May 29, 2016

Tips Menyimpan Sepatu Wanita

by , in

Tips Tentang Cara Menyimpan Sepatu


Cara menyimpan sepatu sama penting dengan penampilan di saat memakainya. Karena penyimpanan yang salah bisa membuat kondisi sepatu tidak prima, sehingga efeknya pun bisa membuat pemakainya tidak bisa tampil sempurna.


Jika Anda seorang wanita yang fashioned, Anda pasti memiliki kebiasaan untuk memakai sepatu dengan jenis dan model yang bergantian di setiap kesempatan. Ada saat-saat yang lebih tepat dan bisa membuat Anda tampil fashioned jika Anda menggunakan sepatu casual. Jika dalam suatu acara dimana peran Anda akan banyak diperlukan, mungkin Anda akan merasa lebih nyaman dengan memakai low heels.

Karena dalam setiap kesempatan Anda harus tetap menjaga agar selalu tampil dengan busana dan sepatu berbeda, maka hal tersebut juga akan terkorelasi dengan banyaknya jumlah sepatu yang Anda koleksi. Maka untuk menyimpan koleksi sepatu tersebut diperlukan suatu cara sistematis agar Anda bisa dengan mudah memilih sepatu yang akan dipakai, selain itu sepatu harus selalu berada dalam kondisi prima seperti pada saat Anda membelinya.

Sebagai penyuka sepatu fashion, high heels yang Anda miliki pasti bukan hanya model Stiletto dengan style pointed toe,  sebagian ada round toe atau open toe yang saat dipakai tak mengakibatkan rasa terlalu sakit. Kalau Anda cenderung menyukai high heels, sebaiknya mulai sekarang jadikan model chunky heels sebagai bagian dari koleksi Anda. Selain saat ini sedang menjadi trend dan diperkirakan bisa bertahan untuk beberapa tahun ke depan, model ini juga memiliki tingkat stabilitas yang tinggi.

Selain itu model Wedges juga bisa menjadi pilihan karena saat ini banyak yang berpenampilan menarik. Ironisnya banyak perajin dan toko sepatu yang masih menjual wedges dengan model mengacu pada desain awal Ferragamo, padahal setiap enam bulan sekali model Wedges dan juga seluruh model sepatu fashion selalu tampil berubah menjadi semakin cantik.

Begitu pula dengan jenis sepatu flat yang kini tak bisa dipandang sebelah mata dengan menganggapnya hanya sebagai “sepatu teplek” yang fungsinya semata-mata  sebagai alas kaki. Flat mutakhir yang dihasilkan oleh para desainer rumah mode kelas dunia memberikan penbampilan yang sama sekali berbeda. Sepatu wanita hak datar ini ternyata dapat hadir menjadi sepatu fashion yang elegan dan mewah.

Bagi wanita yang menyukai fashion justru tidak akan mengalami "ketergantungan" terhadap high heels. Karena menganggapnya hanya sebagai salah satu jenis dan model sepatu pelengkap busana. Penampilan fashion yang optimal adalah kemampuan memadukan seluruh perangkat fashion yang ada secara harmonis sesuai dengan situasi dan kesempatan, sama sekali tidak ditentukan oleh sepasang high heels.

Karena itu pula, jenis, model dan bahan sepatu yang berbeda-beda tidak bisa diperlakukan secara sama. Dalam hal ini terutama mengenai cara menyimpan koleksi sepatu tersebut. Sebagai perangkat yang menjadi bagian tak terpisahkan dari fashion, sepatu wanita juga menuntut perlakuan seperti cara Anda menyimpan koleksi busana Anda. Mereka adalah bagian dari setiap busana tersebut.

