum pernah dirilis.

No comments:

Post a Comment