Hanya Lady Gaga yang Bisa Memanfaatkan
Ultra High Heels
Lady Gaga adalah satu-satunya wanita yang mampu memanfaatkan seluruh fungsi dan model high heels secara efisien, meskipun untuk model tertentu harus mengorbankan aspek keamanan
High Heels Lady Gaga yang dipakai setiap kali tampil di depan publik memang unik, sensasional dan memiliki ukuran sangat tinggi. Ketinggian haknya yang melebihi batas maksimal high heels itu bahkan oleh para wanita penyuka high heels sendiri dianggap sebagai sepatu yang tak layak pakai, karena selain tingkat stabilitasnya yang sangat rendah, modelnya lebih sesuai untuk digunakan dalam pertunjukan diatas panggung.
Lady Gaga selalu konsisten memakai sepatu yang untuk mendesain modelnya saja, para desainer harus habis-habisan menguras seluruh ide dan kreativitas mereka. Sedangkan ukuran ketinggian heelsnya membuat setiap orang sulit melepaskan pandangan pada setiap langkah sang Popstar itu. Kebanyakan orang akan kagum pada kepiawaian Lady Gaga dalam mengendalikan keseimbangannya, sebagian ikut merasa was-was dan khawatir idola mereka akan terkilir dan jatuh. Tapi ada juga yang justru berharap dapat menyaksikan langsung saat sang Lady salah langkah lalu terjerembab ke lantai.
Bagaimana model dan style high heels dan siapa saja desainer sepatu ultra tinggi Lady Gaga ?
Bagaimana model dan style high heels dan siapa saja desainer sepatu ultra tinggi Lady Gaga ?
Hampir semua sepatu wanita hak tinggi karya desainer terkenal pernah dipakai Lady Gaga. Istimewanya salah satu ultra high heels yang menjadi perangkat fashion paling spesifik dalam penampilan popstar kelahiran New York City, 28 Maret 1986 ini adalah hasil karya desainer dari Asia, tepatnya asal Jepang, yakni Noritaka Tatehana. Selain Tatehana, para desainer Asia yang juga memberi kontribusi terhadap penampilan Lady Gaga adalah Long Tran (Vietnam) dan Kermit Tesoro (Philipina).
Untuk memakai ultra high heels karya Noritaka yang diberi nama “Coral” dan didesain dengan platform setinggi 25,4 centimeter, bukan tak mengandung resiko. Lady Gaga sempat terjatuh saat berjalan keluar dari Bandara Heathrow, London (2010). Tak hanya sekali itu, sebelum dan sesudahnya sang popstar juga pernah beberapa kali terjatuh di saat memakai model sepatu yang didesain terlalu ekstrim.
Ultra High Heels mutlak menjadi perangkat fashion Lady Gaga
Meskipun demikian, Lady Gaga bersikeras untuk tetap memakai sepatu super tinggi sebagai bagian dari perangkat fashionnya. Seberapa besarnya resiko yang harus dihadapi akan bisa ditekan seminimal mungkin dengan cara mengembangkan kemampuan dalam mengendalikan keseimbangan. Semakin tinggi resiko yang ditanggungnya justru akan semakin memperkokoh penampilannya yang khas.
Selain didasari alasan untuk selalu tampil unik dan berbeda sebagai identitasnya di dunia entertainment, alasan lain yang bersifat mendasar karena wanita yang bernama asli Stefani Joanne Angelina Germanotta itu memang memiliki postur tubuh lebih pendek. Dibandingkan dengan tinggi badan rata-rata wanita AS sekitar 5 kaki 4 inci atau 162,56 centimeter, tinggi badan Lady Gaga hanya 5 kaki 1 inci atau 154 centimeter. Ukuran ini bahkan lebih pendek dari tinggi badan rata-rata gadis Indonesia masa kini.
