January 09, 2015

Flat Shoes Trend 2015

by , in
Flat Shoes Trend 2015

Flat Shoes Trend 2015 Lebih Sehat dan Elegan


Flat Shoes untuk Trend 2015 harus memiliki definisi sepatu hak datar yang kini tidak datar serta merubah toe box konvensionalnya dengan desain yang sama sekali baru.

Flat shoes atau sepatu hak datar yang ditawarkan untuk trend 2015 kebanyakan sudah sesuai dengan definisinya yang baru. Artinya, flat tidak berarti hak datar sama sekali, melainkan dirancang lebih ergonomis dengan menambahkan ketinggian sole pada bagian tumit yang berfungsi untuk meredam berat badan dan mendistribusikannya secara merata ke seluruh telapak kaki. Rancangan ini dinilai lebih menjamin kesehatan pemakainya, sehingga definisi Flat saat ini adalah sepatu hak datar tetapi “tidak datar”.

Perubahan definisi yang secara teknis berimbas pada bentuk datar menjadi “tidak datar” ini berawal dari berbagai penelitian terhadap efek pemakaian sepatu flat atau hak datar terhadap kesehatan kaki yang dilakukan kalangan medis dalam beberapa tahun terakhir. Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa memakai sepatu flat dapat menyebabkan tendon atau tulang belakang kaki bagian bawah, otot-otot, pembuluh darah dan sendi bagian belakang kaki tidak menanggung beban terlalu banyak.

Apa akibatnya dan bagaimana mengantisipasinya ?

Memakai sepatu flat dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan nyeri tumit, tumit pecah-pecah, bengkak pada jaringan dasar kaki, nyeri pinggul, dan dampak yang paling parah adalah terjadinya keretakan tulang telapak kaki. Karena itu disarankan agar pada sole di bagian tumit ditambahkan ketinggiannya atau dipertebal, dengan demikian bisa memindahkan beban berat badan ke seluruh permukaan telapak kaki.

Meskipun secara teknis penambahan bantalan pada tumit tersebut membuat flat menjadi sepatu yang bertumit, tetapi dari segi fashion masih dimasukkan dalam kategori datar. Karena tambahan bantalan tersebut umumnya tidak lebih tebal dari 1,5 Cm, sementara kategori low heels yang biasannya digunakan oleh Kitten Heels memiliki ketinggian paling sedikit 3 Cm dan paling tinggi 6,35 Cm. Lebih tinggi dari ukuran itu sudah masuk dalam kategori mid heels.

Hasil penelitian itu sudah banyak dipublikasikan dan menjadi “mindset baru” bagi para wanita penyuka sepatu fashion. Flat bukan lagi tanpa hak sama sekali, melainkan harus memiliki ukuran yang lebih tinggi pada bagian tumit. Jika mereka hendak membeli sepatu flat dan saat memilih sepatu menemukan flat yang samasekali rata, maka kesimpulannya, desainer atau produsennya sudah ketinggalan informasi. Atau memang membuat sepatu tanpa mempedulikan kesehatan konsumen.

Di kalangan fashion, flat masih tetap memiliki pesona yang khas. Perubahan definisinya yang berdampak menjaga kesehatan kaki penggunanya adalah merupakan proses perkembangan yang bersifat mendasar dan positif bagi sepatu flat. Secara visual juga tidak tidak merubah penampilan flat shoes, karena fokus perhatian terhadap  keberadaan sepatu jenis dan model ini lebih terletak pada rancangan bahan, warna dan asesoriesnya.

Flat Shoes Trend 2015

Flat shoes dengan pengertian sebagai  “sepatu hak datar yang kini tidak datar” bukan saja merupakan faktor kebaruan yang bisa membuatnya trend di tahun 2015, tetapi juga sekaligus menjadi keharusan demi kesehatan kaki penggunanya. Seiring dengan perubahan tersebut, rancangan baru yang ditawarkan oleh kebanyakan desainer untuk trend 2015 adalah “mereformasi” toe box yang selama ini menyebabkab flat identik sebagai sepatu berujung bulat dan kekanak-kanakan itu dengan mengadopsi toe box ala d’Orsay atau Stiletto klasik.

Kini penampilan flat shoes yang selama bertahun-tahun terkesan konvensional bisa berubah secara total. Flat pantas menjadi pilihan di tahun 2015 karena didesain dengan pertimbangan lebih menjamin kesehatan kaki penggunanya. Sedangkan penampilannya juga bisa dipastikan mendukung citra penggunanya menjadi lebih elegan dan  mempesona.

Koleksi sepatu Flat di bawah ini, terbanyak adalah rancangan Dolce&Gabbana, Louis Vuitton, Gianvito Rossi dan Valentino Garavani merupakan pilihan yang diandalkan untuk menjadi trend di tahun 2015.