Cara menyimpan sepatu agar tetap awet : miliki dalam jumlah banyak


Tujuan untuk menyimpan sepatu secara benar pada prinsipnya adalah menjaga agar sepatu selalu berada dalam kondisi yang prima, sehingga bisa awet dan dipakai untuk jangka waktu yang cukup lama. Terkait dengan masalah tersebut karena seorang wanita biasanya memiliki lebih dari dari dua pasang sepatu. Apalagi jika wanita tersebut seorang penyuka sepatu fashion, jumlah sepatu favoritnya bisa mencapai belasan pasang, tentunya memerlukan cara penyimpanan yang benar.

Mereka yang bukan penyuka sepatu akan beranggapan bahwa memiliki banyak sepatu merupakan pemborosan anggaran keluarga. Anggapan itu mungkin benar jika hanya beberapa pasang sepatu yang sering dipakai dan lainnya dibiarkan terbengkelai. Tetapi jika setiap membeli sepatu dilakukan secara terencana dan bukan semata-mata karena “korban iklan”, semakin banyak memiliki sepatu, maka akan semakin hemat dan tentu saja semakin fashioned.

Asumsikan bahwa Anda memiliki kebiasaan untuk memakai sepasang sepatu yang sama selama dua hari berturut-turut, setelah itu dibersihkan dan disimpan.  Jika Anda memiliki 15 pasang sepatu, maka giliran untuk memakainya kembali adalah setelah lewat masa 28 hari dimana setiap dua hari sekali ke 14 pasang sepatu yang lain sudah digunakan semua.

Artinya setiap pasang sepatu hanya mendapat giliran pakai selama dua hari dalam waktu sebulan. Dalam waktu satu tahun masing-masing sepatu dipakai secara efektif selama 12 x 2 hari = 24 hari. Bisa dipastikan apabila proses penyimpanannya dilakukan dengan benar, maka 15 pasang sepatu yang masing-masing hanya dipakai 24 kali setiap tahun tersebut bisa tetap berada dalam kondisi yang baik sampai 10 tahun lebih !

Tetapi jika Anda hanya memiliki sepasang sepatu, maka Anda harus membeli sepasang sepatu setiap tahun. Karena sepatu yang telah Anda pakai selama setahun penuh kondisinya tentu sudah tak layak. Maka dalam waktu 10 tahun Anda telah “menghabiskan” sepuluh pasang sepatu, sedangkan jika Anda memiliki 15 pasang sepatu, semuanya masih dalam keadaan prima meskipun dalam waktu yang sama sudah dipakai untuk mengoptimalkan penampilan fashion Anda.

Cara Beth Shak menyimpan sepatu
Beth Shak selain dikenal sebagai pemain poker profesional AS juga desainer sepatu fashion, koleksi sepatu pribadinya berjumlah 1.200 pasang

Kesimpulannya, sepatu bisa disimpan lebih awet jika dimiliki dalam jumlah banyak. Bahkan beberapa pasang koleksi sepatu Imelda Marcos, mantan ibu negara Philipina yang terkenal penyuka sepatu fashion masih dalam keadaan baru. Pasalnya, pemerintahan sang suami dari pemilik 3000 pasang sepatu tersebut keburu digulingkan rakyat, sementara beberapa pasang koleksi sepatunya yang terbaru masih belum sempat dipakai.

Cara menyimpan sepatu yang benar : lalui setiap proses dengan benar

Pada saat sepatu selesai digunakan sampai ke tahap penyimpanan untuk waktu yang cukup lama sebelum digunakan kembali, pada prinsipnya dapat dibagi menjadi tiga tahap.Yaitu proses membersihkan, kemudian persiapan saat hendak disimpan dan terakhir menyiapkan tempat untuk menyimpan sepatu tersebut. Jika proses setiap tahap itu dilakukan dengan benar, maka sepatu Anda senantiasa akan nampak baru seperti pada saat Anda membelinya, kecuali hanya bagian out sole dan top heels-nya yang nampak terkikis karena mau tidak mau harus mengalami gesekan dengan lantai ketika dipakai berjalan.