Kehidupan di kalangan selebriti yang dituntut untuk tampil serba sempuna membuat mereka harus beranggapan bahwa tuntutan itu menjadi bagian yang wajar dari profesi. Dalam segi penampilan, mata yang terlalu sipit misalnya, bisa diatasi dengan operasi kecil untuk mengangkat kelopak mata. Badan yang terlalu gemuk bisa diatasi dengan mengikuti program diet. Kecuali untuk badan yang kurang tinggi tidak bisa diatasi melalui operasi medis, tetapi dengan strategi fashion. Hal ini dilakukan oleh Lady Gaga dengan cara menggunakan sepatu ultra high heels.
Lady Gaga tidak hanya memanfaatkan fungsi dasar sepatu sebagai alas kaki, juga ketinggian ukuran heelsnya untuk mendukung penampilannya agar setara bahkan lebih tinggi dari ukuran badan rata-rata wanita AS. Di tangan Lady Gaga, model sepatu pun bisa dimanfaatkan secara optimal bukan hanya sebagai perangkat fashion, juga aspek keunikan untuk menjadi identitasnya yang spesifik dan khas di dunia entertainment.
Lady Gaga memang dikenal memiliki strategi tersendiri untuk memelihara popularitas, yakni selalu berpenampilan luar biasa dan “aneh”. Dengan sendirinya, model busana sampai sepatu yang dipakainya juga harus sama sekali berbeda dan sekaligus “luar biasa”. Ternyata perangkat yang mampu memberikan identitas paling kuat dan berbeda secara visual adalah sepatu ultra high heels.
Karena itu pula, tidak berlebihan jika disimpulkan bahwa Lady Gaga adalah satu-satunya wanita yang mampu memanfaatkan fungsi sepatu dengan cara yang sangat efisien. Bagi Lady Gaga, sepatu bukan hanya sebagai alas kaki, tetapi heelsnya benar-benar bisa difungsikan untuk tampil dengan tinggi badan yang setara umumnya wanita AS, bahkan bisa membuatnya lebih tinggi.
Kebanyakan wanita memperlakukan high heels sebagai perangkat fashion, karena itu mereka akan menggantikannya dengan low heels atau bahkan sepatu flat pada situasi dan kesempatan yang berbeda. Lady Gaga tidak mungkin bisa melakukan hal yang sama, dengan postur tubuh yang dimilikinya itu paling sedikit sang superstar membutuhkan heels minimal 8,56 centimeter agar memiliki ketinggian badan setara wanita AS.
Jika para wanita lain memakai high heels yang terhitung paling rendah, low heels setinggi 5 Cm. Maka pelantun lagu Born This Way yang berhasil menyabet 3 nominasi Grammy Awards ini juga akan membutuhkan tambahan platform dengan tinggi yang sama, total ukuran platform yang dibutuhkan adalah 8,56 + 5 Cm = 13,56 Cm. Bagaimana jika mereka memakai high heels dengan kategori yang sebenarnya, yakni minimal setinggi 8,89 Cm ? Maka ukuran platform minimal yang dibutuhkan oleh sang superstar adalah 8,56 + 8,89 Cm = 17, 54 Cm.
Karena itulah ultra high heels menjadi kebutuhan mutlak yang tak bisa dipisahkan dengan penampilan Lady Gaga dalam berbagai aktivitas di lingkungan para wanita yang memakai high heels. Hal itu bisa dicermati dalam foto-foto berikut ini
Dalam fungsinya sebagai perangkat fashion, setiap model sepatu yang digunakan Lady Gaga selalu disetting menjadi kesatuan dengan busana yang dikenakannya. Sehingga setiap pasang sepatu Lady Gaga memberikan dampak pencitraan yang sama besar dengan kontribusi yang diberikan oleh busananya. Bahkan kini di kalangan fashion sudah sulit membedakan, apakah ultra high heels identik dengan Lady Gaga. Atau sebaliknya, lady Gaga identik dengan ultra high heels.