Flat Shoes Trend 2015


Sumber modif : lovebridaldress.com | rufflesandtruffles.com | shelookbook.com | polyvore.com | tizianafausti.com | eyeonfabshoe.com
January 08, 2015

Model Flat Trend 2015

by , in
Model Flat Trend 2015

Trend 2015: Flat Adopsi Platform dan d'Orsay


Model sepatu Flat untuk Trend 2015 mematahkan mitos bahwa Flat adalah jenis dan model sepatu wanita yang kuno dan tidak bernuansa fashion.

Model Flat Trend 2015 tampil sangat berbeda jika dibandingkan dengan trend di tahun-tahun sebelumnya. Flat atau hak datar yang selama ini dianggap sebagai jenis dan model sepatu wanita yang sederhana ternyata mampu tampil elegan dan eksklusif. Dirancang oleh para desainer kelas dunia, flat mampu membuat penggunanya nampak anggun dan mempesona.

Setelah dari berbagai hasil penelitian mengungkapkan bahwa sepatu wanita yang menggunakan hak datar atau flat ternyata dalam jangka panjang bisa mengakibatkan gangguan kesehatan kaki, saat ini rata-rata sepatu flat dirancang tanpa mengabaikan pendapat tersebut. Karena selain aspek estetika, para desainer juga harus mengutamakan aspek keamanan dan kesehatan pengguna.

Bagaimana model flat untuk trend 2015 ?

Dalam beberapa fashion trend 2015 di New York, Paris dan Milan, banyak sepatu wanita model flat yang sudah diaplikasikan dengan beragam style. Hanya satu dua pasang yang masih bergaya konvensional dan dirancang dengan sekedar menambah assesori, dirancang dengan warna mencolok atau dibalut ornamen yang tidak berbeda dengan sepatu flat dari bahan kanvas lalu diberi lukisan.

Model flat paling menarik yang ditawarkan para perancang untuk trend 2015 adalah flat yang mengadopsi  pointed toe yang biasa digunakan d’Orsay atau yang biasa dimiliki oleh Stiletto klasik, yakni berbentuk runcing. Dengan sedikit sentuhan pada perbedaan warna dan pola, ternyata membuat flat bisa tampil sangat elegan dan cukup membuat penggunanya percaya diri untuk menghadiri event-event dimana biasa didominasi oleh high heels.

Model flat “berujung runcing” ini memiliki lebih banyak peluang untuk merebut pasar di tahun 2015, mengingat model flat selama ini masih didominasi oleh gaya kuno yang khas berujung bulat. Beberapa diantaranya masih benar-benar didesain sebagai flat konvensional yang sama sekali tidak menggunakan bantalan tumit. Flat untuk trend 2015 yang mengadopsi toe box d”Orsay ini lebih banyak memiliki keunggulan dalam aspek estetika dan kenyamanan.

Diantaranya adalah hasil desain Michael Kors yang menampilkan flat polos dan memberi sentuhan tali dengan fungsi pengganti Mary Jane sekaligus ankle strap.Sementara Giorgio Armani memperagakan flat dengan paduan busana sewarna dan desain Dolce & Gabbana yang memilih gaya flat konvensional tetapi tampil manis karena sentuhan ornamen dan dukungan busana yang serasi.

Model Flat Trend 2015

Berikut adalah sebagian Flat dengan aplikasi pointed toe, booties dan vamp ala d’Orsay, aplikasi lace up serta sentuhan Mary Jane yang ditawarkan untuk trend 2015

Model Flat Trend 2015

Model Flat Trend 2015

Model Flat yang sama banyaknya ditawarkan untuk menjadi trend 2015 adalah flat bergaya sandal yang mengadopsi platform, sehingga meskipun berkategori sebagai sepatu hak datar tetapi memberikan efek tinggi untuk penggunanya. Model ini memang cocok untuk pengguna flat yang menginginkan efek seperti high heels, hanya dari segi estetiknya, penampilan model ini cenderung tidak elegan.

Pada saat model Wedges yang juga memiliki platform tebal sedang bertransformasi ke Prism agar tidak nampak sebagai “ganjal kaki”, model flat bergaya platform ini seolah-olah justru dihadirkan untuk menyaingi produk yang pasarnya sudah jenuh. Apalagi penampilan platformnya yang simple dan polos akan lebih mengesankan benar-benar sebagai “ganjal kaki”.

Flat dengan gaya sandal yang mengadopsi platform ini lebih sesuai untuk para remaja, dipadu dengan busana casual dan dipakai dalam kegiatan yang bersifat santai. Berikut adalah hasil desain Roberto Cavalli, flat sandal yang ditambah dengan ankle strap, sepintas terkesan seperti wedges karena platformnya yang tebal. Fendi menampilkan flat dengan sedikit bantalan tumit, berbasis model sandal hasil desainnya lebih terkesan santai daripada formal. Sementara Derek Lam menambahkan bantalan tumit yang cukup tinggi untuk ukuran flat, sehingga terkesan sebagai wedges.