Proses untuk menyimpan yang benar adalah sebagai berikut :

1. Bersihkan lebih dulu setiap sepatu yang hendak disimpan


Pada prinsipnya sepatu yang akan disimpan untuk jangka waktu cukup lama harus lebih dulu dibersihkan dari semua kotoran. Untuk membersihkan sepatu tidak bisa dilakukan dengan cara yang sama, karena masing-masing sepatu dibuat dari bahan yang berbeda-beda. Sepatu dari bahan kulit sintetis terhitung paling mudah dibersihkan, sedangkan sepatu dari kulit asli lebih membutuhkan kehati-hatian. Sepatu berbahan jenis kulit yang disamak secara khusus, seperti suede atau nubuck yang serabutnya lebih halus, tidak hanya diperlukan kecermatan tetapi juga peralatan khusus.

Selain menggunakan material dari berbagai macam olahan bahan kulit asli, beberapa sepatu didesain dengan menerapkan kombinasi dari beberapa bahan yang berbeda. Dalam hal ini tentunya masing-masing bahan harus dibersihkan dengan cara yang berbeda pula. Bahan lain yang terbilang ekslusif adalah beludru asli yang dibuat dari benang ulat sutera, kulit ular atau kulit buaya. Bahan-bahan tersebut bersifat alami dan terbilang langka, karena itu harganya pun cukup mahal

Saat ini dengan teknologi yang semakin maju, hampir semua material untuk bahan sepatu sudah bisa dibuat secara sintetis. Sehingga harganya pun lebih murah, dan cara untuk membersihkannya lebih mudah. Selain bahan-bahan tersebut, kain kanvas dan denim juga sering digunakan untuk bahan sepatu khususnya untuk sepatu casual.

Jika dalam proses membersihkan sepatu terpaksa harus dicuci, maka setelah itu harus lebih dulu dikeringkan. Dalam hal ini harus benar-benar dicermati, karena sedikit kelembapan akan memicu tumbuhnya jamur yang jika dibiarkan akan membuat lapuk pori-pori kulit dan akibatnya akan merubah warna dan memperpendek usia sepatu. Untuk membantu proses pengeringan secara efektif, saat ini tersedia alat pengering atau shoe dryer dengan beragam model dan fungsi, tetapi sebaiknya pilihlah  dryer konvensional.

Cara menyimpan sepatu setelah dikeringkan
Beberapa model shoe dryer sebagai perangkat yang digunakan dalam proses mengeringkan sepatu

Pertimbangannya, selain bisa digunakan untuk mengeringkan bermacam-macam model dan bahan sepatu. Dryer ini mudah ditemukan di berbagai toko, sehingga apabila mengalami kerusakan akan lebih mudah untuk mencari komponennya. Sementara jasa service elektronik juga sudah familiar dengan perangkat ini, untuk memperbaiki tidak akan mengalami kesulitan yang berarti.

2. Proses persiapan menyimpan sepatu


Selanjutnya adalah persiapan untuk menyimpan sepatu yang telah bersih dan pastikan benar-benar telah kering. Khususnya jika disimpan untuk jangka waktu yang cukup lama sebaiknya dimasukkan dalam kotak sepatu bawaannya atau siapkan kotak plastik transparan yang banyak dijual di pasaran. Kotak tersebut dijual dengan kisaran harga antara Rp. 15 sampai Rp. 100 ribu sesuai dengan kualitas bahan dan bentuknya.

Cara menyimpan sepatu dalam box
Beragam kotak plastik tranparan untuk menyimpan sepatu

Cara menyimpan sepatu agar tidak berjamur

Tujuan menyimpan sepatu dalam kotak adalah menghindarkan debu. Tetapi tidak menjamin akan bebas dari kemungkinan ancaman lain, yakni kelembapan. Perubahan musim yang disertai dengan berubahnya suhu udara bisa menyebabkan kelembapan dalam kotak sepatu dan menjadi penyebab tumbuhnya jamur yang berpotensi mengancam kulit sepatu. Solusinya, masukkan ke dalam sepatu beberapa bungkus kecil silica gel.