Lady Gaga tidak hanya mampu menjadikan model sepatu wanita ultra high heels menjadi identitasnya, tetapi sekaligus menjadi perangkat showbiz untuk mendukung dan memperkokoh kehadirannya di dunia entertainment. Semua fungsi sepatu yang dimanfaatkan habis-habisan oleh Lady Gaga menjadi salah satu faktor penting untuk mencapai sukses dan popularitasnya. Meskipun untuk itu, artis yang mulai belajar bermain piano sejak umur empat tahun ini harus mengabaikan salah satu aspek penting sepatu, yakni keamanan dalam pemakaiannya.
Menyangkut urusan penampilannya di panggung maupun kesehariannya, Popstar yang juga memiliki hobby berat terhadap fashion ini memberikan perhatian khusus terhadap setiap costumnya dengan membentuk tim desain pribadi yang digabungkan dalam Haus Of Gaga. Tim ini bekerja untuk menciptakan penampilan Lady Gaga agar selalu berbeda di setiap kesempatan, baik mengenai tata rambut, make up, busana dan tentu saja model sepatu yang dipakai Lady Gaga.
Salah satu karya kreatif yang spektakuler dari tim ini adalah merancang kehadiran Lady Gaga di panggung 2011 Grammy Awards di Los Angeles dengan cara memasukkan Lady Gaga dalam sebutir telur raksasa, lalu mengusung telur tersebut ke atas panggung. Di saat itu telur menetas dan keluarlah Lady Gaga. Untuk seluruh proses aksi penampilan yang dramatis itu, sejak kedatangan sampai saat penampilannya, Lady Gaga harus mendekam dalam telur tersebut selama tiga jam.
Meskipun memiliki tim desain pribadi, artis penerima lima Grammy Awards ini masih menerima masukan ide dari luar. Lady Gaga juga sering memakai ultra high heels karya desainer atau keluaran rumah mode terkenal asal sesuai dengan karakternya, yang pasti harus memiliki sentuhan baru. Tuntutan untuk tampil berbeda di setiap kesempatan tidak hanya membutuhkan kreativitas tinggi, tetapi juga biaya besar.
Bahkan high heels milik lady Gaga sering menjadi fokus pemberitaan karena desainnya yang unik dan ukuran haknya sangat tinggi. Tentu saja hal itu membuat nama sang pemiliknya juga ikut terpampang di halaman media cetak atau tertayang di media online. Secara tak langsung ultra high heels memberikan kontribusi untuk mempertahankan popularitas Lady Gaga.
Pada prinsipnya, korelasi antara high heels - selebriti - desainer atau rumah mode akan tercipta menjadi sinergi yang pada akhirnya berdampak meningkatkan popularitas masing-masing. Asalkan sepatu yang digunakan sang selebriti merupakan desain original yang unik, penggunanya juga merasa nyaman dan merasakan efek pencitraan yang diinginkannya. Sementara di sisi desainer dituntut untuk kreatif dan mampu memahami kebutuhan sang selebriti, baik dari segi kenyamanan dan efektivitasnya dalam hal publikasi.
Hal ini sudah dilakukan dengan efektif oleh penemu sepatu model Wedges, Salvatore Ferragamo sejak merintis usahanya di Amerika antara tahun 1914 hingga 1927. Desainer dan sekaligus pembuat sepatu wanita asal Italia ini semula memang memfokuskan bisnis awalnya pada jasa reparasi, service dan pembuatan sepatu untuk kepentingan properti pembuatan film di Hollywood yang saat itu menjadi pusat pembuatan film terbesar dunia.
Ketika para pemain utamanya merasakan nyaman memakai sepatu Ferragamo, mereka pun memesan secara pribadi. Ferragamo melayaninya langsung dan mencermati setiap detil jari-jari kaki, telapak dan tumit para pelanggannya yang secara individual memiliki bentuk berbeda-beda. Dengan demikian sang maestro sepatu fashion ini dapat mendesain model sepatu yang benar-benar dapat dipakai dengan nyaman.