Model Flat Trend 2015

Berikut adalah hasil rancangan para desainer untuk model Flat yang juga mengadopsi platform yang ditawarkan sebagai tren 2015

Model Flat Trend 2015

Pengertian trend dalam fashion memang mengacu pada sesuatu yang baru, tidak berarti rancangan tersebut harus baru sama sekali. Tetapi juga harus diperhitungkan berdasarkan pada trend-trend sebelumnya secara keseluruhan agar tidak berdampak saling berbenturan. Jadi, ada baiknya kita cermati bersama,  apakah model flat ala d’Orsay atau ala platform yang akan diterima oleh konsumen sepanjang tahun 2015.

(Sumber foto: fashionisers.com | telegraph.co.uk | popsugar.com | stylecaster.com)
January 03, 2015

Sepatu Wanita Cone Heels

by , in
Sepatu Wanita Cone Heels

Model Cone Heels Dalam Beragam Style


Cone heels menjadi model sepatu wanita yang memiliki beragam style dan tak pernah habis menjadi sumber kreativitas para desainer.

Cone Heels adalah model sepatu wanita yang paling banyak menyumbangkan trend di dunia fashion, karena selain bisa tampil berbeda Cone Heels juga bisa berkompromi dalam segi keamanan dan kenyamanan yang dibutuhkan pengguna. Stylenya yang beragam membuat Cone Heels menjadi model sepatu yang paling lama dan paling luas dalam menguasai pasar.

Dalam implementasinya, tumit atau heels model Cone tidak hanya dirancang persis seperti bentuk kerucut Cone Ice Cream. Sedikit sentuhan yang diberikan untuk bentuk dasar model ini sudah cukup membuatnya tampil berbeda. Apalagi tuntutan utama dunia fashion adalah kebaruan secara terus menerus yang pada akhirnya menghasilkan lebih banyak style dibandingkan dengan model lain.

Bagaimana style dan perbedaan Cone Heels dengan model lainnya ?

Penampilan Cone Heels dalam banyak style seringkali mirip dengan beberapa model yang sudah ada. Bahkan Cone Heels yang pada pangkalnya memiliki ukuran sama dengan tumit dan semakin mengecil di bagian top heels, sering membuat orang menyebutnya sebagai Stiletto. Sebaliknya, jika ukuran top heel dirancang hampir sama besarnya, maka untuk ukuran rendah sulit dibedakan dengan Puppy, jika berukuran tinggi nyaris menjadi Chunky Heels.

Dari ukuran tinggi heel atau tumit yang berbeda-beda itu, sebagian kalangan mode memberikan batasan bahwa tanpa platform ketinggian untuk kategori Low bagi Cone Heels adalah dibawah 2 inci atau kurang dari 5,08 Cm. Untuk kategori sedang atau medium, middle yang lebih sering disebut midheels adalah ketinggian di atas 2 inci hingga 3,5 inci atau 8,89 Cm. Sedangkan kategori high heels untuk model Cone ini adalah diatas 3,5 inci sampai 4 inci atau 10,16 Cm.

Dibandingkan kategori tertinggi untuk model Stiletto yang “hanya” diatas 3,5 inci, batasan high heels untuk model Cone masih lebih tinggi. Tetapi dalam implementasinya Stiletto seringkali lebih tinggi dari batasannya sendiri, sebaliknya model Cone lebih banyak dirancang dengan tumit dengan berukuran lebih rendah. Agar beragam stylenya, termasuk yang terbilang “ekstrim” bisa diterima dengan baik oleh pasar, maka para desainer model Cone harus bisa memberikan lebih banyak kenyamanan serta keamanan pengguna dibandingkan dengan model lain.

Model Cone melalui implementasinya yang beraneka style tersebut memiliki lebih banyak segmentasi. Karena itu pula daur hidup untuk model ini terhitung lebih panjang dengan trend yang berpindah dari satu style ke style yang lain. Pada prinsipnya bentuk dasar dari model Cone yang berupa kerucut jika dirancang dengan ukuran high heels dalam bentuk sudut melengkung dan mengecil pada bagian top heels, sehingga mirip tanduk atau horn dengan bagian ujung terletak di bawah, maka model ini mampu menghadirkan style yang khas dan biasa disebut sebagai Horn Heels.


Horn Heels Shoes


Jika dari bentuk dasar model Cone dirancang berukuran tinggi atau sedang dengan heel bagian belakang bersudut sedikit melengkung dan tanpa memperkecil ukuran secara ekstrim sampai ke top heel, akan mengesankan sebagai bentuk buah pisang sehingga style ini memiliki segmentasi tersendiri dan disebut sebagai model Banana Heels.