Cara menyimpan sepatu dengan silica gel
Silica gel untuk mencegah kelembapan dan kemungkinan tumbuhnya jamur pada sepatu

Silika Gel adalah butiran yang dibuat secara sintetis dari natrium silikat, biasanya dikemas dalam bungkusan kertas berukuran 3 x 5 Cm. Fungsi utama benda ini  untuk menyerap kelembapan, kondisi kering tidak memungkinkan tumbuhnya jamur dan menghilangkan bau pada sepatu dengan cara mencegah berkembangnya bakteri akibat sisa-sisa keringat yang menempel di kulit sepatu bagian dalam.

Persiapan terakhir yang perlu dilakukan adalah menjaga agar bentuk sepatu tidak berubah akibat saling tertumpuk atau karena bagian upper yang terbuat dari jenis kulit lentur dibiarkan mengendur, sehingga dalam jangka waktu yang lama bisa merubah penampilannya. Pasangkan Shoe Tree, yaitu alat untuk keperluan tersebut yang bentuknya juga bermacam-macam sesuai dengan model sepatu. Jika belum tersedia, pakai cara darurat yang paling efisien.

Remas-remas lembaran koran bekas dan gumpalkan sampai padat, sesuaikan dengan bentuk sepatu yang perlu disumpal. Lebih bagus jika diantara gumpalan tersebut Anda sisipkan silica gel. Anda bisa membuat shoe tree dari koran bekas untuk beragam lekukan model sepatu, selain tanpa biaya juga bisa menjaga agar bentuk sepatu tidak berubah.

Cara menyimpan sepatu dengan shoe tree
Shoe tree, perangkat untuk menjaga agar bentuk sepatu tidak berubah jika disimpan dalam waktu lama. 

3. Cara menyimpan sepatu yang benar


Susun sepatu Anda pada rak sepatu sesuai dengan prioritas penggunaannya. Pengertian rak disini jangan diasumsikan seperti rak sepatu yang terdapat di toko sepatu dengan ukuran sangat panjang, tetapi cukup berukuran setengah meter. Karena tujuan tips ini adalah pada aspek manajemen, dimana antara posisi penyimpanan dengan target pemakaian bisa menjadi sinkron sehingga akan lebih mudah untuk membentuk kebiasaan yang pada akhirnya diharapkan dapat menciptakan sinergitas dan efisiensi.

Pilihan tempat berupa rak terbuka atau dalam bentuk lemari bersusun, bisa pula berupa kotak sepatu yang ditumpuk-tumpuk adalah masalah selera yang disesuaikan dengan ketersediaan ruang, pada prinsipnya cara menyimpan tersebut harus dilakukan secara sistematis

Letakkan model Stiletto High Heels Pointed Toe pada posisi paling atas dan paling urgen. Sehingga sepatu hak tinggi dengan heels berukuran lebih kecil dari sebatang pensil ini hanya akan menjadi prioritas utama untuk digunakan pada kesempatan paling penting yang menuntut Anda tampil elegan di muka publik. Jika Anda melengkapinya dengan gel cushion, maka letakkan pula pada tempat yang sama agar mudah menemukannya setiap Anda hendak memakai Stiletto Anda.

Urutan kedua, Cone High Heels Round Toe Ankle Strap. Sepatu hak tinggi dengan heels yang lebih besar dan top heels lebih lebar, bagian depan berbentuk bundar dan tertutup dilengkapi ankle strap ini menjadi sepatu hak tinggi yang terhitung aman, lebih sehat dan tidak mengurangi penampilan Anda. Untuk high heels peep toe atau open toe juga terdapat di deretan yang sama, meskipun model tersebut biasa digunakan untuk kesempatan yang berbeda.

Di deretan yang sama disarankan untuk tempat Chunky Platform yang mungkin memiliki ukuran lebih tinggi dari Stiletto dan Cone High Heels. Model ini diprediksi sangat potensial menggantikan dominasi Stiletto dan Cone Heels. Karena lebih sehat, lebih aman dan lebih nyaman digunakan. Hanya saja penampilannya masih kurang bisa diterima oleh para pengguna high heels yang sudah mapan.