Dalam perkembangan di tahun-tahun berikutnya, para pelanggannya pun semakin meluas ke para bintang papan atas Hollywood seperti Greta Garbo, Audrey Hepburn, Sophia Loren sampai Marilyn Monroe. Film-film produksi Hollywood yang tersebar ke seluruh penjuru dunia juga ikut menjadi alat promosi Ferragamo yang sangat efektif.
High heels Lady Gaga meskipun memiliki korelasi dengan desainer dan sang penggunanya, yakni Lady Gaga sendiri, tetapi tidak sama persis seperti sepatu fashion hasil desainer Ferragamo. Pasalnya, di era kehadiran Lady Gaga sudah banyak terdapat rumah mode dan desainer kelas dunia, selain itu fashion week yang diselenggarakan setiap enam bulan sekali menghadirkan desain-desain baru sepatu wanita untuk trend berikutnya.
Sementara di segi publikasi, saat ini jaringan internet sudah mampu menjangkau seluruh pelosok dunia. Hasil karya seorang desainer di daerah terpencil bisa dengan cepat diketahui oleh pengguna internet dimana pun dalam waktu yang amat singkat. Sehingga kompetisi sepatu fashion semakin ditentukan oleh kualitas dan nilai desain itu sendiri.
Karena itu pula tidak ada high heels karya desainer tertentu yang mendominasi penampilan Lady Gaga. Apalagi sang superstar ini menerapkan syarat yang cukup berat untuk sepatu fashionnya, yakni desain yang serba baru dan tentu saja harus ultra high heels. Sepatu dengan kategori tersebut kurang akrab bagi kebanyakan desainer, karena paling jauh mereka mendesain dengan ukuran heels dalam kategori platform high heels setinggi 16 centimeter. Lebih dari itu, rumah mode akan enggan untuk memproduksinya karena pasarnya terbatas.
Berbusana terbuka atau tertutup sepatu Lady Gaga selalu ultra high heels |
Jika tata rambut Lady Gaga berbeda, begitu pula model high heelsnya |
Lady Gaga sudah terbiasa dengan Stiletto high heels dan yang berhak tunggal |
Ultra high heels sudah menjadi alas kaki sehari-hari Lady Gaga |
Tampil sexy dengan ultra high heels adalah trade mark Lady Gaga |
High heels tak terpisahkan dari Lady Gaga dalam kesempatan apa pun |
High heels dengan style booties paling disukai Lady Gaga |
High heels selalu menjadi bagian dari berbagai penampilan Lady Gaga |
Selain high heels, tampil sexy adalah ciri Lady Gaga |
Saat berada di pentas atau tidak, Lady Gaga tidak terlepas dari high heels |
Bagi Lady Gaga, Chunky atau Stiletto sama saja asal high heels |
Meski tampil “aneh”, high heels Lady Gaga tetap menarik perhatian |
High heels Lady Gaga dalam penampilan resmi dan casual |
Meskipun tidak ada model high heels yang mampu mendominasi kaki sang superstar ini, tetapi dari segi publikasi terdapat beberapa ultra high heels yang menonjol dalam pengertian mampu bertahan atau paling banyak menjadi bahan pemberitaan yang secara efektif berdampak memberi kontribusi terhadap popularitas Lady Gaga sesuai seperti kehendak sang superstar.
High heels ini hanya milik Lady Gaga
Beberapa high heels Lady Gaga yang dipublikasikan oleh media cetak maupun online dengan frekuensi paling lama dan paling sering memiliki karakteristik yang sama, yaitu berbeda dan boleh dibilang merupakan model sepatu yang belum pernah ada pada masa sebelumnya atau sama sekali baru. Selain itu memiliki hak yang amat tinggi, andaikata sepatu ini diproduksi dan dijual di pasar fashion, maka akan menjadi perangkat fashion yang menarik untuk disaksikan, tetapi bukan untuk digunakan.