Banana Heels Shoes


Jika pada bagian pangkal tumit dirancang tidak dalam bentuk bulat penuh (seperti pada bagian atas kerucut), melainkan hanya setengah atau tigaperempat bulat sehingga memiliki heel breast dan dirancang dalam bentuk sedikit kecil di bagian top heel, maka style ini menjadi model tersendiri yang biasa disebut Round Heels.


Round Heels Shoes

Uniknya, meskipun style ini dalam dimensi ukuran nyaris sama dengan Chunky Heels, tetapi penampilannya dapat dibedakan dengan sangat jelas. Karena terkesan lebih luwes dan lebih elegan dibandingkan dengan Chungky yang terkesan lebih “kaku” dan simple. Di sisi lain Round Heels bisa memberikan efek tinggi untuk penggunanya dengan tetap menjaga keamanan dan kenyamanan bagi penggunanya.

Dari tiga style Cone Heels ini para desainer masih mengembangkan varian lain dalam penampilan yang lebih beragam, sehingga kadang-kadang menyulitkan untuk mendefinisikannya dalam model sepatu yang sudah ada. Sebagai perangkat fashion, sepatu wanita memang harus bisa menjadi sumber kreativitas yang tidak pernah habis. Sehingga tidak hanya bisa memenuhi tuntutan fashion para penggunanya, tetapi juga menjadi penggerak industri yang mampu memberikan kehidupan untuk lebih banyak orang.
January 01, 2015

Sepatu Wanita Model Cone Heels

by , in
Sepatu Wanita Model Cone Heels

Mengenal Sepatu Wanita Model Cone Heels


Cone adalah model sepatu wanita yang paling dominan dalam jenis high heels karena memiliki style beragam, bahkan tumit seluruh sepatu wanita hak tinggi nyaris merupakan variasi dari Cone Heels.

Model sepatu wanita Cone yang jarang disebut ini sebenarnya mendominasi banyak variasi heel atau tumit pada sepatu high heels. Hanya saja, ketika melihat sepatu wanita bertumit tinggi, selalu diistilahkan dengan high heels. Atau jika tumit tersebut berukuran tipis dan kecil mirip Stiletto, kebanyakan orang lalu cenderung menyebutnya sebagai Stiletto.

Cone sendiri merupakan kosa kata yang berarti kerucut. Sebutan Cone ditujukan untuk wafer berbentuk kerucut yang digunakan sebagai wadah es krim yang sekaligus bisa dimakan oleh konsumen. Sehingga tidak hanya para pembeli, para penjual juga bisa menyajikan es krim dengan cara lebih praktis dan cepat.

Bagaimana Cone bisa menjadi istilah untuk model sepatu wanita ?

Meskipun di beberapa literatur tercatat wafer kerucut untuk wadah es krim tersebut sudah ditemukan di Perancis pada awal 1825, dan di Inggris pada tahun 1888 seperti dijelaskan dalam buku masakan Mrs AB Marshall Cookery Book, tetapi di Amerika Serikat wadah es krim itu baru ditemukan pada  tahun 1912 oleh Frederick Bruckman dari Portland, Oregon. Di masa itu pembuatannya masih dilakukan secara manual dengan tangan, kemudian Bruckman mengembangkan mesin pembuatannya dan mengajukan paten

Sepatu Wanita Model Cone Heels

Popularitas Cone sebagai sebutan yang identik untuk es krim mencapai puncaknya setelah The Joy Ice Cream Cone, sebuah perusahaan di Hermitage, Pennsylvania yang didirikan pada tahun 1917 mulai memproduksi wafer kerucut wadah es krim tersebut secara massal untuk disalurkan ke berbagai wilayah di AS. The Joy Ice Cream Cone memproduksi 1,5 miliar kerucut es krim per tahun sehingga pada tahun 2009 dinyatakan sebagai perusahaan terbesar pembuat kerucut es krim di dunia.

Sepatu Wanita Model Cone Heels
Cone Heels yang persis Cone Ice Cream dirancang oleh Karl Lagerfeld

Cone yang semula berarti kerucut, kemudian diadopsi oleh The Joy Ice Cream Cone dan dipopulerkan sebagai es krim yang menjadi konsumsi dalam kehidupan sehari-hari ini kemudian diadopsi oleh kalangan dunia fashion untuk istilah tumit sepatu wanita yang memiliki disain mirip bahkan persis seperti bentuk Cone. Akhirnya, Cone juga menjadi istilah untuk salah satu model sepatu wanita hak tinggi.

Sepatu Wanita Model Cone Heels
Model Cone Heels dalam berbagai style sehingga sulit dibedakan dengan model lain.