Urutan ketiga adalah wilayah untuk mid heels atau low heels. Meskipun secara teknis sepatu dengan hak sedang dan hak rendah memiliki perbedaan tinggi yang signifikan, tetapi kebanyakan wanita menganggapnya tidak berbeda karena pengaruhnya terhadap penampilan mereka tidak sedrastis jika memakai high heels. Deretan ini biasanya memakan dua tingkat rak, selain karena menampung dua jenis heels juga untuk kategori ini memiliki lebih banyak style dan model.

Deretan ini seharusnya menjadi wilayah yang "paling sibuk", karena sepatu-sepatu mid heels dan low heels ini bersifat fleksibel sehingga paling banyak digunakan untuk beragam kesempatan. Deretan ini memiliki korelasi dengan deretan dalam lemari pakaian dimana Anda menyimpan gaun yang juga paling sering Anda gunakan sebagai padanannya.

Deretan paling bawah adalah kumpulan sepatu flat dengan desain dan pola dan harga yang beragam. Sediakan dua atau tiga pasang sepatu flat yang selalu stand by untuk digunakan sewaktu-waktu. Misalnya ketika kehabisan bumbu dapur dan Anda harus membelinya senditi ke mini market terdekat, atau ketika secara mendadak Anda harus memfotocopy sebuah dokumen yang diperlukan.

Sedangkan untuk jenis booties, kecuali ankle boots yang tingginya hanya sepergelangan kaki dan umumnya sering dipakai dapat dikumpulkan dengan Stiletto high heels karena ukuran tingginya sama. Model lainnya seperti calf length boots atau boots setinggi betis,  knee length boots dibawah lutut dan over the knee boots dengan shaft height sekitar 45 Cm diatas lutut, semua model boots tersebut sebaiknya disimpan di kotaknya masing-masing.

Cara menyimpan sepatu boots
Sepatu booties selalu membutuhkan tempat penyimpanan luas karena model sepatu ini tidak boleh dilipat

Karena untuk model booties, apakah disediakan tempat khusus diatas rak atau didalam lemari  tetap saja membutuhkan ruang yang relatif luas. Pilihan untuk menyimpannya di kotak aslinya akan lebih efektif. Selain itu model booties yang berukuran diatas betis jarang digunakan, berbeda dengan ankle boots yang penampilannya tak banyak berbeda model-model sepatu yang biasa dipakai

Cara menyimpan sepatu selebriti
Christina Aguilera sedang memilih sepatu koleksinya dari rak yang dirancang dengan klasifikasi untuk low heels, mid heels dan high heels sampai boots.

Dibandingkan dengan menyimpan sepatu secara acak, cara ini bisa memudahkan Anda untuk memilah-milah kesempatan atau apa saja aktivitas yang sering Anda lakukan dan model sepatu apa yang paling dibutuhkan. Mengetahui secara persis kebutuhan tersebut akan berdampak membuat Anda lebih selektif untuk membeli sepatu baru. Karena kebanyakan wanita jika sudah berada di depan rak sebuah toko sepatu yang berisi beragam jenis dan model, mereka sangat sulit menahan diri untuk membeli sepasang sepatu yang menjadi tujuan semula.

Akibatnya, rak sepatu Anda akan penuh, tetapi sepatu yang paling sering Anda pakai hanya sekitar 3 pasang yang itu-itu saja. Dari rak sepatu Anda yang sudah tertata rapi berdasarkan prioritas masing-masing sepatu, Anda akan bisa mengetahui secara persis bahwa high heels termasuk jenis dan model yang tidak bisa dipakai di setiap kesempatan.