Salah satu dari model ultra high heels tersebut adalah Coral, hasil karya desainer Jepang Noritaka Tatehana. Sepatu super tinggi ini memiliki hak tunggal dengan desain, warna dan ukuran yang bervariasi. Model sepatu ini pula yang membuat Lady Gaga terjatuh saat berjalan keluar dari Bandara Heathrow, London. Dari sisi publisitas peristiwa itu justru menjadi salah satu promosi bagi popularitas Lady Gaga, disusul promosi sepatu high heelsnya dan ketika orang ingin mengetahui siapa desainernya, maka popularitas nama Noritaka Tatehana pun ikut terangkat.
Setahun setelah peristiwa tersebut justru koleksi sepatu Lady Gaga yang dipesan secara khusus pada desainer kelahiran tahun 1985 itu mencapai 14 pasang. Biasanya Tatehana mendiskusikannya lebih dulu dengan stylish Lady Gaga, Nicola Formichetti. Kemudian Tatehana mengerjakannya sendiri agar dapat menghasilkan sepatu yang benar-benar sesuai dengan keinginan sang popstar. Selain itu, bagi Tatehana hasil desainnya adalah sebuah karya seni, sehingga untuk mewujudkannya menjadi sepasang sepatu tidak cukup hanya dengan mengandalkan ketrampilan, tetapi juga sentuhan perasaan dan konsentrasi yang serius.
Karena faktor seni dan pentingnya efek untuk penampilan panggung tersebut, beberapa model sepatu Tatehana memerlukan latihan khusus sebelum digunakan, bahkan ultra high heels yang dinamai Lady Romanerque hanya bisa dipakai untuk aksi panggung tetapi tidak bisa sepenuhnya berfungsi sebagai sepatu. Sehingga ketika melakukan salah satu shownya, Lady Gaga harus dipapah saat turun dari mobil. Bahkan dalam salah satu sesi pemotretan, ketika Lady Gaga harus pindah lokasi, maka dia memutuskan untuk digendong pengawalnya daripada berjalan dengan resiko terkilir dan jatuh.
Sepatu hasil desain Noritaka Tatehana terhitung paling sering dipakai Lady Gaga, terutama di antara tahun 2010 sampai pertengahan 2012. Dampaknya, nama desainer Jepang yang membuat sepatu pertama kali pada usia 15 tahun ini menjadi ikut populer. Kini sepatu Noritaka selain dijual di butiknya sendiri juga ikut dipasarkan oleh beberapa rumah mode terkenal di Tokyo.
Armadillo, desain unik dari Alexander Mc Queen
High heels Lady Gaga yang juga menjadi bahan pemberitaan di banyak media adalah Armadillo. Sepatu fashion hasil karya Desainer asal Inggris, Alexander Mc Queen, diilhami oleh hewan semacam trenggiling yang banyak terdapat di Amerika Utara, sepatu ini memang memiliki penampilan yang benar-benar berbeda. Karena itu, meskipun Alexander Mc Queen sudah meninggal akibat bunuh diri pada 11 Pebruari 2010, Armadillo menjadi ikon bagi almarhum desainernya.
Armadillo sebelumnya sudah pernah dipopulerkan Lady Gaga sebagai alas kaki untuk penampilannya dalam pembuatan video klip, konser dan penyerahan Grammy Award. Tak hanya Armadillo, Lady Gaga pernah beberapa kali tampil dengan mengenakan busana rancangan Alexander, karena keduanya merupakan teman dekat. Pada tahun 2012, Gaga pernah membeli gaun rancangan Alexander seharga US$133.075 lewat badan lelang Christie di London, hasil penjualannya kemudian disumbangkan ke Yayasan Isabella Blow untuk mengenang Alexander.
Lady Gaga sedang mencoba Armadillo hadiah dari Taylor Kinney |
Armadillo kembali populer saat foto Lady Gaga yang menggenggam tiga pasang sepatu tersebut diunggah melalui akun instagramnya. Pasalnya, ketiga pasang Armadillo itu merupakan hadiah dari tunangannya, Taylor Kinney, yang dibeli dengan harga US$295 ribu atau sekitar Rp3,9 miliar. Harga semahal itu karena Taylor membelinya melalui rumah lelang Christie di New York yang sebagian besar hasil penjualannya disumbangkan untuk UNICEF.