Mungkin kedepannya Anda harus memprioritaskan pilihan pada jenis mid heels atau low heels yang lebih sering dipakai untuk berbagai keperluan. Keberagaman model dan style sepatu tersebut juga akan mendukung penampilan Anda selalu berbeda. Tidak perlu untuk menambah koleksi busana, Anda hanya perlu “menset ulang” kombinasi busana yang sudah ada dengan mid heels atau low heels baru Anda.


Tags : cara-menyimpan-sepatu

Artikel Terkait dengan “Tips Tentang Cara Menyimpan Sepatu” :

Sepatu Wanita Suede Perlu Perawatan Khusus
Perawatan Sepatu Nubuck Mirip Suede
Bagaimana Cara Membersihkan Sepatu Beludru ?



Referensi dan Foto Artikel “Tips Tentang Cara Menyimpan Sepatu” :
01. God Save My Shoes A Documentary About High Heels
02. Cara Menyimpan Sepatu
03. Taking care of shoes in the winter season
04. Simpan Sepatu di Rak, Kotak, atau Gantungan Sepatu?
05. Trik Menyimpan Sepatu Agar Tak Mudah Rusak, Bau dan Ditumbuhi Jamur
May 01, 2016

Wedges New York 2015-2016

by , in

Wedges Gaya New York untuk Trend 2015-2016


Sepatu model Wedges untuk trend 2015-2016 yang diperagakan di New York sangat terbatas, diperkirakan para penyuka fashion negeri Paman Sam itu cenderung beralih ke model Chunky yang makin aplikatif.

Sepatu model wedges rancangan para desainer New York untuk trend 2015-2016 memiliki ciri yang sama, yakni tanpa platform. Sehingga kaki bagian depan berada pada posisi sangat dekat dengan lantai dan efek tinggi penggunanya hanya diperoleh dari ukuran sole di bagian tumit. Agaknya kemiripan desain dasar tersebut meskipun tanpa ada saling kesepakatan, didorong oleh motivasi yang sama untuk menonjolkan desain asli Wedges yang pernah mendominasi dunia fashion.

Hal ini karena kompetitornya, model chunky platform yang nota bene memiliki penampilan tak banyak berbeda dengan wedges : tebal dan terkesan sebagai “ganjal kaki”. Perbedaannya hanya chunky merupakan hak yang berdiri sendiri, sedangkan wedges merupakan hak tunggal. Penambahan platform pada model chunky memberikan efek lebih tinggi tanpa pemakainya harus mengalami kesulitan untuk memelihara keseimbangan.

Model wedges dengan kreasi inovatif yang paling menonjol dalam fashion week di New York untuk autumn dan winter 2015-2016 dirancang oleh Max Azria, Anna Sui dan Tommy Hilfiger. Meskipun ketiga desiner tersebut mendesain model yang sama tetapi kreativitas mereka dalam mengaplikasikan dengan beragam style membuat masing-masing wedges memiliki karakterisrik yang berbeda.

Wedges Max Azria berkonsep fleksibilitas

Tidak hanya busana yang didesain dengan konsep fleksibilitas, sepatu fashion Max Azria pun didesain dengan konsep yang sama. Hasilnya berupa sepasang Wedges ankle boots yang benar-benar fleksibel, tidak hanya bisa dipakai hanya untuk musim dingin, tapi untuk segala musim. Tampak dari depan Wedges ini tidak berbeda dengan boots konvensional karena dilengkapi dengan kulit berbulu tebal.


Tetapi saat dilihat dari samping akan menjadi surprise, karena mulai dari bagian tumit hingga ke atas pergelangan kaki didesain terbuka. Tidak hanya itu, platform khas wedges diaplikasi dari Stiletto heels yang disambungkan ke outer sole depan. Konstruksi tersebut memenuhi definisi Wedges sebagai sepatu fashion yang memiliki satu sole tersambung dari bagian bawah tumit sampai ke ujung jari kaki.


Meskipun konsep fleksibilitas Max Azria mampu menghadirkan Wedges booties yang belum pernah ditampilkan oleh rumah mode mana pun, tetapi desainer asal Tunisia ini cukup toleran dengan menampilkan Wedges over knee boots yang secara fungsional melindungi kaki penggunanya. Ditampilkan dengan desain platform yang sama dalam balutan satu warna, wedges boots tersebut tampil elegan. 

Kehadiran Wedges boots berlabel BCBG Max Azria yang bermarkas di Los Angeles itu nampaknya menyiratkan keinginan Max untuk tetap mempertahankan model Wedges dalam sengitnya persaingan pasar high heels, terutama dari gencarnya kehadiran Chunky heels beberapa tahun terakhir ini. Target Max adalah para wanita pemakai Wedges yang fashioned, mereka menuntut Wedges dengan sentuhan baru dan Max memberinya tidak hanya desain yang kreatif, juga penampilan elegan.

Wedges Anna Sui dirancang konsisten untuk musim dingin

Disainer AS Anna Sui menawarkan wedges dengan konsep konvensional karena memang sedianya untuk dipakai pada musim dingin yang berakhir sekitar April 2016. Wedges hasil rancangannya berupa booties yang dibalut dengan material berbulu sehingga mengasosiasikan pada penampilan sepatu yang dipakai oleh orang-orang Eskimo. Tetapi tentu saja jauh lebih modis dan stylish.


Sole wedges tetap dipertahankan dengan gaya klasik, yakni tanpa tambahan platform. Bagian upper diaplikasi dengan style oxford yang terdiri dari dua belahan dengan bagian tengah berlidah. Untuk merapatkan kedua belahan tersebut digunakan tali yang tak berbeda dengan sepatu konvensional pria. Aplikasi tersebut justru mempertajam kesan bahwa sepatu ini tidak hanya sebagai perangkat fashion untuk alas kaki, melainkan juga sekaligus berfungsi menghangatkan kaki pemakainya.

Kali ini wedges booties rancangan Anna Sui tidak diproduksinya sendiri. Desainer kelahiran 4 Agustus 1964 ini menggandeng Frye Company, sebuah perusahaan yang terkenal dengan produksi sepatu boots berkualitas. Dipilihnya perusahaan yang sejak tahun 1960 lebih mengkhususkan diri untuk memproduksi sepatu boots itu karena telah memiliki pengalaman dan reputasi yang cukup memadai.

Tak hanya model wedges yang diproduksi bersama Frye Company, tetapi juga knee high boots dengan hak model chunky dalam berbagai style serta tas wanita rancangan para desainer rumah mode milik Anna Sui. Istimewanya, khusus model wedges yang diperagakan untuk trend 2015-2016 adalah hasil disain Anna Sui sendiri.

Wedges New York Anna Sui 2015-2016
Anna Sui dan model wedges haril rancangannya

Untuk selanjutnya wedges booties itu dipasarkan oleh jaringan Frye Company dan butik milik Anna Sui yang saat ini sudah tersebar lebih dari 50 negara. Wedges booties tersebut diproduksi dengan warna-warna dominan coklat, merah anggur serta hitam dan ditawarkan dengan kisaran harga antara $ 498 sampai $ 1.398, atau dengan kurs Rp. 13 ribu per USD sekitar Rp. 6,4 juta sampai Rp. 18 jutaan.

Wedges gaya New York hasil disain Hilfiger


Jika Max Azria menerapkan konsep fleksibilitas agar wedges rancangannya bisa dipakai di segala musim, sementara Anna Sui konsisten dengan prinsip wedges untuk musim dingin, maka Thomas Jacob Hilfiger menampilkan wedges yang berbeda. Desainer kelahiran AS yang lebih populer dengan panggilan Tommy Hilfiger ini mengaplikasi wedgesnya dengan model man shoes.


Wedges New York 2015-2016
Thomas Jacob Hilfiger
Dengan pilihan upper sebagai booties yang diaplikasi typikal model sepatu pria oxford, di bagian paling atas mengadopsi pola sepatu olahraga, maka penampilan wedges untuk trend musim dingin 2015-2016 rancangan Hilfiger ini menjadi sangat berbeda. Penerapan material dan warna yang sama pada sole dan upper menghilangkan kesan wedges sebagai “ganjal kaki”.