Selain itu, sebagai seorang kekasih sikap Taylor Kinney cukup wajar untuk menunjukkan perhatian yang luar biasa terhadap Lady Gaga. Tetapi hubungan yang mereka jalin selama lima tahun itu tidak berlanjut, majalah People pada 19 Juli 2016 memberitakan putusnya hubungan pasangan tersebut. Alasannya, jadwal kegiatan masing-masing yang terlalu sibuk membuat mereka jarang bertemu sebagai layaknya pasangan kekasih.
Selang sehari berita itu direspon oleh Lady Gaga sendiri melalui akun Instagramnya yang membenarkan membenarkan kabar perpisahan. "Taylor dan saya selalu percaya kita adalah soulmate. Seperti semua pasangan, ada naik dan turun dalam hubungan, dan kami sedang break. Kami berdua sama-sama seniman yang ambisius, dan berharap dapat meneruskan cinta sederhana yang selalu kami bagi di antara jarak yang jauh dan jadwal sulit. Tolong dukung kami. Kami sama seperti kalian semua dan kami sangat mencintai satu sama lain," tulis Lady Gaga.
Pernyataan Lady Gaga tersebut dilengkapi dengan foto saat berjalan berangkulan dengan Taylor Kinney. Apakah setelah itu Lady Gaga melanjutkan hubungan kembali dengan Taylor Kinney ? Jika kemudian menjalin hubungan dengan pria lain, maka Armadillo high heels akan memiliki tempat tersendiri di hati Lady Gaga, karena menjadi kenang-kenangan dari dua orang yang pernah dekat dengannya, yakni Alexander Mc Queen dan mantan kekasihnya, Taylor Kinney.
Selain itu, sebagai seorang kekasih sikap Taylor Kinney cukup wajar untuk menunjukkan perhatian yang luar biasa terhadap Lady Gaga. Tetapi hubungan yang mereka jalin selama lima tahun itu tidak berlanjut, majalah People pada 19 Juli 2016 memberitakan putusnya hubungan pasangan tersebut. Alasannya, jadwal kegiatan masing-masing yang terlalu sibuk membuat mereka jarang bertemu sebagai layaknya pasangan kekasih.
Selang sehari berita itu direspon oleh Lady Gaga sendiri melalui akun Instagramnya yang membenarkan membenarkan kabar perpisahan. "Taylor dan saya selalu percaya kita adalah soulmate. Seperti semua pasangan, ada naik dan turun dalam hubungan, dan kami sedang break. Kami berdua sama-sama seniman yang ambisius, dan berharap dapat meneruskan cinta sederhana yang selalu kami bagi di antara jarak yang jauh dan jadwal sulit. Tolong dukung kami. Kami sama seperti kalian semua dan kami sangat mencintai satu sama lain," tulis Lady Gaga.
Pernyataan Lady Gaga tersebut dilengkapi dengan foto saat berjalan berangkulan dengan Taylor Kinney. Apakah setelah itu Lady Gaga melanjutkan hubungan kembali dengan Taylor Kinney ? Jika kemudian menjalin hubungan dengan pria lain, maka Armadillo high heels akan memiliki tempat tersendiri di hati Lady Gaga, karena menjadi kenang-kenangan dari dua orang yang pernah dekat dengannya, yakni Alexander Mc Queen dan mantan kekasihnya, Taylor Kinney.
High heels di luar konteks
High heels Lady Gaga lainnya yang juga pernah diliput oleh hampir semua media adalah Meat Shoes atau Sepatu Daging. Sepatu ini sangat kontroversial, bukan karena desainnya yang sama sekali berbeda atau tak lazim seperti Coral milik Noritaka atau Armadillo-nya Alexander. Melainkan sesuai dengan namanya, penampilan sepatu ini berupa daging mentah.