Penerapan jalinan tali yang cukup panjang membuat sepatu Wedges Hilfiger ini justru cenderung terkesan sebagai sepatu olahraga. Sangat mungkin Hilfiger diilhami oleh popularitas model sepatu casual yang saat ini sedang trend di New York yang penampilannya bukan saja mengadopsi model sport, tapi memang benar-benar sepatu sport.

Meskipun demikian, wedges Hilfger jauh lebih stylish. Sehingga kalau sekedar menjadi pelengkap untuk busana casual, maka penggunanya akan tampil paling menonjol dan elegan. Kesan casualnya nampak tajam karena diberi aksen garis berwarna putih, tetapi secara kontradiktif kesan itu dipudarkan oleh penampilan material kulit halus mengkilap yang “menyatukan” upper dengan sole wedges.


Wedges gaya New York untuk trend fashion fall-winter 2015-2016 yang dirancang oleh ketiga desainer kelas dunia tersebut tidak saja mencerminkan begitu beragamnya penampilan wedges dengan aplikasi-aplikasi baru meskipun sejak disain wedges pertama kali dipopulerkan oleh Ferragamo pada tahun 1936 hingga kini telah mencapai kurun waktu hampir satu abad.

Sementara itu dinamika dunia fashion terus bergerak dengan cepat dipicu oleh percepatan perkembangan teknologi dan perangkat yang.mendukung kreativitas desain dan terciptanya material-material baru. Di saat bersamaan pasar fashion mulai dimasuki oleh model chunky dan platform. Wedges yang usianya terhitung paling muda masih akan mampu bertahan diantara beragam model sepatu wanita untuk tetap tampil sesuai dengan tuntutan dunia fashion.

Tags : sepatu-model-wedges-new-york-trend-2015-2016

Artikel Terkait dengan “Wedges Gaya New York untuk Trend 2015-2016” :


Trend Model Wedges 2015-2016, Reinkarnasi Tahun 1939
Model Wedges Ferragamo yang ditawarkan sebagai trend 2015-2016 merupakan reinkarnasi Wedges rancangan tahun 1939, tanpa platform, tetapi lebih stylish dan terkesan aritokratis. Selain itu Ferragamo juga menawarkan heels dengan style baru yang belum pernah dirilis.

Model Wedges Fendi Trend 2015-2016
Wedges boots wanita yang ditampilkan rumah mode milik Silvia Venturini Fendi, merupakan sepatu boots fashion yang memenuhi seluruh aspek. Mulai dari aspek estetika, fungsinya dalam melindungi dan menghangatkan kaki pengguna sampai pada aspek stabilitasnya.

Wedges Gaya Italia Trend 2015 - Maret 2016
Model Wedges untuk trend 2015-2016 yang dihadirkan oleh Fendi adalah aplikasi booties yang fungsional dan estetik. Marni yuga mendisain Wedges booties yang sangat feminin, sementara Max Mara tetap mempertahankan platform khas Wedges dengan bagian upper diaplikasi model sepatu pria.

Trend Wedges Ala Paris Sampai Maret 2016
Model Wedges yang ditawarkan sebagai trend 2015-2016 oleh para desainer Paris, yakni Chitose Abe, Rick Owens dan Vivienne Westwood merupakan model dan aplikasi Wedges dengan sentuhan kreatif tetapi tetap menampakkan karakteristik Wedges yang berupa sole tunggal.

Referensi dan foto untuk artikel “Wedges Gaya New York untuk Trend 2015-2016” :
BCBG Max Azria
Anna Sui Fall 2015 Fashion Show
Tommy Hilfiger Fall 2015 Ready to Wear Collection
BCBG Max Azria Shoes New York Fashion Week Fall Winter 2015-2016
Anna Sui
Anna Sui For Collaboration
Tommy Hilfiger