Dipadupadankan dengan gaun yang dipakai Lady Gaga saat tampil pada MTV Video Music Awards tahun 2010 yang juga terbuat dari sayatan daging mentah semakin menambah sensasi. Keunikan Meat Shoes ini sebenarnya lebih disebabkan pada ide, bukan pada kreativitas atau inovasi desain karena sepatu murahan model apa pun bisa menjadi Meat Shoes setelah “dibungkus” dengan sayatan daging kemudian diikat dengan tali.
Sang desainernya, Franc Fernandez dan Nichola Formichetti mungkin sudah kewalahan untuk merancang perangkat fashion Lady Gaga yang menuntut harus selalu unik dan berbeda dalam setiap penampilannya. Ide Fernandez di luar konteks sepatu fashion ternyata tak hanya melambungkan popularitas Lady Gaga, tetapi juga nama para desainernya karena kehadiran Meat Shoes dalam dunia showbiz dan fashion mendapat perhatian besar dari media massa.
Penampilan Lady Gaga dengan busana dan sepatu dari daging mentah |
Gaun dan sepatu daging Lady Gaga itu sampai sekarang masih dipajang di Rock and Roll Hall of Fame and Museum, Cleveland, AS. Dalam proses pengeringan dan pengawetannya, kurator museum menggunakan bahan kimia khusus untuk menjaga tetap dalam kondisi utuh. Agar gaun dan sepatu tersebut tampak seperti bentuk awalnya saat dikenakan Lady Gaga, ditambahkan pewarna merah yang khusus dibuat dari jeroan sapi.
High heels favorit Lady Gaga
High heels yang menjadi favorit Lady Gaga sebenarnya bukan sepatu buatan Tatehana atau Alexander Mc Queen. Mencermati penampilan Lady Gaga dalam kurun waktu tahun 2015 sampai sekarang, model ultra high heels paling sering dipakai adalah Cone high heels platform yang diaplikasi dengan model booties. Tentu saja dengan ukuran platform yang ultra tinggi sesuai kebutuhan sang popstar untuk menambah ukuran tinggi badannya yang terbilang pendek. Konstruksi booties yang ketat memiliki fungsi memperkuat pergelangan kaki agar tidak mudah terkilir dan memperkokoh pijakan kaki saat digunakan melangkah.
Model Cone yang mirip Stiletto tersebut merupakan hasil rancangan dari banyak desainer. Meskipun penampilannya mirip satu sama lain, tetapi memiliki detil yang berbeda-beda. Kebiasaan Lady Gaga yang sering memakai model sepatu tersebut agaknya telah mengembangkan reflek menjaga keseimbangan yang baik, sehingga bagi Lady Gaga faktor resiko high heels bisa ditekan seminimal mungkin. Tidak seperti perkiraan kebanyakan orang, Lady Gaga justru merasa lebih nyaman dan aman untuk memakainya dalam berbagai kesempatan.
Tags : high-heels-lady-gaga
Artikel Terkait “Hanya Lady Gaga yang Bisa Memanfaatkan Ultra High Heels ” :
Model Sepatu yang Diilhami Kaki Wanita CentaurDesain Model Sepatu Wanita yang Unik dan Cantik
Referensi dan Foto “Hanya Lady Gaga yang Bisa Memanfaatkan Ultra High Heels” :
01. Lady Gaga: Sending Love to Beyonce for World Humanitarian Day02. How tall is Lady Gaga?
03. She's a real little monster
04. Lady Gaga, Wikipedia
05. Lady Gaga bursts out of a giant egg on Grammys stage
06. Japan inspires Lady Gaga's shoe designer
07. Taylor Kinney Buys Lady Gaga $295,000 Worth of McQueen Shoes
08. Franc Fernandez, Wikipedia
09. Lady Gaga Pays Tribute to David Bowie at the 2016 Grammys in Custom Marc Jacobs
No comments:
Post a Comment